Majlis Ulama Indonesia ( MUI ) |
JAKARTA, seuramoenews.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menyangsikan bahwa aksi demonstrasi ratusan ribu umat Islam, Kamis, (27/10) di Kota Bogor Jawa Barat, bukan aksi terkait Pilkada DKI 2017. �Aksi demo dilakukan untuk memprotes orang yang diduga menistakan agama,� tegas Wakil Ketua Komisi Hukum MUI Jenderal (purn) Anton Tabah Digdoyo di Jakarta, Kamis (27/10).
Dia mengingatkan, bahwa ulama- ulama sedunia telah sepakat, aksi demo atau unjuk rasa dengan tertib, aman, nyaman itu bagian dari dakwah, amar ma�ruf nahi munkar. �Jika dengan niat karena Allah apalagi jika UU negara melegalkan demo atau unjuk rasa yang dilakukan jutaan umat Islam se Indonesia akhir-akhir ini,�ujar Anton.
Mantan Kapolda Jatim itu kembali menegaskan umat Islam bukan mendemo pilkada tapi karena perbuatan penodaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Anton perlu menjelaskan pada publik, tidak ada hubungan dengan pilkada tapi berhubungan dengan perbuatan melecehkan Alqur�an secara kebetulan terjadi menjelang pilkada.
�Demo ini tidak ada hubungannya dengan umat Kristen, bahkan umat Kristen pun ikut demo. Ini bukan SARA,� tegasnya. Anton juga menjelasjan demontrasi juga tidak ada hubungan dengan masyarakat China di Indonesia. �Bahkan masyarakat China di Indonesia juga ikut demo, ikut marah dengan perbuatan Ahok yang duduga melakukan pelecehan kitab suci.�
Anton yang juga pembina HMI itu wanti-wanti demo dakwah amar ma�ruf nahi munkar harus santun aman dan tertib sekaligus menghibur masyarakt yang sudah penat dengan pekerjaannya sehari-hari, sehingga mengundang simpati seluruh rakyat.
Sumber : www.suaramerdeka.com
loading...
Post a Comment