Halloween Costume ideas 2015
loading...

Dera Patani Terkini, Akibat ‘Oktober 2004 Tragedi Tak Berperikemanusiaan

AMP -    Masalah ketidakstabilan politik negara telah mengakibatkan terjadinya peristiwa-peristiwa yang secara tragis sehingga membuat masyarakat dan kedudukan rakyat sangat jauh dari keamanan dan perdamaian. Peristiwa kejadian itu sangat membuat masyarakat menjadikan suatu pelajaran yang paling berarti. Dari peristiwa terjadinya di masa yang lalu seharusnya dunia untuk lebih memberi perhatian pada saat ini, agar sejarah tidak berulang kembali pula di masa mendatang. 

Faktor yang paling utama dapat dilihat ketika negara tersebut menggantikan pemimpin baru, negara Thailand lebih mengutamakan kepada junta militer sebagai pemegang kekuasaan dalam memerintah negara dan sampai sekarang pun masih.

Thailand adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang secara demografi terdapat populasi kerajaan Thailand didominasi etnis Thai dan etnis Lao yang berjumlah penduduk paling mayoritas negara. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di wilayah selatan yang sering disebutkan oleh penduduk setempat yaitu Patani Darussalam. 

Sekitar 95% penduduk negara ini adalah pemeluk agama Buddha, namun ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen, dan Hindu. Bahasa Thai merupakan bahasa nasional kerajaan Thai, yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada juga bahasa daerah lainnya seperti bahasa Melayu yang digunakan oleh penduduk masyarakat di wilayah selatan adalah kelompok etnis Melayu Muslim Patani. Namun ia bukan salah satu bahasa nasional bagi negara. Kegunaan bahasa Melayu di dalam masyarakat Patani telah dilarang sejak pasca revolusi Thailand pada tahun 1932, pemerintah dengan bersikap keras menybabkan timbulnya kegelisahan dalam kalangan penduduk yang semakin meningkat dan ancaman kerusuhan sangat agresif terhadap penduduk masyarakat Muslim di wilayah selatan atau Patani.

Namun segala rancangan atau tindakan dari pemerintah selama ini pemerintah yang selalu berkeinginan untuk memusnahkan identitas dan kedudukan bangsa Patani tetapi tidak berhasil sampai sekarang ini. Patani adalah sebuah kesultanan Melayu yang diperkirakan meliputi wilayah provinsi modern yaitu Pattani, Yala, Narathiwat, sebagian Songkhla (Singgora), dan bagian paling utara Malaysia modern yaitu Setun merupakan wilayah bekas kerajaan Perlis. Menurut buku “Hikayat Patani”, pemerintah kerajaan Patani diperintah oleh 3 dinasti yaitu Dinasti Sri Wangsa, Dinasti Kelantan pertama dan Diasti Kelantan Kedua. Menurut riwayat lain dan di dalam catatan sejarah semasa pemeritahan kerajaan Patani berkuasa, Patani merupakan salah satu kerajaan termasuk wilayah Melayu Islam yang berdaulat, mempunyai kesultanan dan perlembagaan yang tersendiri. Patani adalah sebagian dari tanah Melayu. Namun pada pertengahan abad ke-19 Patani telah menjadi korban penaklukan kerajaan Siam atau Thailand di masa kini.

Selain itu, kondisi yang sekarang ini dapat melihat pada fenomena sosial terjadi dan setiap kejadian ke atas penduduk masyarakat yang mendiami di wilayah selatan atau Patani mereka sampai saat ini pun sedang mengalami penderitaan berat. Pelanggaran HAM tanpa ada pihak yang bertanggujawab dan proses peradilan menjadi berpihak kepada kelompok tertentu. Hal demikian itulah menyebabkan banyak yang terkorban sehingga berdampak pada situasi yang dianggap bahwa mereka masyarakat Muslim Patani jauh dari keselamatan dan perlindungan hak kebebasan individu maupun persoalan hak pertuanan mereka yang merupakan kelompok etnis yang memiliki identitas tersendiri ini, mengapa kelompok minoritas etnis dalam suatu negara ini terus mengalami penindasan? Oleh karena penindasan terhadap kaum bangsa Patani terjadi karena sistem penjajahan Thailand masih memiliki kekuasaan hingga sekarang sejak 1785 Patani dijajah kerajaan Thai. Jika hal sedemikian dapat berlangsung, bangsa Patani akan tidak meninggalkan bekas bahkan nama “Patani”, dimana para generasi bangsa ini mereka untuk mempertahankannya.

Berhubungan dengan kondisi yang sekarang, merupakan salah satu peristiwa terpenting, dimana terjadinya mula pada tahun 2004, isu pergolokan kembali hangat di wilayah selatan atau Patani. Dan pada tahun yang sama itu juga terjadinya suatu peristiwa yang telah membekas di hati nurani dalam kalangan masyarakat dan rakyat Patani hingga kini. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 25 Oktober 2004, dimana peristiwa kejadian itu telah berlaku di daerah Takbai, provinsi Narathiwat. Di mana terjadinya demonstrasi rakyat di depan Balai Polisi. Hingga mendorong masyarakat keluar untuk menuntut keadilan pemerintah terhadap masyarakat yang ditangkap oleh polisi dan dituduh sebagai perampas senapan tentara keamanan di wilayah setempat. Dari peristiwa tersebut mengakibatkan lebih dari 60 warga belum kembali ke rumah. Mereka lenyap dalam peristiwa tersebut. Sementara itu, di suatu tempat, warga mengatakan 22 nyawa melayang dan 38 warga lain yang cedera dilempar ke Sungai Menara (Maruli Tobing, Kompas, 20 Desember 2004). Karena dari tindakan aparat tentara yang menembakan masyarakat secara membabi buta untuk membubarkan para demontran. Dan saat itu bertepatan pada bulan ramadhan yang dimana mayoritas dari penduduk Patani adalah Muslim.

Dari peristiwa Takbai itu, telah mengalir arus konflik semakin hangat dan makin meningkat sampai sekarang, menyebabkan masalah penderitaan terus berkepanjangan atas penduduk masyarakat Muslim di wilayah selatan atau Patani hingga terkini.

Meskipun itu, dari usaha kerjasama antara pemerintah dan pejuang Patani sendiri untuk diadakan pertemuan (perundingan damai), tetapi, apa hasilnya yang bisa menjawab kepada rakyat Patani? Perundingan damai tersebut yang telah mula berangkat pertemuan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia sejak tahun 2013 dan hingga sekarang pun, masyarakat Patani terus mengalami konflik semakin hangat terjadi, sampai bila penderitaan masyarakat Patani? 

Tegas bagi penulis, “saya berharap untuk masyarakat bangsa Melayu Muslim Patani cepat dalam cita-cita bisa terwujudnya perdamaian, keadilan, dan kebebasan, tetapi selain itu, berpendapat bahwa proses perdamaian Patani harus dibicarakan langsung dengan adanya orang atau kelompok yang berpihak penengah (mediasi) yang ikut terlibat dalam masalah politik di dalam meja perundingan tersebut, dan mungkin itu menjadi tepat untuk proses penyelesaian antara persilisihan yang terjadi selama ini yaitu masyarakat Patani dengan pemerintah Thai”.
loading...

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget