AMP - Bakal calon gubernur Aceh dari Partai Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem akhirnya tidak mempersoalkan lagi rencana penambahan pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) untuk mengamankan Pilkada Aceh pada 2017.
Hal ini disampaikan menanggapi pernyataan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang akan mengirim pasukan BKO ke Aceh sebanyak 1.900 personil. Sebelumnya, Mualem menolak penambahan pasukan BKO untuk pengamanan pilkada Aceh.
“Kalau sudah perintah, silahkan,” kata Mualem, panggilan akrab Muzakir Manaf disela-sela pemeriksan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Sabtu (24/9/2017).
Kendati demikian, Mualem mengingatkan bahwa saat ini Aceh dalam keadaan kondusif. “Untuk kita garis bawahi bahwa Aceh sudah kondusif. Tidak perlu dikirimpun, Aceh tidak terjadi lagi kekerasan dalam pilkada,” ujarnya.
Tapi, Mualem meminta kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian supaya pasukan BKO yang dikirim ke Aceh tidak menggunakan senjata pada saat melakukan pengamanan pada hari pencoblosan, 15 Februari 2017.
Menurutnya, dengan kehadiran pasukan bersenjata lengkap ke arena pencoblosan akan menimbulkan trauma bagi masyarakat Aceh, terutama di daerah pedalaman. Hal ini agar tidak ada kesenjangan di lapangan.
““Tapi kalau pun BKO dikirim ke mari (Aceh), kita harapkan menggunakan tongkat jangan menggunakan senjata, karena senjata akan membuat trauma masyarakat yang ingin mencoblos pada hari H. Ini yang kita khawatirkan,” kata Mualem. (Trb)
Hal ini disampaikan menanggapi pernyataan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang akan mengirim pasukan BKO ke Aceh sebanyak 1.900 personil. Sebelumnya, Mualem menolak penambahan pasukan BKO untuk pengamanan pilkada Aceh.
“Kalau sudah perintah, silahkan,” kata Mualem, panggilan akrab Muzakir Manaf disela-sela pemeriksan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Sabtu (24/9/2017).
Kendati demikian, Mualem mengingatkan bahwa saat ini Aceh dalam keadaan kondusif. “Untuk kita garis bawahi bahwa Aceh sudah kondusif. Tidak perlu dikirimpun, Aceh tidak terjadi lagi kekerasan dalam pilkada,” ujarnya.
Tapi, Mualem meminta kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian supaya pasukan BKO yang dikirim ke Aceh tidak menggunakan senjata pada saat melakukan pengamanan pada hari pencoblosan, 15 Februari 2017.
Menurutnya, dengan kehadiran pasukan bersenjata lengkap ke arena pencoblosan akan menimbulkan trauma bagi masyarakat Aceh, terutama di daerah pedalaman. Hal ini agar tidak ada kesenjangan di lapangan.
““Tapi kalau pun BKO dikirim ke mari (Aceh), kita harapkan menggunakan tongkat jangan menggunakan senjata, karena senjata akan membuat trauma masyarakat yang ingin mencoblos pada hari H. Ini yang kita khawatirkan,” kata Mualem. (Trb)
loading...
Post a Comment