AMP - Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H, Senin (4/7) sore. Sidah akan mengamati keberadaan bulan muda atau hilal pertanda datangnya awal Syawal.
Sidang akan digelar di Gedung Kementerian Agama, Jakarta. Sidang akan dilaksanakan secara tertutup dengan menghadirkan seluru organisasi masyarakat Islam serta perwakilan negara sahabat.
Lembaga negara seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) juga akan menghadiri sidang.
Sidang akan digelar di Gedung Kementerian Agama, Jakarta. Sidang akan dilaksanakan secara tertutup dengan menghadirkan seluru organisasi masyarakat Islam serta perwakilan negara sahabat.
Lembaga negara seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) juga akan menghadiri sidang.
Hasil sidang akan disampaikan kepada masyarakat melalui media setelah sidang tertutup digelar.
Sidang akan diawali dengan pemaparan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama tentang posisi hilal menjelang awal Syawal. Pemaparan ini dibandingkan dengan laporan dari titik pengamatan hilal dari seluruh wilayah.
Jika dari pantauan ada saksi yang melihat hilal, didukung dengan perhitungan, maka akan diputuskan besok adalah Hari Raya Idul Fitri. Namun jika saksi yang disumpah belum ada yang melihat hilal, maka Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari sampai besok dan Lebaran diputuskan jatuh pada hari Rabu (6/7).
Jika pemerintah melalui Kementerian Agama baru akan menggelar sidang isbat untuk menentukan jatuhnya hari lebaran, maka ormas Muhammadiyah sudah menentukan lebaran jatuh pada hari Rabu.
Dikutip dari laman resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, keputusan ini bersarakan perhitungan wujud hakiki hilal, bahwa pada hari ini tinggi Bulan pada saat terbenam matahari -0,1 derajat atau hilal belum terlihat. "Seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam ,atahari itu bulan berada dibawah ufuk," demikian pernyataan PP Muhammadiyah.
Wakil Sekretaris Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Rofiq mengatakan, berdasarkan perhitungan tingginya hilal yang harus lebih dari dua derajat untuk menentukan datangnya bulan baru, diyakini Pemerintah akan menetapkan tanggal bersama dengan Muhammadiyah.
"Insyaallah pada tahun ini umat muslim di Indonesia akan merayakan Idul Fitri bersama-sama, karena ketinggian hilal pada hari terjadinya ijtimak sudah memenuhi kriteria bulan baru, baik menurut standar Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Muhammadiyah maupun Imkanur Rukyah dua derajat yang dipakai pemerintah," kata Rofiq. (CNN)
Sidang akan diawali dengan pemaparan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama tentang posisi hilal menjelang awal Syawal. Pemaparan ini dibandingkan dengan laporan dari titik pengamatan hilal dari seluruh wilayah.
Jika dari pantauan ada saksi yang melihat hilal, didukung dengan perhitungan, maka akan diputuskan besok adalah Hari Raya Idul Fitri. Namun jika saksi yang disumpah belum ada yang melihat hilal, maka Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari sampai besok dan Lebaran diputuskan jatuh pada hari Rabu (6/7).
Jika pemerintah melalui Kementerian Agama baru akan menggelar sidang isbat untuk menentukan jatuhnya hari lebaran, maka ormas Muhammadiyah sudah menentukan lebaran jatuh pada hari Rabu.
Dikutip dari laman resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, keputusan ini bersarakan perhitungan wujud hakiki hilal, bahwa pada hari ini tinggi Bulan pada saat terbenam matahari -0,1 derajat atau hilal belum terlihat. "Seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam ,atahari itu bulan berada dibawah ufuk," demikian pernyataan PP Muhammadiyah.
Wakil Sekretaris Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Rofiq mengatakan, berdasarkan perhitungan tingginya hilal yang harus lebih dari dua derajat untuk menentukan datangnya bulan baru, diyakini Pemerintah akan menetapkan tanggal bersama dengan Muhammadiyah.
"Insyaallah pada tahun ini umat muslim di Indonesia akan merayakan Idul Fitri bersama-sama, karena ketinggian hilal pada hari terjadinya ijtimak sudah memenuhi kriteria bulan baru, baik menurut standar Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Muhammadiyah maupun Imkanur Rukyah dua derajat yang dipakai pemerintah," kata Rofiq. (CNN)
loading...
Post a Comment