Halloween Costume ideas 2015
loading...

Indonesia-Rusia Tandatangani Lima Kerja Sama

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bersalaman dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam acara penyambutan pertemuan ASEAN-Russia Summit 2016 yang dimulai Jumat, 20 Mei 2016 di Sochi, Republik Federasi Rusia. (AFP PHOTO / Host Photo Agency)
Jakarta - Dalam lawatannya ke Rusia, pada 18-20 Mei 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan dalam pertemuan tersebut, ditandatangani lima kesepakatan kerja sama, yaitu di bidang pertahanan, Illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing, arsip nasional, kebudayaan, dan arsip kementerian luar negeri.

"Pertemuan dengan Presiden Putin dilakukan dalam suasana yang sangat bersahabat dan terbuka. Semangat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang juga sangat tampak, baik pada level pemerintah maupun swasta. Potensi pengembangan terbuka, antara lain peningkatkan ekspor kelapa sawit, produk perikanan, buah dan sayuran. Serta, potensi pariwisata dan diversifikasi investasi," ungkap Retno di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/5).

Kerja Sama Pembangunan Kilang Minyak US$ 13 Miliar
Selain lima kerja sama yang berhasil disepakati tersebut, Retno menambahkan disepakati juga pembangunan kilang minyak senilai US$ 13 miliar.

"Khusus masalah investasi, salah satu komitmen di bidang investasi adalah komitmen pembangunan kilang minyak senilai US$ 13 miliar," ungkapnya.

Bahkan, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno masih berada di Rusia guna melihat lebih lanjut kerja sama yang mungkin dijajaki oleh dua negara dalam bidang industri ataupun pembangunan.

Salah satu, industri yang mungkin dijajaki adalah pembangunan kereta api dengan Russian Railways. Kemudian, industri pengolahan alumunium dan industri pariwisata.

"Menteri BUMN masih terus di Rusia untuk mengecek. Bukan cuma mencoba keretanya yang katanya kecepatannya 250 km/jam. Tetapi mau melihat sebenarnya kompleks pabrik dan industrinya, sehingga terbuka sekali kesempatan untuk mengembangkan kerja sama dengan perusahaan yang memang bergerak secara khusus dalam bidang kereta api," jelas Darmin.

Lebih lanjut, Darmin menyebut lawatan ke Rusia kali ini lebih menghasilkan dan bukan sekadar janji-janji. Terbukti, sejumlah perusahaan asal Rusia telah mempersiapkan dengan rinci rencana investasinya di Tanah Air.

"Banyak peminat serius dan rasanya kita menganggap pertemuan kali ini tidak sekedar janji-janji, kelihatan betul mereka sudah memulai. Misalnya, industri pariwisata ternyata sudah melihat tempatnya, sudah tahu ada di mana. Sehingga, hanya memerlukan ada bless (restu) dari pemerintah," ungkapnya.

Seperti diketahui, usai melakukan lawatan ke Korea Selatan, Presiden Jokowi melanjutkan lawatannya ke Rusia.

Dalam lawatannya, Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menlu Retno Marsudi dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Suara Pembaruan
loading...

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget