Foto: Statusaceh.net |
AMP - Terkait tersebar isu tentang pemicu kerusuhan di Masjid Baitul Izzah Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara yang melibatkan puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah santri dayah pada Jumat, yang lalu (20/5), dibantah keras oleh ketua FPI Aceh.
Rillis yang di terima redaksi Jum'at 27 Mei 2016 melalui Ketua FPI DPD Aceh Tgk Muslim at-Thahiry sebagai berikut;
Aslamualaikum..wr wb. Perlu saya jelaskan kepada kawan dan ummat islam bahwa terkait kejadian di masjid baitul Izzah Krueng Mane Aceh Utara yang telah beredar isu lewat media sosial bahwa FPI telah membuat rusuh di masjid ini adalah pemberitaan bohong dan yang membawa berita dan menyebar adalah dosa besar, karena yang terjadi sebenarnya adalah Masalah mesjid Baitul Izzah sudah lama diperjuangkan oleh ulama dan tokoh masyarakat Muara Batu bahkan sudah beberapa kali hal tersebut sampai ke bupati Aceh Utara sehingga keluar SK Bupati telah diberhentikan imam masjid lama yang tidak sesuai dengan Ahlul Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja) dan tata laksana shalat jumat di masjid baitul izzah adalah sebagai mana keputusan Muzakarah ulama Aceh,ww yaitu azan dua kali dan khatib pegang tongkat karena itu sunnah.
Maka kita FPI di undang oleh para ulama aswaja kec muara batu untuk berkenan hadir dal rangka syukuran dan mempererat persatuan, karena perjuangan mereka telah berhasil, maka kita intruksi anggota FPI antuk ikut hadir dan memakai atribut FPI untuk menampakkan persatuan aswaja, tidak ada FPI hadir untuk membuat rusuh, kemudian semua anggota FPI memasuki masjid dengan tertib untuk mengikuti pelaksanaan shalat jumat, dan saya sebagai ketua DPD FPI Aceh juga ikut hadir, tapi rupanya pihak pengurus masjid yang lama telah diberhentikan oleh bupati namun tetap ngotot tidak mau berhenti dan tetap melaksanakan tata cara jumat seperti kebiasaan mereka yaitu azan sekali, dan pada waktu masjid sudah penuh dengan santri dayah dari berbagai dayah yang ada di muara batu dan masyarakat pendukung aswaja, maka saya pada waktu itu keluar dari masjid baitul izzah untuk shalat jumat ke masjid lain di kecamatan ganda pura kab biren bersama Abati Babah Buloh karena saya mau yang sempurna, dan saya pesan kepada kawan FPI agar FPI menjaga ke u amanan.
Kemudian habis shalat jumat saya baru tahu informasi bahwa ada sedikit kericuhan di masjid baitul izzah, di karenakan ada salah satu dari warga pendukung aswaja yg ingin menyerahkan tongkat kepada khatib tapi ada pihak dari pemuda yang tidak mau tongkat itu diserahkan, yang menghalangi dan bahkan ada yang meneriakkan kami siap mati, maka terjadilah tolak menolak diantara pendukung aswaja dan pemuda tersebut bahkan sampai ada yang sudah mulai main tonjok, maka laskar FPI melerai dua pihak yang telah ribut agar masjid bisa tenang dan tidak mungkin FPI harus nonton keributan dalam mesjid, sehingga ada laskar FPI mengumandangkan azan untuk menenangkan keributan, tapi rupanya ada pihak yang sengaja mengambil foto FPI untuk memfitnah FPI seolah FPI yg buat rusuh.(Rill/SA)
Rillis yang di terima redaksi Jum'at 27 Mei 2016 melalui Ketua FPI DPD Aceh Tgk Muslim at-Thahiry sebagai berikut;
Aslamualaikum..wr wb. Perlu saya jelaskan kepada kawan dan ummat islam bahwa terkait kejadian di masjid baitul Izzah Krueng Mane Aceh Utara yang telah beredar isu lewat media sosial bahwa FPI telah membuat rusuh di masjid ini adalah pemberitaan bohong dan yang membawa berita dan menyebar adalah dosa besar, karena yang terjadi sebenarnya adalah Masalah mesjid Baitul Izzah sudah lama diperjuangkan oleh ulama dan tokoh masyarakat Muara Batu bahkan sudah beberapa kali hal tersebut sampai ke bupati Aceh Utara sehingga keluar SK Bupati telah diberhentikan imam masjid lama yang tidak sesuai dengan Ahlul Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja) dan tata laksana shalat jumat di masjid baitul izzah adalah sebagai mana keputusan Muzakarah ulama Aceh,ww yaitu azan dua kali dan khatib pegang tongkat karena itu sunnah.
Maka kita FPI di undang oleh para ulama aswaja kec muara batu untuk berkenan hadir dal rangka syukuran dan mempererat persatuan, karena perjuangan mereka telah berhasil, maka kita intruksi anggota FPI antuk ikut hadir dan memakai atribut FPI untuk menampakkan persatuan aswaja, tidak ada FPI hadir untuk membuat rusuh, kemudian semua anggota FPI memasuki masjid dengan tertib untuk mengikuti pelaksanaan shalat jumat, dan saya sebagai ketua DPD FPI Aceh juga ikut hadir, tapi rupanya pihak pengurus masjid yang lama telah diberhentikan oleh bupati namun tetap ngotot tidak mau berhenti dan tetap melaksanakan tata cara jumat seperti kebiasaan mereka yaitu azan sekali, dan pada waktu masjid sudah penuh dengan santri dayah dari berbagai dayah yang ada di muara batu dan masyarakat pendukung aswaja, maka saya pada waktu itu keluar dari masjid baitul izzah untuk shalat jumat ke masjid lain di kecamatan ganda pura kab biren bersama Abati Babah Buloh karena saya mau yang sempurna, dan saya pesan kepada kawan FPI agar FPI menjaga ke u amanan.
Kemudian habis shalat jumat saya baru tahu informasi bahwa ada sedikit kericuhan di masjid baitul izzah, di karenakan ada salah satu dari warga pendukung aswaja yg ingin menyerahkan tongkat kepada khatib tapi ada pihak dari pemuda yang tidak mau tongkat itu diserahkan, yang menghalangi dan bahkan ada yang meneriakkan kami siap mati, maka terjadilah tolak menolak diantara pendukung aswaja dan pemuda tersebut bahkan sampai ada yang sudah mulai main tonjok, maka laskar FPI melerai dua pihak yang telah ribut agar masjid bisa tenang dan tidak mungkin FPI harus nonton keributan dalam mesjid, sehingga ada laskar FPI mengumandangkan azan untuk menenangkan keributan, tapi rupanya ada pihak yang sengaja mengambil foto FPI untuk memfitnah FPI seolah FPI yg buat rusuh.(Rill/SA)
loading...
Post a Comment