Halloween Costume ideas 2015
loading...

Gadjah Puteh : Rakyat Aceh Jangan Sampai Tertipu Untuk Ketiga Kalinya

Langsa – Menjelang Pemilukada, semakin banyak terdengar program-program para balon kepala daerah yang berasal dari Partai lokal akan meningkatkan kesejahteraan dan melakukan pembangunan serta perubahan yang seolah pro rakyat, maraknya janji-janji politik balon kepala daerah tersebut membuat LSM Gadjah Puteh angkat bicara.

Sayed Zahirsyah selaku Direktur Gadjah Puteh menyatakan, akhir-akhir ini sangat banyak balon kepala daerah dari Partai lokal yang mulai menebar janji-janji politik tentang pembangunan dan perubahan yang ingin dilakukan, dapat dipastikan itu hanya janji palsu karena dilandasi ketidak jujuran hingga mengakibatkan hilangnya nilai ketulusan dimata mereka, hal ini hanya dijadikan program andalan agar lebih mudah mengelabui masyarakat hingga yakin dan percaya bahwa mereka mampu melakukan perubahan untuk kesejahteraan yang lebih baik lagi. Kita lihat saja saat ini, sudah 10 tahun mereka memimpin Aceh, tidak ada perubahan nyata seperti yang mereka janjikan pada pemilu sebelumnya, malah sekarang pengangguran di Aceh bertambah hingga membuat angka kemiskinan meningkat.

“Soal pembodohan publik adalah senjata para pembual yang terus memperalat masyarakat, jelas inilah wajah calon pemimpin munafik yang tega menghalalkan segala cara, produknya adalah agama dan ayat-ayat Allah, tidak peduli terhadap para janda miskin serta rakyat yang teraniaya, mereka terus bergerilya menebar syahwat kekuasaannya” pungkas Sayed kepada KOPI saat ditemui di kediamannya, sabtu (2/7).

Sayed yang kerap disapa Waled ini juga menyatakan, memimpin sesama mereka saja tidak mampu, bagaimana bisa memimpin Kabupaten atau Kota apalagi Provinsi Aceh ini, gaya yang sok intelek dan berwibawa bak pahlawan masa depan dengan wajah yang dipaksakan sangat ramah, adalah tipu daya mereka untuk coba menghipnotis rakyat serta lumbung suara, namun ini hanya akan terjadi sekali saja menurut kebutuhannya, yang sudah pasti janji itu tidak akan terwujud, karena jelas mereka bukanlah orang yang paham dengan rakyat dan bagaimana menjadi pemimpin, karena mereka bukan ditakdirkan sebagai pimimpin Aceh serta tidaklah termasuk dalam kategori khalifah yang mampu menebar salamah sebagai bagian konsep Islam yang rahmatan.

“Menebar benih-benih permusuhan dan saling menjegal adalah warnanya, kesombongan dan keserakahan adalah pakaiannya”, tutur Waled dengan nada geram.

Dirinya juga menambahkan, cara yang paling efektif untuk mencegah hal seperti ini tentunya dengan menyatukan seluruh lapisan masyarakat dan menggelorakan semangat nasionalisme serta rasa cinta tanah air dengan menjadikan iman dan taqwa sebagai benteng diri dalam menghadapi para munafikun dan serdadu nafsunya itu.

Ramadhan sebagai peluang yang tepat disediakan oleh Allah untuk menempa kekuatan iman agar semakin bijak dalam menjalani hidup pada tarikh-Nya sembari terus memohon kepada Allah agar melahirkan pemimpin yang adil dan berakhlak baik sebagai titisan para amirul mukminin yang pernah Allah lahirkan dimuka bumi.

“Membangkitkan semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air dengan iman dan taqwa adalah jalan yang tepat agar Aceh tetap bagian dari NKRI menuju baldatun thaiyyibatun wa rabbunghafur seperti janji Allah, Jazakallah” tutup aktivis yang selalu mematri semangat merah putih dalam bingkai syari’ah islam ini.
(pewarta-indonesia.com)
loading...
Labels:

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget