Sumber video: Dutch Docu Channel
Link: https://www.youtube.com/watch?v=S2RYcv-yPQY
Sedikit tentang KNIL
KNIL memiliki kepanjangan Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger memiliki arti Tentara Kerajaan Hindia Belanda. Kalau dalam negara Republik Indonesia memiliki perangkat militer bernama TNI, maka di masa kekuasaan Belanda di Nusantara dengan nama negara Hindia Belanda memiliki perangkat militer diberi nama KNIL.
Meski menjadi perangkat militer Belanda, hampir sebagian besar anggotanya adalah para pribumi. Banyaknya prajurit pribumi yang ada di KNIL hampir 70%. Dikalangan perwira mayoritas masih dikuasi orang-orang Belanda atau Eropa non Belanda. Ada juga perwira dari kalangan pribumi. Kebanyakan, perwira dari kalangan pribumi adalah orang-orang dari rakyat kelas bangsawan atau keluarga yang memiliki kedudukan tinggi di kalangan orang-orang Belanda. Diantara orang pribumi yang pernah menjadi perwira KNIL adalah Mangkunegara VII, Sultan Hamid II, Oerip Soemohardjo, E. Kawilarang, Abdul Haris Nasution, Gatot Subroto, dan TB. Simatupang. Beberapa nama-nama ini nanti akan memegang peranan penting di tubuh TNI setelah Indonesia merdeka.
Mengutip dari wikipedia, KNIL berdiri atas keputusan Gubernur Jenderal van den Bosch pada 4 Desember 1830 yang dinamakan "Algemeene Orders voor het Nederlandsch-Oost-Indische leger" di mana ditetapkan pembentukan suatu organisasi ketentaraan yang baru untuk Hindia Belanda, yaitu Oost-Indische Leger (Tentara India Timur) dan pada tahun 1836, atas saran dari Raja Willem I, tentara ini mendapat predikat "Koninklijk".
Namun dalam penggunaan sehari-hari, kata ini tidak pernah digunakan selama sekitar satu abad, dan baru tahun 1933, ketika Hendrik Colijn �yang juga pernah bertugas sebagai perwira di Oost-Indische Leger- menjadi Perdana Menteri, secara resmi tentara di India-Belanda dinamakan Koninklijk Nederlands-Indisch Leger, disingkat KNIL.
Keputusan berdirinya KNIL setelah Belanda berhasil memenangkan perang jawa, atau Perang Diponegoro, sehingga berhasil menancapkan kekuasaannya di hampir seluruh Nusantara kecuali Aceh. Perang besar yang menghabiskan biaya besar bagi kNIL ketika menghadapi perang Aceh pada 1873 - 1904. Perang ini berlangsung sangat lama dikarenakan semangat jihad yang masih tinggi di kalangan rakyat Aceh. Aceh berhasil ditaklukan KNIL setelah mengirimkan mata-mata bernama Snouck Hurgronje untuk mempelajari kehidupan rakyat. Atas saran-saran Snouck Hurgronje, seperti salah satunya lebih menghancurkan kekuatan ulama daripada para bangsawan, akhirnya kesultanan Aceh menyerah pada 1904.
Tahun 1936, jumlah pribumi yang menjadi serdadu KNIL mencapai 33 ribu orang, atau sekitar 71% dari keseluruhan tentara KNIL, di antaranya terdapat sekitar 4.000 orang Ambon, 5.000 orang Manado dan 13.000 orang Jawa.
Apabila meneliti jumlah perwira, bintara serta prajurit yang murni orang Belanda terlihat, bahwa sebenarnya jumlah mereka sangat kecil. Pribumi yang mencapai pangkat tertinggi di KNIL adalah Kolonel KNIL Abdulkadir Widjojoatmodjo, yang tahun 1947 memimpin delegasi Belanda dalam perundingan di atas kapal perang AS Renville, yang membuahkan Persetujuan Renville. Seorang Indonesia, Sultan Hamid II dari Pontianak, yang dididik oleh dua perwira Inggris, mencapai pangkat Mayor Jenderal dalam posisi Asisten Politik Ratu Juliana.
Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan keputusan kerajaan tanggal 20 Juli 1950, pada 26 Juli 1950 pukul 00.00, setelah berumur sekitar 120 tahun, atau KNIL dinyatakan dibubarkan. Berdasarkan hasil keputusan Konferensi Meja Bundar, mantan tentara KNIL yang jumlahnya diperkirakan sekitar 60.000 yang ingin masuk ke "Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat" (APRIS) harus diterima dengan pangkat yang sama. Beberapa dari mereka kemudian pada tahun 70-an mencapai pangkat Mayor Jenderal TNI. Jumlah orang KNIL dari Ambon diperkirakan sekitar 5.000 orang, yang sebagian besar ikut dibawa ke Belanda dan tinggal di sana sampai sekarang.
loading...
Post a Comment