Halloween Costume ideas 2015
loading...

Stelah Posting "Bank Aceh Syariah atau "Bank Bani Israel" Keluarga Budi Azhari Diancam

AMP - Keluarga Budi Azhari diteror pasca statusnya di jejaring sosial facebook yang menyatakan "Bank Aceh Syariah atau "Bank Bani Israel"

Dari hasi penelusuran AMP, Senin, 17 Juli 2017 status di akun Budi Azhari begitu heboh dengan komentar para netizen dan juga telah di share hampir 74 pengguna sosial lainnya, berikut kutipan di facebook Budi Azhari.

*Kau Meneror Keluargaku*

Tadi malam saat ngopi, tiba-tiba Istri saya mengirim pesan melalui WA, bahwa Ia baru saja mendapat ancaman/teror dari sesorang dengan nama Akun Facebook Iqbal Hasan melalui pesan massenger-facebook (kemungkinan besar ini akun palsu).

Saya coba mengingat-ingat, apakah saya ada masalah dengan orang lain atau institusi/lembaga yang buat saya "berkoar-koar" di media (menurut sang peneror). Rasa tak ada masalah, kecuali belakangan ini sedikit ada masalah saya dengan Bank Aceh, yang kemudian beberapa media mewawancarai atau mengutip tulisan saya.

Berkaitan dengan teror itu, saya hanya bertanya pada Istri: "Apakah Adek takut atas ancaman/teror itu?". Istri saya menjawab: "TIDAK".

Kenapa tidak takut?, mungkin karena memang telah jauh hari, sebelum saya bersikap untuk terus menuliskan kritik-kritikan melalui facebook. Saya sudah menjelaskan resiko-resiko yang mungkin terjadi jika kita bersikap kritis pada siapapun, apalagi pada yang memiliki kuasa.

Mulai tuntutan hukum yang akan berujung ke penjara. Atau ancaman/teror yang membuat kami tidak nyaman.

Tapi yang sering saya diskusikan dengan Istri bahwa kemungkinan terburuknya, atas apa yang saya lakukan belakangan ini, bisa saja saya berakhir ke penjara. Karena yang saya kritik adalah perusahaan besar yang sanggup membayar pengacara mahal, dan mereka punya aset triliuan rupiah.

Insya Allah saya siap menghadapinya, dan bertanggung jawab atas semua pernyataan atau tulisan yang pernah saya tulis. Jika itu dianggap masalah, yang seharusnya dijadikan kritik yang konstruktif untuk pembenahan.

Kalau bercerita masalah Bank, beberapa tulisan saya bukan lagi masalah pribadi dengan Bank. Tapi ini sudah berkaitan dengan perjuangan saya untuk mendesak pihak Bank daerah kita untuk berbenah. Yang pertama memberikan keringan bunga/margin kredit bagi seluruh PNS di Aceh, karena alasannya kredit PNS kecil resiko maka tak layak Bank mengambil bunga/margin terlalu besar. Kedua mendesak agar Bank lebih mengutamakan sektor produktif daripada kerdit konsumtif, sehingga dapat membantu orang-orang yang ingin membuka/mengembangkan usaha, sehingga lapangan kerja semakin terbuka. Ketiga mendesak agar bank syariah bukan hanya sekedar namanya saja syariah, dan pratik-pratik ribawi dapat dihapus karena tidak sesuai dengan syariah. Ini yang sangat penting, agar orang-orang Aceh terbebas dari riba, bukankah riba itu dosa besar?

Jika, untuk perjuangan itu saya harus berakhir di penjara, saya ikhlas dan saya rela. Berkaitan dengan perjuangan membenahi Bank ini sudah saya mulai dengan membuka data-data pribadi saya (tentang kredit) ke publik melalui facebook, supaya semua orang bisa melihat dan mempelajarinya.

Awalnya saya berpikir tuntutan hukum lah yang lebih masuk akal yang akan mungkin menimpa saya atas apa yang saya lakukan di facebook selama ini. Bukan teror kepada keluarga saya!, apalagi seingat saya, "koar-koar" yang selama ini berkaitan dengan masalah Bank, dan diluar jangkauan saya jika ada masalah yang lain.

Dan alangkah bijaknya, siapapun yang merasa dirugikan atas status atau tulisan saya di facebook ataupun di media, laporkan saja saya ke polisi atau tuntut melalui jalur hukum, dengan tuntutan apapun yang memungkinkan bagi yang merasa dirugikan. Tapi kalau menggunakan teror atau mengancam keluarga saya, itu namanya pengecut, dan insya Allah saya tidak goyang. Apalagi mengancam dengan menggunakan akun palsu. Siapapun dia! Termasuk dari kalangan Bani Israel :)

Pertanyaanya, siapakah dibalik Akun Palsu yang coba meneror itu? Saya tidak bisa menjawab, tapi mungkin para pembaca bisa menganalisanya siapa.

Kemudian, pertanyaan selanjutnya, mengapa saya tidak lapor polisi atas ancaman ini. Bagi saya ancaman melalui dunia maya, cukup saya balas dengan penjelasan melalui dunia maya saja, dan kita tak perlu lebay seperti "Rezim" yang sedikit-dikit ingin mempenjarakan orang lain dengan menggunakan UU ITE.

Dan tak perlu takut pada ancaman dan teror,... karena cukup lah Allah yang menjadi pelindung kita.(Red)
loading...
Labels:

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget