AMP - Usai menghadiri penarikan nomor urut calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh menuju Pilkada, 15 Februari 2017 mendatang di Gedung DPR Aceh, Selasa (25/10/2016) siang tadi. Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf, juga calon Gubernur Aceh berpasangan dengan TA. Khalid (calon Wakil Gubernur Aceh), melakukan pertemuan sekaligus makan siang bersama dengan David N. Saperstein, Dubes Amerika Serikat (AS) untuk kebebasan beragama Internasional, di salah satu rumah makan khas Aceh di Banda Aceh.
Pertemuan ini merupakan bagian dari kunjungan kerja David ke Aceh. Saat itu, Mualem, begitu dia akrab disapa, didampinggi Kepala Dinas Syariat Islam, Prof. Dr. Samsul Rijal, Ketua Tim Pemenangan Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak), Ketua PA/KPA Aceh Besar Muchlis Abe serta staf khusus Wen Rimba Raya.
Kepada tamunya itu, Mualem menceritakan maksud dan tujuannya, maju kembali sebagai calon Gubernur Aceh pada Pilkada, 15 Februari 2017 mendatang. “Salah satu yang saya sampaikan adalah, bagaimana menjaga perdamaian Aceh agar tetap abadi,” sebut Mualem pada media ini, Selasa sore. Selain itu, Mualem juga menyampaikan komitmennya untuk tetap menjaga kelestarian hutan dan sumber daya mineral Aceh. Itu dapat dilakukan Mualem, jika dia dipercaya dan terpilih sebagai Gubernur Aceh. “Dua hal ini penting bagi Aceh masa depan. Menjaga damai dan hutan,” tegas Mualem.
Selain itu, Mualem juga meminta komitmen negara asing, termasuk AS untuk membantu, melestarikan hutan Aceh. Ini merupakan bagian dari amanan MoU Helsinki dan UUPA. Termasuk bendera Aceh. “Bendera Aceh adalah simbol dari transisi politik. Karena itu, saya maju kembali melalui Partai Aceh, partai lokal yang lahir dari perdamaian,” ungkap Mualem. Itu sebabnya, Mualem juga menyerahkan satu lembar bendera Aceh kepada David. “Ini memorial saya kepada Anda. Dan, supaya Anda juga ingat kepada saya,” katanya sambil tersenyum.(Modusaceh.co)
Pertemuan ini merupakan bagian dari kunjungan kerja David ke Aceh. Saat itu, Mualem, begitu dia akrab disapa, didampinggi Kepala Dinas Syariat Islam, Prof. Dr. Samsul Rijal, Ketua Tim Pemenangan Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak), Ketua PA/KPA Aceh Besar Muchlis Abe serta staf khusus Wen Rimba Raya.
Kepada tamunya itu, Mualem menceritakan maksud dan tujuannya, maju kembali sebagai calon Gubernur Aceh pada Pilkada, 15 Februari 2017 mendatang. “Salah satu yang saya sampaikan adalah, bagaimana menjaga perdamaian Aceh agar tetap abadi,” sebut Mualem pada media ini, Selasa sore. Selain itu, Mualem juga menyampaikan komitmennya untuk tetap menjaga kelestarian hutan dan sumber daya mineral Aceh. Itu dapat dilakukan Mualem, jika dia dipercaya dan terpilih sebagai Gubernur Aceh. “Dua hal ini penting bagi Aceh masa depan. Menjaga damai dan hutan,” tegas Mualem.
Selain itu, Mualem juga meminta komitmen negara asing, termasuk AS untuk membantu, melestarikan hutan Aceh. Ini merupakan bagian dari amanan MoU Helsinki dan UUPA. Termasuk bendera Aceh. “Bendera Aceh adalah simbol dari transisi politik. Karena itu, saya maju kembali melalui Partai Aceh, partai lokal yang lahir dari perdamaian,” ungkap Mualem. Itu sebabnya, Mualem juga menyerahkan satu lembar bendera Aceh kepada David. “Ini memorial saya kepada Anda. Dan, supaya Anda juga ingat kepada saya,” katanya sambil tersenyum.(Modusaceh.co)
loading...
Post a Comment