Ilustrasi |
AMP - Pagi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaporkan perkembangan proyek Bendungan Keureuto di Aceh. Laporan tersebut disampaikandalam bentuk video berdurasi 47 detik yang diunggah dalam akun media sosial Facebook. Dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bendungan ini bukan satu-satunya yang dibangun di Aceh. Wajar saja, mengingat Pemerintahan Presiden Jokowi memang tengah fokus meningkatkan ketahanan pangan lewat peningkatan ketersediaan sumber daya air, sebagai penunjang utama pertanian.
Selain Keureuto, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sudah merampungkan dua bendungan yaitu Bendungan Paya Seunara di Kabupaten Sabang dan Bendungan Rajui di Kabupaten Pidie. Bendungan Paya Seunara yang dibangun sejak 2001, telah selesai konstruksinya pada 2016 lalu oleh kontraktor PT Inaco Harapan-PT Inaco Putra Perkasa dengan total biaya pembangunan mencapai Rp 94,89 miliar. Bendungan yang berada di aliran Sungai Paya Senara ini memiliki luas area genangan mencapai 98 ha dan disiapkan untuk menampung air dari Sungai Paya Seunara hingga 1,3 juta meter kubik.
Bendungan ini mempunyai arti penting bagi masyarakat Sabang, dan juga Pulau Weh pada umumnya, karena bermanfaat bagi penyediaan air baku sebesar 125 liter/detik. Pulau Weh selama ini termasuk rawan krisis air bersih karena salah satu sumber air utama yakni Danau Anak Laut semakin hari turun ketersediaan airnya. Bendungan lainnya di Provinsi Aceh yang telah selesai pembangunannya yakni Bendungan Rajui yang terletak di Desa Masjid Tanjong, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh . Bendungan yang mulai dibangun pada awal tahun 2011 ini selesai pada tahun 2016, membutuhkan biaya sebesar Rp 110,65 miliar.
Dengan luas genangan 33,6 hektar, bendungan ini diharapkan mampu menampung air sebanyak 2,67 juta meter kubik untuk mengairi areal persawahan seluas 4.790 ha, sehingga mendukung program swasembada pangan dan juga untuk meningkatkan penyediaan air baku. Selain itu, lokasi Bendungan Rajui yang berada di kaki lembah Seulawah, Kabupaten Pidie, Aceh, Waduk Rajui Padang Tiji membuatnya terlihat asri dan terbilang masih sangat alami sehingga juga menjadi salah satu destinasi wisata baru bagi warga sekitar. Sementara, dua bendungan lainnya yakni Bendungan Rukoh dan Bendungan Tiro akan segera dimulai pembangunannya. "Pembangunan infrastruktur juga akan mengintegrasikan industri yang ada di Aceh sehingga pertumbuhannya juga akan semakin meningkat," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam keterangannya, Kamis (13/7/2017).[modusaceh.co]
Selain Keureuto, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sudah merampungkan dua bendungan yaitu Bendungan Paya Seunara di Kabupaten Sabang dan Bendungan Rajui di Kabupaten Pidie. Bendungan Paya Seunara yang dibangun sejak 2001, telah selesai konstruksinya pada 2016 lalu oleh kontraktor PT Inaco Harapan-PT Inaco Putra Perkasa dengan total biaya pembangunan mencapai Rp 94,89 miliar. Bendungan yang berada di aliran Sungai Paya Senara ini memiliki luas area genangan mencapai 98 ha dan disiapkan untuk menampung air dari Sungai Paya Seunara hingga 1,3 juta meter kubik.
Bendungan ini mempunyai arti penting bagi masyarakat Sabang, dan juga Pulau Weh pada umumnya, karena bermanfaat bagi penyediaan air baku sebesar 125 liter/detik. Pulau Weh selama ini termasuk rawan krisis air bersih karena salah satu sumber air utama yakni Danau Anak Laut semakin hari turun ketersediaan airnya. Bendungan lainnya di Provinsi Aceh yang telah selesai pembangunannya yakni Bendungan Rajui yang terletak di Desa Masjid Tanjong, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh . Bendungan yang mulai dibangun pada awal tahun 2011 ini selesai pada tahun 2016, membutuhkan biaya sebesar Rp 110,65 miliar.
Dengan luas genangan 33,6 hektar, bendungan ini diharapkan mampu menampung air sebanyak 2,67 juta meter kubik untuk mengairi areal persawahan seluas 4.790 ha, sehingga mendukung program swasembada pangan dan juga untuk meningkatkan penyediaan air baku. Selain itu, lokasi Bendungan Rajui yang berada di kaki lembah Seulawah, Kabupaten Pidie, Aceh, Waduk Rajui Padang Tiji membuatnya terlihat asri dan terbilang masih sangat alami sehingga juga menjadi salah satu destinasi wisata baru bagi warga sekitar. Sementara, dua bendungan lainnya yakni Bendungan Rukoh dan Bendungan Tiro akan segera dimulai pembangunannya. "Pembangunan infrastruktur juga akan mengintegrasikan industri yang ada di Aceh sehingga pertumbuhannya juga akan semakin meningkat," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam keterangannya, Kamis (13/7/2017).[modusaceh.co]
loading...
Post a Comment