AMP - Meski Roni Ahmad (Abusyik) mempunyai tunggangan dinas jenis sedan Toyota Camry, namun dia tak mau menggunakannya.
Selama ini, bupati Pidie itu diketahui menggunakan mobil pribadi jenis Toyota Fortuner untuk keperluan dinasnya.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Pidie Amiruddin, Toyota Camry yang merupakan bekas kendaraan dinas mantan bupati Pidie Sarjani Abdullah itu, kini digunakan oleh Wakil Bupati Pidie Fadhlullah TM Daud.
Abusyik ternyata punya alasan mengapa menolak menggunakan kendaraan dinas mewah tersebut. Amiruddin mengatakan, ini karena Abusyik menginginkan kendaraan dinas yang memiliki banyak kursi.
“Tujuan bapak bupati agar saat melakukan perjalanan dinas ke gampong-gampong, tidak menggunakan banyak mobil,” kata Amiruddin, Kamis (27/7/2017) di ruang kerjanya.
Tapi, permintaan Abusyik membuat Amiruddin dan kabag umum setda Pidie rada kebingungan. Karena jenis mobil yang banyak kursi tersebut layaknya Mitsubishi L-300 atau mobil penumpang minibus yang mempunyai bak panjang.
Menurut pihaknya mobil seperti itu tidak layak menjadi mobil kedinasan bupati, karena sering digunakan untuk angkutan umum.
“Kita akan mencari gambar dan speksifikasi yang cocok seperti kemauan bapak bupati, biasanya jenis mobil seperti ini tidak terlalu mahal,” ujarnya.| beritakini.co
Selama ini, bupati Pidie itu diketahui menggunakan mobil pribadi jenis Toyota Fortuner untuk keperluan dinasnya.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Pidie Amiruddin, Toyota Camry yang merupakan bekas kendaraan dinas mantan bupati Pidie Sarjani Abdullah itu, kini digunakan oleh Wakil Bupati Pidie Fadhlullah TM Daud.
Abusyik ternyata punya alasan mengapa menolak menggunakan kendaraan dinas mewah tersebut. Amiruddin mengatakan, ini karena Abusyik menginginkan kendaraan dinas yang memiliki banyak kursi.
“Tujuan bapak bupati agar saat melakukan perjalanan dinas ke gampong-gampong, tidak menggunakan banyak mobil,” kata Amiruddin, Kamis (27/7/2017) di ruang kerjanya.
Tapi, permintaan Abusyik membuat Amiruddin dan kabag umum setda Pidie rada kebingungan. Karena jenis mobil yang banyak kursi tersebut layaknya Mitsubishi L-300 atau mobil penumpang minibus yang mempunyai bak panjang.
Menurut pihaknya mobil seperti itu tidak layak menjadi mobil kedinasan bupati, karena sering digunakan untuk angkutan umum.
“Kita akan mencari gambar dan speksifikasi yang cocok seperti kemauan bapak bupati, biasanya jenis mobil seperti ini tidak terlalu mahal,” ujarnya.| beritakini.co
loading...
Post a Comment