AMP - Mabes Polri menyayangkan beredarnya video propanda pendukung kelompok ISIS yang dibintangi
anak-anak dari Indonesia. Dalam video yang beredar di dunia maya itu
anak-anak itu belajar menembak dengan menggunakan senjata pendek dan
panjang sebelum membakar paspor Indonesia milik mereka.
"Kita sangat menyayangkan, kita menyadari info di dunia maya sedemikian dahsyat. Apapun bisa di share. Siapapun bisa memproduksi dan menjadikan dunia maya menjadi alat propaganda," kata Kadiv Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Rabu (18/5).
Video itu, menurut Boy, memberi pesan ajakan pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk ikut dengan cara berpikir mereka dan tindakan-tindakan mereka. Maka itu penting membangun ketahanan masyarakat pada aspek sosial budaya.
"Butuh kecerdasan kita semua untuk mengambil mana konten informasi yg bermanfaat atau tidak. Apabila ada pihak-pihak yang dengan sengaja melakukan share info (video ini) sebenarnya bertentangan dengan hukum," tambahnya.
Untuk itu, masih kata Boy, unit cyber crime Polri mencemarti dan mengusut siapa yang berada di balik pembuatan dan penyebaran video yang diduga kuat dibuat di Suriah itu. Tim tersebut juga akan berkoordinasi dengan Kominfo untuk memblokir video dimaksud.[beritasatu]
"Kita sangat menyayangkan, kita menyadari info di dunia maya sedemikian dahsyat. Apapun bisa di share. Siapapun bisa memproduksi dan menjadikan dunia maya menjadi alat propaganda," kata Kadiv Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Rabu (18/5).
Video itu, menurut Boy, memberi pesan ajakan pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk ikut dengan cara berpikir mereka dan tindakan-tindakan mereka. Maka itu penting membangun ketahanan masyarakat pada aspek sosial budaya.
"Butuh kecerdasan kita semua untuk mengambil mana konten informasi yg bermanfaat atau tidak. Apabila ada pihak-pihak yang dengan sengaja melakukan share info (video ini) sebenarnya bertentangan dengan hukum," tambahnya.
Untuk itu, masih kata Boy, unit cyber crime Polri mencemarti dan mengusut siapa yang berada di balik pembuatan dan penyebaran video yang diduga kuat dibuat di Suriah itu. Tim tersebut juga akan berkoordinasi dengan Kominfo untuk memblokir video dimaksud.[beritasatu]
loading...
Post a Comment