Halloween Costume ideas 2015
loading...

Sejarah Padang Dalam Genggaman Kekuasaan Aceh Selama 44 Tahun

AMP - Semasa dipimpin Iskandar Muda, Kesultanan Aceh pernah menguasai kota Padang. Lamanya 44 tahun. Untuk mengusirnya, urang awak bersekutu dengan Belanda. Begini kisahnya…

Dibawah kuasa Aceh, Padang dipimpin Panglima Nando. Saat bersamaan, Jenderal Aceh bernama Sari Dana menduduki Bengkulu.
Pada 1621, Panglima Nando membangun enam benteng di Padang. Di Binuang, Parak Gadang dan Parak Laweh, Batung Taba, Tangjung Saba, Gurun Laweh, serta di Nan XX.

Panglima Nando, sebagaimana dicuplik dari Sumatra Courant edisi 8 Mei 1883, juga mendirikan istana di daerah Pondok (sekarang pecinan) dan tempat-tempat kuda di daerah Kandang.
Iskandar Muda–Sultan Aceh nan amat ditakuti dan disegani berpulang pada 1636. Pun demikian, pasukan Aceh masih menguasai Padang.

Mengusir Aceh

Pada 1661, datanglah saudagar VOC. Akan tetapi karena tak direstui orang Aceh, mereka angkat kaki dari Padang dan bermukim di Salido–dengan Painan, Pesisir Selatan Sumatera Barat.Dua tahun kemudian, masyarakat Padang memulai perlawanan terhadap pemerintahan pendudukan Aceh. Taktik yang dipakai bersekutu dengan Belanda.

Datuak Rangkayo Kaciak, atas nama Padang, mengadakan perjanjian dengan Belanda di Salido.

Alhasil, orang-orang Belanda mulai pindah ke Pulau Cingkuak dan membuat benteng di sana. Kini, Pulau Cingkuak bagian dari kawasan wisata Kepulauan Mandeh, yang digadang-gadang sebagai Raja Ampatnya Indonesia Barat.

“Tahun 1665 orang Aceh di Padang mulai diserang. Dari laut oleh bangsa Belanda, di darat dari arah Ujungkarang oleh rakyat setempat. Musuh akhirnya dapat diusir, setelah mereka berada di Padang selama 44 tahun,” tulis Rusli Amran dalam buku Padang Riwayatmu Dulu.

Maka, Datuak Rangkayo Kaciak yang menjemput Belanda dari Salido diangkat jadi Panglima Padang.

Pemerintahan VOC

VOC mulai mendirikan loji, gudang dan gedung pemerintahan di Padang. Didatangkan Joris Pits dan wakilnya Melchior Hurt. Stuktur pemerintahannya pun kian meluas hingga Pariaman.

Merujuk daftar pegawai VOC, daerah Pariaman pada 1675 diperintah oleh: …V Koto oleh Rajo Syah Pahlawan…Sintuk oleh Marah Alam, Lubuk Alung oleh Sutan Nan Hitam dan Rajo Nan Setia, Pakandangan oleh Rangkayo Basa, XII Koto oleh Sutan Salim dan Datuk Bakupiah…

Tak lama kemudian, Inggris datang. Sempat saling jual beli serangan, dua negara Eropa itu meninggalkan Padang begitu saja pada 1784.

Melihat kekosongan ini, Aceh kembali datang. Tapi, kali ini “penduduk Padang berhasil melawan angkatan laut kecil dari Aceh dekat Pulau Pauh,” tulis Sumatra Courant.

Pada 1785 Belanda kembali datang ke Padang. Tak lama kemudian wilayah ini diserbu dan dikuasi oleh bajak laut terkenal asal Prancis, Le Mame. (jpnn)
loading...
Labels:

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget