AMP - Keterlibatan wanita dalam bisnis narkoba kerap dilakukan oleh para gembong narkoba, tujuannya untuk mengelabui petugas. TI (27) salah satu ibu rumah tangga warga Peusangan, Kabupaten Bireun ditangkap tim Satnarkoba Polres Bireun dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh. Dari tangan tersangka ditemukan narkoba jenis sabu seberat dua ons yang disimpan di dalam celananya.
Menurut kepala BNNP Aceh Kombes Armensyah Thay, memanfaatkan wanita sebagai kurir narkoba sudah sering dilakukan, dan mereka juga berhasil diamankan oleh penegak hukum. "Keterlibatan wanita dalam bisnis illegal tidak hanya di Provinsi Aceh, kasus yang sama juga terjadi di provinsi lainnya di Indonesia," katanya, Selasa (19/4).
Dikatakannya, keterlibatan kaum hawa dalam peredaran narkoba sudah menjadi tren dikalangan sindikat narkoba, sedikitnya sekitar dua persen pengedar narkoba di Aceh adalah perempuan. "Selain dipicu faktor ekonomi, juga untuk membantu para suami yang juga menjadi bandar narkoba," ungkapnya.
TI merupakan istri dari terpidana narkoba yang saat ini sedang ditahan di luar Aceh. TI ditangkap dirumahnya, narkoba yang dimilikinya didapatkan dari Zu salah satu dari ke lima bandar narkoba yang ditangkap BNNP Aceh dan Satnarkoba Polres Bireun.
Sementara AW, ZU dan RU ditangkap secara terpisah. Dari tangan ZA diamankan sabu seberat 15,27 gram, sedangkan AW ditangkap di depan rumah sakit Fauziah, dari tangannya 4,14 gram sabu diamankan. "Pelaku RU tidak terlibat langsung dengan tersangka ZA melainkan hanya teman ZA, tapi tetap kami tahan," ujarnya.
Sedangkan tersangka lainnya, WH berhasil kabur dengan membawa sabu seberat delapan ons. Polisi bersama BNNP sedang melakukan pengejaran. "Kami sudah mengetahui keberadaannya," kata Armensyah Thay.[] Sumber: AJNN
Menurut kepala BNNP Aceh Kombes Armensyah Thay, memanfaatkan wanita sebagai kurir narkoba sudah sering dilakukan, dan mereka juga berhasil diamankan oleh penegak hukum. "Keterlibatan wanita dalam bisnis illegal tidak hanya di Provinsi Aceh, kasus yang sama juga terjadi di provinsi lainnya di Indonesia," katanya, Selasa (19/4).
Dikatakannya, keterlibatan kaum hawa dalam peredaran narkoba sudah menjadi tren dikalangan sindikat narkoba, sedikitnya sekitar dua persen pengedar narkoba di Aceh adalah perempuan. "Selain dipicu faktor ekonomi, juga untuk membantu para suami yang juga menjadi bandar narkoba," ungkapnya.
TI merupakan istri dari terpidana narkoba yang saat ini sedang ditahan di luar Aceh. TI ditangkap dirumahnya, narkoba yang dimilikinya didapatkan dari Zu salah satu dari ke lima bandar narkoba yang ditangkap BNNP Aceh dan Satnarkoba Polres Bireun.
Sementara AW, ZU dan RU ditangkap secara terpisah. Dari tangan ZA diamankan sabu seberat 15,27 gram, sedangkan AW ditangkap di depan rumah sakit Fauziah, dari tangannya 4,14 gram sabu diamankan. "Pelaku RU tidak terlibat langsung dengan tersangka ZA melainkan hanya teman ZA, tapi tetap kami tahan," ujarnya.
Sedangkan tersangka lainnya, WH berhasil kabur dengan membawa sabu seberat delapan ons. Polisi bersama BNNP sedang melakukan pengejaran. "Kami sudah mengetahui keberadaannya," kata Armensyah Thay.[] Sumber: AJNN
loading...
Post a Comment