|
Ilustrasi |
AMP – Pilkada Aceh 2017/2022 yang akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2017 bukanlah waktu yang singkat. Persiapan para calon, tim pemenangan calon sudah hadir dari sekarang. Mualem yang telah meresmikan tim pemenangan pada tanggal 07/03/2016 yang bertepat di kawasan Kajhu, kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.
Mualem yang didukung oleh 11 partai baik itu partai nasional maupun partai lokal. Dalam waktu dekat, mereka akan mendeklarasikan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2017-2022. para ketua parnas dan parlok itu juga akan menyelesaikan dan menyusun langkah-langkah adaministrasi sebagai wujud nyata mengusung Mualem. “Sehingga, apa pun dinamika politik yang berkembang ke depan, komitmen tersebut tidak goyah lagi dan akan terus terpelihara hingga memasuki tahap pelaksanaan Pilkada 2017,” demikian kata Mualem. Salah satu yang menarik perhatian adalah Pendiri partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), yaitu Prabowo Subianto memerintahkan kadernya untuk mendukung penuh kepada Mualem. Secara analisa penulis, ini merupakan dukungan dan suport yang sangat jelas dan sikap politik yang bagus. Karena dalam menuju ke pilkada pasti ada Psywar dalam politik.
Untuk menghindari itu, secara tegas prabowo mengambil sikap politik yang tegas. Irwandi Yusuf yang maju secara independen, sangat optimis dirinya mampu bersaing dengan bakal calon yang lain. Mantan gubernur Aceh ini optimis karena tim relewan yang mengusungnya sudah dalam tahap siap. Tim relawan yang sudah ada di seluruh Aceh, dari tingkat provinsi, kabupaten maupun gampong sudah terbentuk. Namun, Irwandi tidak menapik berharap akan dukungan partai politik. Berdasarkan hasil musda partai Golkar pada tanggal 07 Maret 2016 di Aceh, TM. Nurlif yang keluar sebagai pemimpin.
Dan jauh hari sebelum dilaksanakan musda tersebut, telah mendeklarasikan “Sahabat Nurlif” yang mendukungnya menjadi Bakal Calon Gubernur Aceh 2017-2022 pada tanggal 03 maret 2016 bertepat di kawasan Lamdingin, Banda Aceh. Begitu pula kesiapan yang dilakukan bakal calon lainnya, seperti Tarmizi Karim dan Dr. Zaini. Keduanya pun sudah siap maju dalam pilkada 2017-2022. kita akan terus menanti kemana arah peta koalisi para calon gubernur Aceh 2017-2022 Diwarnai dengan kehadiran Achenese Australia Association (AAA) Yang menarik perhatian penulis adalah pada tanggal 24 februari 2016, lahirnya suatu posko rakyat non partai seluruh kabupaten/kota Banda Aceh.
Posko ini dinamakan Achenese Australia Association (AAA) yang bertujuan untuk mencari sosok Cagub-Cawagub Aceh 2017-2022 yang cerdas, berani dan bersinergi dengan rakyat. Karena “tanpa rakyat negara tidak ada, tanpa rakyat pemerintah tidak ada, kedaulatan ada di tangan rakyat.” Dengan adanya posko rakyat non partai ini mampu mempersatukan rakyat Aceh untuk sama-sama mencari calon pemimpin yang benar-benar sesuai dengan keinginan rakyat bukan titipan partai politik. Menurut penulis pribadi ini ada benarnya juga, karena selama ini pada saat kampanye beribu janji telah diucapakan dan disampaikan pada rakyat. Hanya sedikit yang terealisasikan untuk kesejahteraan rakyat.
Jangankan tingkat gubernur, tingkat presiden bisa kita lihat sendiri bagaimana hasilnya. Terbukti banyak di lapangan bahwa bila sesuatu partai yang menang, pemenang itu akan membantu partai itu saja. Seakan mereka lupa yang mendukung mereka itu adalah rakyat dibawah. Rakyat yang bersuara sedang hanya nyamuk yang berisik di telinga pemimpin. Tak digubris maupun ditengok sejenak. “Jangan sampai terjadi referendum jilid II”
Sumber: kompasiana.com
loading...
Post a Comment