Muzakir Manaf kunjungi Nek Rukiah di rumah sakit pmi |
AMP - Mantan panglima GAM, Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualim menjenguk Nek Rukiah yang kini masih terbaring di rumah sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Lhokseumawe, Minggu (29/05/2016).
Tanpa protokoler selaku Wakil Gubenur Aceh, berpakaian santai didampingi seorang sahabatnya membezuk nenek tua lanjut usia yang masih terbaring lemah.
Pantauan juangnews.com, tatapan mantan sang Panglima yang duduk dikursi disamping pembaringan seorang tua renta seakan penuh makna menerawang mengingat kisah masa lalu sewaktu mengangkat senjata di rimba belantara.
Tanpa protokoler selaku Wakil Gubenur Aceh, berpakaian santai didampingi seorang sahabatnya membezuk nenek tua lanjut usia yang masih terbaring lemah.
Pantauan juangnews.com, tatapan mantan sang Panglima yang duduk dikursi disamping pembaringan seorang tua renta seakan penuh makna menerawang mengingat kisah masa lalu sewaktu mengangkat senjata di rimba belantara.
Sesekali hanya menarik nafas panjang dan menatap dua wanita lanjut usia lainnya merupakan keluarga Nek Rukiah yang duduk lesehan di lantai disudut kamar perawatan.
Nek Rukiah wanita renta yang lahir 88 tahun silam. Perempuan renta ini hidup serba kekurangan merupakan warga Gampong Ie Tarek I, Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara menderita sakit di bagian wajah. Sekarang dirawaat tim medis kesehatan rumah sakit PMI Lhokseumawe.
Bagi Muzakir Manaf dan petinggi GAM lainnya, nama Nek Rukiah mengingatkan kisah masa lalu penuh getir dan kepahitan selaku kelompok militer yang diburu-buru oleh pemrintah. Dan sempat berlindung serta beristirahat di rumah Rukiah saat itu masih kuat dan sehat .
Muzakir Manaf kepada juangnews.com menjelaskan, kedatangannya untuk menjenguk saudara atau warganya yang sedang sakit. Menurutnya, dulu ia sangat akrab dengan Nek Rukiyah. Mualim mengharapkan dengan penanganan tim medis Nek Rukiah segera pulih kembali.
“Saya minta tim dinas terkait melakukan pendataan terhadap masyarakat kurang mampu yang mengalami kesulitan untuk berobat,” ungkap Panglima tersebut.
Sementara itu Aisyah, anak Nek Rukiah menjelaskan, Ibunya sudah 3 tahun didera penyakit diwajahnya berbentuk luka. Namun sesekali dirasakan nyeri dan berdenyut hingga Rukiah harus merintih kesakitan.
Masa konflik ibunya kerap disinggahi petinggi-petinggi GAM karena letak rumah jauh dalam pedalaman desa. Sebagai rakyat biasa dirinya tetap menerima serta melayani semua kalangan.
“Selama sakit Rukiah ditampung dirumahnya, karena keterbatasan keuangan pihak keluarga hanya memeriksa ke Puskesmas setempat,”. imbuh Aisyah kepada Juangnews.com, Kamis (27/05/2016) lalu di rumahnya Desa Tarekh Dua Kecamatan Simpang Kramat. Aceh Utara.[juangnews.com]
loading...
Post a Comment