Jakarta - Dalam
lawatannya ke Rusia, pada 18-20 Mei 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi)
sempat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia, Vladimir
Putin.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan dalam
pertemuan tersebut, ditandatangani lima kesepakatan kerja sama, yaitu di
bidang pertahanan, Illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing, arsip nasional, kebudayaan, dan arsip kementerian luar negeri.
"Pertemuan dengan Presiden Putin dilakukan dalam suasana yang sangat
bersahabat dan terbuka. Semangat untuk meningkatkan kerja sama di
berbagai bidang juga sangat tampak, baik pada level pemerintah maupun
swasta. Potensi pengembangan terbuka, antara lain peningkatkan ekspor
kelapa sawit, produk perikanan, buah dan sayuran. Serta, potensi
pariwisata dan diversifikasi investasi," ungkap Retno di Bandara Halim
Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/5).
Kerja Sama Pembangunan Kilang Minyak US$ 13 Miliar
Selain lima kerja sama yang berhasil disepakati tersebut, Retno
menambahkan disepakati juga pembangunan kilang minyak senilai US$ 13
miliar.
"Khusus masalah investasi, salah satu komitmen di bidang investasi
adalah komitmen pembangunan kilang minyak senilai US$ 13 miliar,"
ungkapnya.
Bahkan, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution
mengungkapkan bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini
Soemarno masih berada di Rusia guna melihat lebih lanjut kerja sama yang
mungkin dijajaki oleh dua negara dalam bidang industri ataupun
pembangunan.
Salah satu, industri yang mungkin dijajaki adalah pembangunan kereta
api dengan Russian Railways. Kemudian, industri pengolahan alumunium dan
industri pariwisata.
"Menteri BUMN masih terus di Rusia untuk mengecek. Bukan cuma mencoba
keretanya yang katanya kecepatannya 250 km/jam. Tetapi mau melihat
sebenarnya kompleks pabrik dan industrinya, sehingga terbuka sekali
kesempatan untuk mengembangkan kerja sama dengan perusahaan yang memang
bergerak secara khusus dalam bidang kereta api," jelas Darmin.
Lebih lanjut, Darmin menyebut lawatan ke Rusia kali ini lebih
menghasilkan dan bukan sekadar janji-janji. Terbukti, sejumlah
perusahaan asal Rusia telah mempersiapkan dengan rinci rencana
investasinya di Tanah Air.
"Banyak peminat serius dan rasanya kita menganggap pertemuan kali ini
tidak sekedar janji-janji, kelihatan betul mereka sudah memulai.
Misalnya, industri pariwisata ternyata sudah melihat tempatnya, sudah
tahu ada di mana. Sehingga, hanya memerlukan ada bless (restu) dari
pemerintah," ungkapnya.
Seperti diketahui, usai melakukan lawatan ke Korea Selatan, Presiden Jokowi melanjutkan lawatannya ke Rusia.
Dalam lawatannya, Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin
Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menteri Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menlu Retno Marsudi dan Kepala
Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki.
loading...
Post a Comment