AMP - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, jutaan pengugnsi dari Suriah yang tinggal di Turki akan memiliki kesempatan untuk menjadi warga negara sehingga punya tempat tinggal, Sabtu 2 Juli 2016, di Kilis, Turki.
Berbicara di provinsi selatanTurki Kilis, yang berbatasan Suriah dan tuan rumah lebih dari 120.000 warga Suriah, Erdogan mengatakan bahwa banyak dari pengungsi Suriah sekarang di Turki ingin menjadi warga negara Republik Turki.
"Langkah-langkah untuk ini telah diambil Kementerian Dalam Negeri kami," katanya.
"Kami akan memberikan kesempatan untuk [memperoleh] kewarganegaraan kepada pengungsi dari Suriah demi membantu saudara-saudara ini, dengan memantau melalui kantor-kantor yang didirikan oleh kementerian," kata Erdogan.
Sekitar 2,7 juta warga Suriah yang melarikan diri dari perang saudara di negara mereka sedang berlindung di kamp-kamp di Turki.
Mengacu pada krisis Suriah, yang berubah menjadi kekerasan pada 2011 ketika pemimpin rezim Bashar al-Assad menumpas demonstran damai, Erdogan mengatakan Suriah telah dicegah dari yang mengatur diri mereka sendiri.
"Organisasi yang disebut Daesh pada kenyataannya, boneka dengan tujuan ini. Organisasi yang disebut PYD, [dan] YGP adalah subkontraktor yang diberdayakan untuk tujuan yang sama," kata Erdogan.
Suriah tetap terkunci dalam perang saudara setan sejak awal 2011, ketika rezim Assad menumpas protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga.
Sejak itu, lebih dari 250.000 orang telah tewas dan lebih dari 10 juta pengungsi, menurut angka PBB.
Konflik di Suriah kini telah terusir lebih dari 4 juta orang - seperenam dari penduduk negara itu - untuk mencari perlindungan di negara-negara tetangga, sehingga pengungsi krisis terbesar selama seperempat abad, menurut PBB.[]
Sumber:ANADOLU AGENCY
loading...
Post a Comment