AMP - SZ (35) mengaku baru menikah dengan Mansyur Ismail, Anggota DPRK Bener Meriah, tahun lalu. Tepatnya pada bulan Oktober. Jadi, belum genap setahun mereka berumah tangga.
Hubungan SZ dengan suaminya itu baik-baik saja. Mereka tak pernah gaduh. Komunikasi pasangan ini pun bagus dan intens. “Bahkan dia sering mengunjungi saya ke rumah,” kata SZ saat diwawancarai Serambi di ruang kerja Kasat Rekrim, Polres Bener Meriah, Rabu (21/9).
Selama wawancara berlangsung, SZ yang berprofesi PNS tidak sekalipun menyebut pernah bertengkar atau bentrok dengan Nurma (50), istri pertama Mansyur.
Ia justru mengaku bermasalah dengan Aulia Tahar (23), anak Mansyur dengan istri pertamanya itu. SZ mengungkapkan bahwa ia sering diteror, bahkan dipukuli, oleh anak suaminya itu. Ini yang membuat ia sedih dan sakit hati, kemudian berujung dendam.
Padahal, demi Mansyur (ayah Aulia), SZ yang saat itu berstatus janda empat anak tega meninggalkan keluarganya yang tak merestui pernikahan mereka. “Meski pihak keluarga tidak setuju, tapi saya tetap menikah dengan Bang Mansyur Ismail,” kata SZ.
Dengan “pengorbanan” seperti itu, SZ sulit menerima perlakuan kasar Aulia terhadapnya. “Saya sudah banyak diam dan mengalah, tapi sering diteror dan dipukuli oleh anak suami saya itu,” ujarnya.
Merasa batas kesabarannya sudah terlampaui, SZ akhirnya “curhat” kepada adik kandungnya, AF. Sang adiknya ini pun terenyuh mendengar kisah sedih kakaknya diperlakukan kasar oleh anak tirinya.
Menurut SZ, adiknya itulah yang kemudian berinisiatif membalaskan sakit hatinya dengan cara menggranat mobil dinas Mansyur Ismail yang saat itu bertolak dari Bireuen menuju Bener Meriah, disopiri Aulia.
Sasaran utama penggranatan itu memang hanya Aulia. Namun, karena granat berhasil dimasukkan melalui celah jendela mobil Kijang Innova yang terbuka, sehingga efek yang ditimbulkan ledakan itu sangat parah. Seorang bocah tewas, lima lainnya luka berat. Yang tewas itu adalah Nana Kibi (5), adik bungsu Aulia yang saat itu dipangku Nurma. Ia duduk di samping Aulia yang sedang mengemudi. Sedangkan di kursi belakang, Sertu Hasimi bersama istrinya Fauziah dan dua anak mereka, Farhan Rizki (10) dan Intan (5), ikut terkena dampak ledakan.
Esoknya, Minggu (18/9) sekira pukul 12.00 WIB, saat dirawat di Ruang ICU RSU Datu Beru Takengon, giliran Aulia yang mengembuskan napas terakhir karena lukanya sangat parah. Dan, sasaran penggranatan itu, menurut SZ, memang hanya tertuju kepada Aulia, bukan kepada adik Aulia, juga bukan kepada Nurma yang merupakan madunya. Begitulah kisahnya.(Serambi)
Hubungan SZ dengan suaminya itu baik-baik saja. Mereka tak pernah gaduh. Komunikasi pasangan ini pun bagus dan intens. “Bahkan dia sering mengunjungi saya ke rumah,” kata SZ saat diwawancarai Serambi di ruang kerja Kasat Rekrim, Polres Bener Meriah, Rabu (21/9).
Selama wawancara berlangsung, SZ yang berprofesi PNS tidak sekalipun menyebut pernah bertengkar atau bentrok dengan Nurma (50), istri pertama Mansyur.
Ia justru mengaku bermasalah dengan Aulia Tahar (23), anak Mansyur dengan istri pertamanya itu. SZ mengungkapkan bahwa ia sering diteror, bahkan dipukuli, oleh anak suaminya itu. Ini yang membuat ia sedih dan sakit hati, kemudian berujung dendam.
Padahal, demi Mansyur (ayah Aulia), SZ yang saat itu berstatus janda empat anak tega meninggalkan keluarganya yang tak merestui pernikahan mereka. “Meski pihak keluarga tidak setuju, tapi saya tetap menikah dengan Bang Mansyur Ismail,” kata SZ.
Dengan “pengorbanan” seperti itu, SZ sulit menerima perlakuan kasar Aulia terhadapnya. “Saya sudah banyak diam dan mengalah, tapi sering diteror dan dipukuli oleh anak suami saya itu,” ujarnya.
Merasa batas kesabarannya sudah terlampaui, SZ akhirnya “curhat” kepada adik kandungnya, AF. Sang adiknya ini pun terenyuh mendengar kisah sedih kakaknya diperlakukan kasar oleh anak tirinya.
Menurut SZ, adiknya itulah yang kemudian berinisiatif membalaskan sakit hatinya dengan cara menggranat mobil dinas Mansyur Ismail yang saat itu bertolak dari Bireuen menuju Bener Meriah, disopiri Aulia.
Sasaran utama penggranatan itu memang hanya Aulia. Namun, karena granat berhasil dimasukkan melalui celah jendela mobil Kijang Innova yang terbuka, sehingga efek yang ditimbulkan ledakan itu sangat parah. Seorang bocah tewas, lima lainnya luka berat. Yang tewas itu adalah Nana Kibi (5), adik bungsu Aulia yang saat itu dipangku Nurma. Ia duduk di samping Aulia yang sedang mengemudi. Sedangkan di kursi belakang, Sertu Hasimi bersama istrinya Fauziah dan dua anak mereka, Farhan Rizki (10) dan Intan (5), ikut terkena dampak ledakan.
Esoknya, Minggu (18/9) sekira pukul 12.00 WIB, saat dirawat di Ruang ICU RSU Datu Beru Takengon, giliran Aulia yang mengembuskan napas terakhir karena lukanya sangat parah. Dan, sasaran penggranatan itu, menurut SZ, memang hanya tertuju kepada Aulia, bukan kepada adik Aulia, juga bukan kepada Nurma yang merupakan madunya. Begitulah kisahnya.(Serambi)
loading...
Post a Comment