AMP - Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar periode 2017-2022 tampaknya menarik banyak perhatian masyarakat Aceh khususnya masyarakat Kabupaten Aceh Besar.
Pasalnya, pada pelantikan yang direncanakan berlangsung pada Senin 10 Juli 2017 mendatang, masyarakat akan menyaksikan sebuah peristiwa unik dan beda dengan daerah lain.
Peristiwa yang dianggap sebagai sesuatu yang unik bagi masyarakat yaitu perihal pakaian Arab Wakil Bupati dari Pasangan Putih tersebut yang ingin tetap mempertahankan budaya santri dayah di Aceh dengan menggunakan baju Arab dilapisi baju jas resmi negara saat prosesi pelantikan nanti.
Keputusan Tgk. H. Husaini A Wahab atau akrab disapa Waled, memilih tetap menggunakan baju Arab tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat Aceh.
Seperti yang diutarakan Armada dalam akun Facebooknya, Tgk. H. Husaini A Wahab (Wakil Bupati Aceh Besar) Periode 2017-2022 komit dengan adat dan budaya Aceh yang islami yaitu baju (gamis Arab) yang dilapisi baju jas khas negara tampa dasi saat nanti dilantik atau disaat berdinas nanti. Selamat Waled...Semoga syariat islam semakin bergema di "bumoe Panglima Polem".
Hal senada warga asal Laweueng, Pidie, bernama Khairul Bahri atau akrab disapa Khairul Lampung di akun Facebook . "Atjeh Nanggroe Modal & Model, dan kedepan juga akan jadi sejarah baru lagi Pejabat memimpin Upacara dan ngantor dengoen Ija kroeng, InsyaAllah, Salut keu Tgk. H. Husaini A. Wahab yang Istiqamah sabe lam Pendirian… Beudjroeh Aceh Rayeuk tameulakei Bak Allah," tulis Khairul Laweueng.
Khairul tampak sangat setuju dengan keputusan Waled yang tetap mempertahankan budaya santri dayah di Aceh.
Dengan keputusan itu, Khairul berharap Aceh tetap menjadi daerah modal dan budaya syariat bagi daerah lainnya di Indonesia yang memperhatikan dan mempertahankan kebudayaan yang dimiliki masing-masing daerah.
Dia pun berharap dibawah kepemimpinan Mawardi Ali dan Tgk. H. Waled Husaini, Kabupaten Aceh Besar kedepan bisa menjadi lebih baik lagi.
Ketua Tim Pasangan Putih yang juga anggota DPR Kabupaten Aceh Besar dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Muchlis Zulkifli, ST, saat dimintai keterangan terkait keputusan Waled, membenarkan, apa yang dilakukan Wakil Bupati Aceh Besar periode 2017-2022 ini adalah untuk menjaga dan melestarikan budaya santri dayah di Aceh yang terbiasa dengan mengenakan kain sarung sebagai salah satu ciri khasnya.
"Iya benar, itu keputusan Waled untuk mempertahankan budaya santri dan juga sebagai salah satu bentuk perhatian terhadap dayah kedepan. Ini menunjukkan kita pro kepada santri dan dayah, juga kepada budaya islam di Aceh," terang Muchlis Zulkifli.
Sebagaimana diketahui, pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar akan dilaksanakan pada Senin 10 Juli 2017 di Ibukota Kabupaten Aceh Besar yaitu Kota Jantho. Bupati dan Wakil Bupati akan dilantik dan diambil sumpah dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRK Aceh Besar.[lintasatjeh.com]
Pasalnya, pada pelantikan yang direncanakan berlangsung pada Senin 10 Juli 2017 mendatang, masyarakat akan menyaksikan sebuah peristiwa unik dan beda dengan daerah lain.
Peristiwa yang dianggap sebagai sesuatu yang unik bagi masyarakat yaitu perihal pakaian Arab Wakil Bupati dari Pasangan Putih tersebut yang ingin tetap mempertahankan budaya santri dayah di Aceh dengan menggunakan baju Arab dilapisi baju jas resmi negara saat prosesi pelantikan nanti.
Keputusan Tgk. H. Husaini A Wahab atau akrab disapa Waled, memilih tetap menggunakan baju Arab tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat Aceh.
Seperti yang diutarakan Armada dalam akun Facebooknya, Tgk. H. Husaini A Wahab (Wakil Bupati Aceh Besar) Periode 2017-2022 komit dengan adat dan budaya Aceh yang islami yaitu baju (gamis Arab) yang dilapisi baju jas khas negara tampa dasi saat nanti dilantik atau disaat berdinas nanti. Selamat Waled...Semoga syariat islam semakin bergema di "bumoe Panglima Polem".
Hal senada warga asal Laweueng, Pidie, bernama Khairul Bahri atau akrab disapa Khairul Lampung di akun Facebook . "Atjeh Nanggroe Modal & Model, dan kedepan juga akan jadi sejarah baru lagi Pejabat memimpin Upacara dan ngantor dengoen Ija kroeng, InsyaAllah, Salut keu Tgk. H. Husaini A. Wahab yang Istiqamah sabe lam Pendirian… Beudjroeh Aceh Rayeuk tameulakei Bak Allah," tulis Khairul Laweueng.
Khairul tampak sangat setuju dengan keputusan Waled yang tetap mempertahankan budaya santri dayah di Aceh.
Dengan keputusan itu, Khairul berharap Aceh tetap menjadi daerah modal dan budaya syariat bagi daerah lainnya di Indonesia yang memperhatikan dan mempertahankan kebudayaan yang dimiliki masing-masing daerah.
Dia pun berharap dibawah kepemimpinan Mawardi Ali dan Tgk. H. Waled Husaini, Kabupaten Aceh Besar kedepan bisa menjadi lebih baik lagi.
Ketua Tim Pasangan Putih yang juga anggota DPR Kabupaten Aceh Besar dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Muchlis Zulkifli, ST, saat dimintai keterangan terkait keputusan Waled, membenarkan, apa yang dilakukan Wakil Bupati Aceh Besar periode 2017-2022 ini adalah untuk menjaga dan melestarikan budaya santri dayah di Aceh yang terbiasa dengan mengenakan kain sarung sebagai salah satu ciri khasnya.
"Iya benar, itu keputusan Waled untuk mempertahankan budaya santri dan juga sebagai salah satu bentuk perhatian terhadap dayah kedepan. Ini menunjukkan kita pro kepada santri dan dayah, juga kepada budaya islam di Aceh," terang Muchlis Zulkifli.
Sebagaimana diketahui, pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar akan dilaksanakan pada Senin 10 Juli 2017 di Ibukota Kabupaten Aceh Besar yaitu Kota Jantho. Bupati dan Wakil Bupati akan dilantik dan diambil sumpah dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRK Aceh Besar.[lintasatjeh.com]
loading...
Post a Comment