AMP - Indonesia dan Rusia akan menandatangani perjanjian kerja sama sektor pertahanan untuk memasok alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Juru Bicara Kremlin, Yuri Ushakov kepada wartawan, Rabu, 18 Mei 2016, seperti yang diberitakan kantor berita Reuters, mengatakan, perjanjian itu akan dilakukan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Rusia-ASEAN di kota Sochi, usai pertemuan bilateral antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Joko Widodo.
Namun sayang, nilai pembelian dan jenis alutsista yang akan dibeli Indonesia tidak disebutkan. Sebelumnya, jet tempur mutakhir Rusia, Su-35, menjadi incaran Indonesia untuk mengganti jet tempur lainnya yang sudah memasuki masa pensiun. Apalagi, Su-35 meraih kesuksesan selama melakukan operasi militer Rusia di Suriah.
Menurut analis militer Konstantin Sivkov, Indonesia telah menyatakan minatnya untuk membeli jet tempur teranyar pesaing Barat itu.
"Selama 'uji coba' di Suriah, senjata Rusia membuktikan efektivitas dan keandalannya. Dan, ini menarik minat besar dari pelanggan potensial yang belum memiliki persenjataan Rusia sebelumnya," ungkap Sivkov, seperti dikutip dari situs Sputniknews.
Sivkov lalu memberi contoh Su-35 yang bertugas memberikan perlindungan dalam sebuah serangan. Menurut dia, alutsista Rusia tidak mengenal prinsip teknologi canggih dengan biaya yang tinggi pula. Persenjataan Rusia dikenal berbiaya rendah ketimbang AS.
Rusia adalah pengekspor senjata terbesar kedua di dunia, setelah AS. Laporan menunjukkan bahwa Rusia mengekspor senjata bernilai lebih dari US$15 miliar pada 2015 dan berencana menjual peralatan militer dengan volume yang sama pada tahun ini.(VIVA)
Juru Bicara Kremlin, Yuri Ushakov kepada wartawan, Rabu, 18 Mei 2016, seperti yang diberitakan kantor berita Reuters, mengatakan, perjanjian itu akan dilakukan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Rusia-ASEAN di kota Sochi, usai pertemuan bilateral antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Joko Widodo.
Namun sayang, nilai pembelian dan jenis alutsista yang akan dibeli Indonesia tidak disebutkan. Sebelumnya, jet tempur mutakhir Rusia, Su-35, menjadi incaran Indonesia untuk mengganti jet tempur lainnya yang sudah memasuki masa pensiun. Apalagi, Su-35 meraih kesuksesan selama melakukan operasi militer Rusia di Suriah.
Menurut analis militer Konstantin Sivkov, Indonesia telah menyatakan minatnya untuk membeli jet tempur teranyar pesaing Barat itu.
"Selama 'uji coba' di Suriah, senjata Rusia membuktikan efektivitas dan keandalannya. Dan, ini menarik minat besar dari pelanggan potensial yang belum memiliki persenjataan Rusia sebelumnya," ungkap Sivkov, seperti dikutip dari situs Sputniknews.
Sivkov lalu memberi contoh Su-35 yang bertugas memberikan perlindungan dalam sebuah serangan. Menurut dia, alutsista Rusia tidak mengenal prinsip teknologi canggih dengan biaya yang tinggi pula. Persenjataan Rusia dikenal berbiaya rendah ketimbang AS.
Rusia adalah pengekspor senjata terbesar kedua di dunia, setelah AS. Laporan menunjukkan bahwa Rusia mengekspor senjata bernilai lebih dari US$15 miliar pada 2015 dan berencana menjual peralatan militer dengan volume yang sama pada tahun ini.(VIVA)
loading...
Post a Comment