AMP - Ketua Divisi SDM dan Humas KIP Bener Meriah, Anwar Hidayat melaporkan tindakan penganiayaan yang menimpanya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia.
Anggota komisioner KIP Bener Meriah itu berharap KPU mengambil langkah-langkah tegaknya proses hukum dan tindakan etik atas penganiayaan yang dilakukan atasannya Iwan Kurnia selaku Ketua KIP Bener Meriah.
"Berkasnya sudah dikirim Jumat 16 September kemarin, saya berharap ada langka-langkah yang dilakukan KPU terkait penganiayaan yang menimpa saya,"kata Anwar Hidayat kepada AJNN, Selasa (20/9).
Menurut Anwar, dirinya terpaksa melayangkan laporan ke KPU karena masih trauma dan merasa terancam paska insiden penganiayaan yang terjadi di Kantor KIP Bener Meriah di Gampong Bale Atu Kecamatan Bukit, Rabu (7/9) lalu. Pasalnya, meski telah ditetapkan sebagai tersangka, namun Polres Bener Meriah tidak menahan Iwan Kurnia.
"Sesuai surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan, yang saya terima, pelaku sudah ditetapkan tersangka tapi polisi tidak menahan karena alasan tahapan pilkada 2017 yang semakin dekat. Ini yang membuat saya tidak dapat melaksanakan tugas-tugas karena merasa terancam jika bertemu pelaku saat melaksanakan tugas di KIP Bener Meriah,"ujar Anwar.
Anwar berharap KPU dapat mengambil langkah-langkah terkait laporannya mengingat tahapan pilkada yang telah memasuki tahapan pencalonan.
Dimana kata Anwar volume pekerjaan yang harus diselesaikannya semakin meningkat.
"Ini menjadi dilema bagi saya. Satu sisi pekerjaan semakin banyak tapi saya juga terancam jika masuk kerja,"kata Anwar.
Penganiayaan yang dilakukan Ketua KIP Bener Meriah Iwan Kurnia, terhadap Anwar Hidayat terjadi di Kantor KIP Kabupaten itu, Rabu 7 September lalu sekira pukul 13.30 WIB. Pelaku yang memanggil korban keruang kerjannya terlibat perang mulut terkait data proses rekrutmen PPK dan PPS hingga berujung pemukulan.
Kemudian korban menjelaskan kalau data tersebut sudah diunggah ke dalam website KIP Bener Meriah.
Penganiayaan yang akhirnya dilerai aparat kepolisian yang bertugas di KIP itu, mengakibatkan pelipis kiri korban benjol dan kedua lengan korban luka.
Korban yang sempat menjalani perawatan Puskesmas Pante Raya, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Mutang Kuneng, Bener Meriah.Pasca pemukulan, korban telah melapor ke Polres Bener Meriah.(AJNN)
"Berkasnya sudah dikirim Jumat 16 September kemarin, saya berharap ada langka-langkah yang dilakukan KPU terkait penganiayaan yang menimpa saya,"kata Anwar Hidayat kepada AJNN, Selasa (20/9).
Menurut Anwar, dirinya terpaksa melayangkan laporan ke KPU karena masih trauma dan merasa terancam paska insiden penganiayaan yang terjadi di Kantor KIP Bener Meriah di Gampong Bale Atu Kecamatan Bukit, Rabu (7/9) lalu. Pasalnya, meski telah ditetapkan sebagai tersangka, namun Polres Bener Meriah tidak menahan Iwan Kurnia.
"Sesuai surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan, yang saya terima, pelaku sudah ditetapkan tersangka tapi polisi tidak menahan karena alasan tahapan pilkada 2017 yang semakin dekat. Ini yang membuat saya tidak dapat melaksanakan tugas-tugas karena merasa terancam jika bertemu pelaku saat melaksanakan tugas di KIP Bener Meriah,"ujar Anwar.
Anwar berharap KPU dapat mengambil langkah-langkah terkait laporannya mengingat tahapan pilkada yang telah memasuki tahapan pencalonan.
Dimana kata Anwar volume pekerjaan yang harus diselesaikannya semakin meningkat.
"Ini menjadi dilema bagi saya. Satu sisi pekerjaan semakin banyak tapi saya juga terancam jika masuk kerja,"kata Anwar.
Penganiayaan yang dilakukan Ketua KIP Bener Meriah Iwan Kurnia, terhadap Anwar Hidayat terjadi di Kantor KIP Kabupaten itu, Rabu 7 September lalu sekira pukul 13.30 WIB. Pelaku yang memanggil korban keruang kerjannya terlibat perang mulut terkait data proses rekrutmen PPK dan PPS hingga berujung pemukulan.
Kemudian korban menjelaskan kalau data tersebut sudah diunggah ke dalam website KIP Bener Meriah.
Penganiayaan yang akhirnya dilerai aparat kepolisian yang bertugas di KIP itu, mengakibatkan pelipis kiri korban benjol dan kedua lengan korban luka.
Korban yang sempat menjalani perawatan Puskesmas Pante Raya, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Mutang Kuneng, Bener Meriah.Pasca pemukulan, korban telah melapor ke Polres Bener Meriah.(AJNN)
loading...
Post a Comment