AMP - Mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf bertekat mempersatukan semua elemen masyarakat, termasuk mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Sehingga marwah dan gerakan pembangunan di seluruh Aceh lebih mudah tercapai.
“Saya tetap maju sebagai bakal calon (Balon) Gubernur Aceh periode 2017-2022. Tekat saya, selain memperjuangkan hak-hak rakyat secara adil dan merata, juga mempersatukan seluruh komponen, termasuk mantan kombatan dan ulama,” ungkap Irwandi Yusuf di kawasan Air Dingin, Samadua, Rabu (25/5/2016) saat bersilaturahmi dengan masyarakat Aceh Selatan.
Jika masyarakat tidak terpecah belah, sambung lelaki kelahiran Bireuen 1960 itu, maka gerakan pembangunan dan kesejahteraan mudah dilaksanakan. Tetapi apabila tidak bersatu padu akan sulit diwujudkan dengan baik. Bahkan ada yang merasa dimarjinalkan atau tersisih. Konsepnya, semua elemen harus bersatu, kompak dan bahu membahu.
Menjawab awak media, apakah selama ini ada pihak-pihak yang merasa diabaikan, lugas disahuti, tampaknya seperti itu. “Era lima tahunan ini, saya menilai mantan kombatan sedikit tersisih. Maka hari ini banyak memberi dukungan kepada saya. Soal maju, bisa saja melalui partai politik atau jalur independen. Kedua kendaraan ini siap ditempuh, terutama Partai Nasional Aceh (PNA) bergandeng partai lain,” tegasnya.
Mantan pentolan GAM ini turut menyampaikan, isu menggandeng Teuku Setia Budi sebagai calon pasangan memang lahir dari hati kecil. Namun jika nantinya partai politik memberi tawaran lain, akan dipertimbangkan kembali. “Saya pikir unsur birokrat disandingkan dengan politisi sangat bagus dalam memajukan Aceh,” tukas Irwandi dalam wawancara singkat.(goaceh.co)
“Saya tetap maju sebagai bakal calon (Balon) Gubernur Aceh periode 2017-2022. Tekat saya, selain memperjuangkan hak-hak rakyat secara adil dan merata, juga mempersatukan seluruh komponen, termasuk mantan kombatan dan ulama,” ungkap Irwandi Yusuf di kawasan Air Dingin, Samadua, Rabu (25/5/2016) saat bersilaturahmi dengan masyarakat Aceh Selatan.
Jika masyarakat tidak terpecah belah, sambung lelaki kelahiran Bireuen 1960 itu, maka gerakan pembangunan dan kesejahteraan mudah dilaksanakan. Tetapi apabila tidak bersatu padu akan sulit diwujudkan dengan baik. Bahkan ada yang merasa dimarjinalkan atau tersisih. Konsepnya, semua elemen harus bersatu, kompak dan bahu membahu.
Menjawab awak media, apakah selama ini ada pihak-pihak yang merasa diabaikan, lugas disahuti, tampaknya seperti itu. “Era lima tahunan ini, saya menilai mantan kombatan sedikit tersisih. Maka hari ini banyak memberi dukungan kepada saya. Soal maju, bisa saja melalui partai politik atau jalur independen. Kedua kendaraan ini siap ditempuh, terutama Partai Nasional Aceh (PNA) bergandeng partai lain,” tegasnya.
Mantan pentolan GAM ini turut menyampaikan, isu menggandeng Teuku Setia Budi sebagai calon pasangan memang lahir dari hati kecil. Namun jika nantinya partai politik memberi tawaran lain, akan dipertimbangkan kembali. “Saya pikir unsur birokrat disandingkan dengan politisi sangat bagus dalam memajukan Aceh,” tukas Irwandi dalam wawancara singkat.(goaceh.co)
loading...
Post a Comment