AMP - Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, sejumlah petinggi Partai Aceh dan KPA beserta ratusan masyarakat menggelar ziarah dan doa bersama ke makam almarhum Wali Nanggroe Tgk Hasan Muhammad Di Tiro di Aceh Besar, Rabu 25 Mei 2016.
Ketua Umum Partai Aceh yang juga Ketua KPA Pusat, H. Muzakir Manaf yang sering disapa Mualem dalam sambutannya menyampaikan, bahwa almarhum Wali Nanggroe Tgk. Tjhik Di Tiro Hasan ben Muhammad (Hasan Tiro) telah berbuat banyak untuk perjuangan keadilan bagi bangsa Aceh.
“Perhatiannya lebih banyak kepada perjuangan rakyat Aceh ketimbang kepada keluarganya,” ujar Mualem dalam nada isak tangis.
Pada kesempatan itu, Mualem juga menceritakan perihal amanah almarhum pendiri GAM itu kepadanya saat berada di Libya dan saat hendak pulang dari Libya ke Malaysia dan Aceh.
“Saat saya hendak pulang dari Libya ke Malaysia dan ke Aceh, almarhum Tgk. Hasan ben Muhammad menitipkan amanahnya yaitu; aneuk ulon Muzakir, lidah ulon ka ulon koh dan ulon sambong bak gata, bungkoh nyoe ka ulon bungkoh dan ulon peu-djaroe bak gata, peue hase gata gulam? Mualem neu-djaweub Insya Allah, ubena mampu ulon Wali, ulon peu-timang,” demikian kata Mualem meniru amanah yang pernah disampaikan almarhum kepadanya yang sarat akan makna perjuangan bangsa Aceh.
“Watei ka lon ek tangga pesawat, geu hoi lom le Wali; Muzakir, keunoe ta treun dilee siat teuk, peue mantong yang kalheuh ulon peurunoe bak gata dan meunyo na yang hana muphom, gata meurunoe bak ulama-ulama yang na di nanggroe Atjeh,” lanjut mantan panglima GAM yang juga Wakil Gubernur Aceh ini.
Dalam kesempatan ini juga, Mualem turut berpesan kepada seluruh sahabatnya yang pernah belajar dan menerima amanah langsung pada Wali Nanggroe Tgk. Tjhik Di Tiro Hasan ben Muhammad di Tripoly agar selalu menjalankannya untuk kebaikan, keadilan, kemajuan dan kemakmuran Aceh ke depan.
“Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe sudah tujuh tahun yang lalu meninggal dunia, maka semua amanah itu menjadi kewajiban bagi kita untuk meneruskan, walau dalam kondisi bagaimana pun dan di mana pun,” tutup Mualem.
Turut hadir dalam acara “saweue kubu Wali” Wakil Ketua KPA/DPW-PA Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak, Juru Bicara DPA-PA Suadi Sulaiman alias Adi Laweung, Ketua DPW-PA Aceh Besar Saifuddin Yahya alias Pak cek yang juga sehagai calon bupati Aceh Besar periode 2017-2022, Ketua KPA/DPW-PA Banda Aceh Mukhlis Abee yang juga Juru Bicara KPA Pusat, Ketua KPA/DPW Bireun Darwis Djeunieb, Ketua KPA Pidie Tgk. Muhammad, Ketua DPW-PA Pidie H. Sarjani Abdullah yang juga bupati Pidie, sejumlah anggota DPRA, DPRK Aceh Besar dan Pidie, jajaran MUNA dan seluruh jajaran KPA/PA Aceh Besar serta sejumlah ulama Aceh. [] Sumber: klikkabar.com
Ketua Umum Partai Aceh yang juga Ketua KPA Pusat, H. Muzakir Manaf yang sering disapa Mualem dalam sambutannya menyampaikan, bahwa almarhum Wali Nanggroe Tgk. Tjhik Di Tiro Hasan ben Muhammad (Hasan Tiro) telah berbuat banyak untuk perjuangan keadilan bagi bangsa Aceh.
“Perhatiannya lebih banyak kepada perjuangan rakyat Aceh ketimbang kepada keluarganya,” ujar Mualem dalam nada isak tangis.
Pada kesempatan itu, Mualem juga menceritakan perihal amanah almarhum pendiri GAM itu kepadanya saat berada di Libya dan saat hendak pulang dari Libya ke Malaysia dan Aceh.
“Saat saya hendak pulang dari Libya ke Malaysia dan ke Aceh, almarhum Tgk. Hasan ben Muhammad menitipkan amanahnya yaitu; aneuk ulon Muzakir, lidah ulon ka ulon koh dan ulon sambong bak gata, bungkoh nyoe ka ulon bungkoh dan ulon peu-djaroe bak gata, peue hase gata gulam? Mualem neu-djaweub Insya Allah, ubena mampu ulon Wali, ulon peu-timang,” demikian kata Mualem meniru amanah yang pernah disampaikan almarhum kepadanya yang sarat akan makna perjuangan bangsa Aceh.
“Watei ka lon ek tangga pesawat, geu hoi lom le Wali; Muzakir, keunoe ta treun dilee siat teuk, peue mantong yang kalheuh ulon peurunoe bak gata dan meunyo na yang hana muphom, gata meurunoe bak ulama-ulama yang na di nanggroe Atjeh,” lanjut mantan panglima GAM yang juga Wakil Gubernur Aceh ini.
Dalam kesempatan ini juga, Mualem turut berpesan kepada seluruh sahabatnya yang pernah belajar dan menerima amanah langsung pada Wali Nanggroe Tgk. Tjhik Di Tiro Hasan ben Muhammad di Tripoly agar selalu menjalankannya untuk kebaikan, keadilan, kemajuan dan kemakmuran Aceh ke depan.
“Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe sudah tujuh tahun yang lalu meninggal dunia, maka semua amanah itu menjadi kewajiban bagi kita untuk meneruskan, walau dalam kondisi bagaimana pun dan di mana pun,” tutup Mualem.
Turut hadir dalam acara “saweue kubu Wali” Wakil Ketua KPA/DPW-PA Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak, Juru Bicara DPA-PA Suadi Sulaiman alias Adi Laweung, Ketua DPW-PA Aceh Besar Saifuddin Yahya alias Pak cek yang juga sehagai calon bupati Aceh Besar periode 2017-2022, Ketua KPA/DPW-PA Banda Aceh Mukhlis Abee yang juga Juru Bicara KPA Pusat, Ketua KPA/DPW Bireun Darwis Djeunieb, Ketua KPA Pidie Tgk. Muhammad, Ketua DPW-PA Pidie H. Sarjani Abdullah yang juga bupati Pidie, sejumlah anggota DPRA, DPRK Aceh Besar dan Pidie, jajaran MUNA dan seluruh jajaran KPA/PA Aceh Besar serta sejumlah ulama Aceh. [] Sumber: klikkabar.com
loading...
Post a Comment