AMP - Sepucuk surat berlogo Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), peluru, dan pisau ditemukan di dalam sebuah tas di Kabupaten Pidie, Aceh. Polisi menduga pelaku sengaja membuat surat tersebut untuk memeras korban.
"Latar belakangnya pemerasan. Ini milik orang-orang tertentu yang belum dikenal. Ini untuk pemerasan dengan menggunakan atribut ISIS," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Goenawan saat dihubungi detikcom, Rabu (12/7/2017).
Dia mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan awal, surat berlogo ISIS ini diduga tidak ada kaitannya dengan kelompok teroris. Pelaku sengaja menakut-nakuti korban dengan menggunakan logo ISIS serta disertai peluru dan pisau.
Dalam surat yang ditulis dengan mesin ketik itu, pelaku meminta sejumlah uang kepada geuchik (kepala desa) di sebuah kecamatan di Kabupaten Pidie. Pelaku dalam surat tersebut juga mengungkapkan beberapa geuchik sudah menyerahkan uang yang diminta.
"Di dalam surat tersebut pelaku meminta uang Rp 60 juta kepada salah satu geuchik. Uang Rp 60 juta itu ia asumsikan seperti apa yang telah diberikan oleh geuchik-geuchik lain di wilayah yang dituju," jelas Goenawan.
Dia menegaskan surat tersebut dibuat pelaku untuk memeras korban. Polisi masih menyelidiki surat tersebut, termasuk akan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa nama yang disebutkan di dalamnya.
"Barang bukti tersebut sudah kita amankan. Nanti kita periksa nama-nama orang yang disebut di dalam surat itu. Kita dalami apa ada kaitan. Kita urai kenapa ada nama-nama itu," ungkap mantan Wadirlantas Polda Aceh tersebut.
Seperti diketahui, warga Gampong Keumangan, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, Aceh, menemukan sebuah tas mencurigakan yang ditaruh di depan sebuah klinik. Setelah dibuka, di dalam tas tersebut ditemukan sepucuk surat berlogo ISIS, peluru, dan pisau. (Detik.com)
loading...
Post a Comment