AMP - Sebagaimana diketahui bahwa konflik terkait pembahasan Qanun Aceh Prioritas Tahun Anggaran 2016 antara Pemerintah Aceh dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh terus saja bergulir bak bola panas dan menyebabkan pembahasan semua qanun tersebut terus molor akibat beda kepentingan.
Bermacam corak reaksi publik pun bermuculan setelah kedua pihak saling buka kartu di media. DPRA pun kian tersudut setelah dituding sengaja menghambat pembahasan qanun tersebut lantaran keinginannya untuk menaikkan anggaran perjalanan dinas ditolak mentah-mentah oleh pihak eksekutif.
Sejurus kemudian, pihak DPRA pun mengeluarkan pernyataan tak kalah sengit dalam rangka memperjelas tudingan miring dari kubu Pendopo.
"Pindahkan Saja Ibu Kota Aceh ke Bandung, Biar Murah", demikian judul berita utama di Harian Serambi Indonesia hari ini, Selasa (17/05/2016). Kalimat bernada sengit tersebut keluar dari mulut Wakil Ketua DPR Aceh yang juga merupakan Kader Partai NasDem, Teuku Irwan Djohan, ST menanggapi kritikan yang muncul dari berbagai kalangan terkait permintaan tambahan biaya perjalanan dinas oleh DPRA.
"DPRA terpaksa akan menghentikan atau menyetop seluruh kegiatan pembahasan rancangan Qanun Prolega 2016, jika memang anggaran untuk pembahasan rancangan dan perubahan qanun tidak mencukupi", tandas Irwan kepada Serambi, Senin (16/05/2016) menanggapi berita DPRA minta tambahan dana perjalanan dinas.
Menurutnya, untuk satu qanun butuh satu kali konsultasi ke Pemerintah Pusat di Jakarta. Tim Pembahas Qanun bukan satu orang, tapi belasan orang. "Biaya perjalan dinas ke Jakarta memang tinggi. Untuk tiket pesawat dan hotel butuh jutaan rupiah. Jika kita ingin biaya konsultasi murah, maka ibu kota Aceh kita pindahkan saja ke Bandung, agar jaraknya dekat", kata Irwan.
Pernyataan Irwan yang kami "bold' diatas itu sontak menuai berbagai komentar dari publik Aceh. Tidak hanya di warung-warung kopi, namun di media sosial pun diskusi mengenai pernyataan dari sang Wakil Rakyat itu pun tak kalah hangat-nya.
Salah satu forum diskusi online yang terpantau oleh goolerampoe.com adalah Group Facebook Acehnet, sebuah group tertutup yang dikhususkan untuk Warga Aceh dari seluruh dunia yang saat ini telah memiliki anggota hampir 10.000 orang. Seorang Anggota Group Acehnet bernama Asrul Adamy pun membuat sebuah thread (postingan) yang membahas pernyataan Wakil DPRA itu dengan judul "Selamat pagi warga Aceh, Hana can le ta rasa kupi beungoh ngon puloet panggang, kuah tuhe, kuah beulangong dan khanduri molod. Mandum ka minah u Bandung", (Indonesia: Selamat Pagi Warga Aceh, tidak asik lagi kita cicipi kopi pagi dengan pulut panggang, kuah tuhe, kuah beulangong, dan kenduri Maulid Nabi. Semua sudah pindah ke Bandung) disertai lampiran foto halaman depan koran lokal tersebut.
Spontan saja thread tersebut mendapat respon (komentar) dari anggota group lainnya. Salah satu komentar yang menarik perhatian kami adalah komentar dari pemilik akun Arzi Biron. Menurutnya, ide dari Wakil Ketua DPR Aceh itu patut didukung, karna di Kota Bandung terdapat Jalan Aceh dab Jalan Merdeka, jadi klop lah.
"Dah cocoklah, apalagi disana ada Jalan Aceh dan Jalan Merdeka...Kwkwkwk", komen Arzi Biron.
Komentar yang menyentil semangat Rakyat Aceh yang pernah meletup-letup lebih dari tiga puluh tahun untuk Merdeka, yang sejak 15 Agustus 2005 lalu telah dikubur oleh GAM (Gerakan Aceh Merdeka) bersamaan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki antara Pemerintah RI dengan GAM itu lantas mengundang tawa dari anggota group lainnya.
Ah..Ternyata hanya semudah itu bila Aceh ingin "MERDEKA".[goolerampoe.com]
Bermacam corak reaksi publik pun bermuculan setelah kedua pihak saling buka kartu di media. DPRA pun kian tersudut setelah dituding sengaja menghambat pembahasan qanun tersebut lantaran keinginannya untuk menaikkan anggaran perjalanan dinas ditolak mentah-mentah oleh pihak eksekutif.
Sejurus kemudian, pihak DPRA pun mengeluarkan pernyataan tak kalah sengit dalam rangka memperjelas tudingan miring dari kubu Pendopo.
"Pindahkan Saja Ibu Kota Aceh ke Bandung, Biar Murah", demikian judul berita utama di Harian Serambi Indonesia hari ini, Selasa (17/05/2016). Kalimat bernada sengit tersebut keluar dari mulut Wakil Ketua DPR Aceh yang juga merupakan Kader Partai NasDem, Teuku Irwan Djohan, ST menanggapi kritikan yang muncul dari berbagai kalangan terkait permintaan tambahan biaya perjalanan dinas oleh DPRA.
"DPRA terpaksa akan menghentikan atau menyetop seluruh kegiatan pembahasan rancangan Qanun Prolega 2016, jika memang anggaran untuk pembahasan rancangan dan perubahan qanun tidak mencukupi", tandas Irwan kepada Serambi, Senin (16/05/2016) menanggapi berita DPRA minta tambahan dana perjalanan dinas.
Menurutnya, untuk satu qanun butuh satu kali konsultasi ke Pemerintah Pusat di Jakarta. Tim Pembahas Qanun bukan satu orang, tapi belasan orang. "Biaya perjalan dinas ke Jakarta memang tinggi. Untuk tiket pesawat dan hotel butuh jutaan rupiah. Jika kita ingin biaya konsultasi murah, maka ibu kota Aceh kita pindahkan saja ke Bandung, agar jaraknya dekat", kata Irwan.
Pernyataan Irwan yang kami "bold' diatas itu sontak menuai berbagai komentar dari publik Aceh. Tidak hanya di warung-warung kopi, namun di media sosial pun diskusi mengenai pernyataan dari sang Wakil Rakyat itu pun tak kalah hangat-nya.
Salah satu forum diskusi online yang terpantau oleh goolerampoe.com adalah Group Facebook Acehnet, sebuah group tertutup yang dikhususkan untuk Warga Aceh dari seluruh dunia yang saat ini telah memiliki anggota hampir 10.000 orang. Seorang Anggota Group Acehnet bernama Asrul Adamy pun membuat sebuah thread (postingan) yang membahas pernyataan Wakil DPRA itu dengan judul "Selamat pagi warga Aceh, Hana can le ta rasa kupi beungoh ngon puloet panggang, kuah tuhe, kuah beulangong dan khanduri molod. Mandum ka minah u Bandung", (Indonesia: Selamat Pagi Warga Aceh, tidak asik lagi kita cicipi kopi pagi dengan pulut panggang, kuah tuhe, kuah beulangong, dan kenduri Maulid Nabi. Semua sudah pindah ke Bandung) disertai lampiran foto halaman depan koran lokal tersebut.
Spontan saja thread tersebut mendapat respon (komentar) dari anggota group lainnya. Salah satu komentar yang menarik perhatian kami adalah komentar dari pemilik akun Arzi Biron. Menurutnya, ide dari Wakil Ketua DPR Aceh itu patut didukung, karna di Kota Bandung terdapat Jalan Aceh dab Jalan Merdeka, jadi klop lah.
"Dah cocoklah, apalagi disana ada Jalan Aceh dan Jalan Merdeka...Kwkwkwk", komen Arzi Biron.
Komentar yang menyentil semangat Rakyat Aceh yang pernah meletup-letup lebih dari tiga puluh tahun untuk Merdeka, yang sejak 15 Agustus 2005 lalu telah dikubur oleh GAM (Gerakan Aceh Merdeka) bersamaan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki antara Pemerintah RI dengan GAM itu lantas mengundang tawa dari anggota group lainnya.
Ah..Ternyata hanya semudah itu bila Aceh ingin "MERDEKA".[goolerampoe.com]
loading...
Post a Comment