AMP - Pernyataan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Pasee Tgk Zulkarnain alias Tgk Ni yang dinilai menghina presiden dan menabuh genderang perang terhadap pemerintah yang sah, berbuntut reaksi dari berbagai kalangan. Tak hanya dari kawasan timur dan tengah, tapi juga dari pantai barat Aceh.
Juru Bicara Front Pembela Tanah Air (PETA) Aceh Barat, Radian, yang dimintai tanggapannya, mendesak kepolisian untuk memproses Tgk Ni karena dinilai telah melecehkan presiden dan memprovokasi masyarakat untuk melawan pemerintah. “Penghinaan terhadap presiden ini sama dengan menghina negara,” kata Radian didampingi Sekjen PETA Aceh Amiruddin, di Meulaboh, Jumat, 15 April 2016.
Menurut Radian, pernyataan Tgk Ni juga berpontensi merusak damai yang sudah dirasakan rakyat Aceh sepanjang 10 tahun terakhir. “Jangan hanya kepentingan politik kelompoknya, dia menebar rasa kebencian terhadap negara,” kata Radian.
Menurut Radian, Polda Aceh perlu menindaklanjuti hal tersebut, apalagi Kapolri telah mengeluar Surat Edaran tentang Ujaran Kebencian atau Hate Speech. Ujaran Kebencian, seperti disebut pada huruf (h) Surat Edaran itu, kata Radian, dapat dilakukan melalui berbagai bentuk dan media. Mulai pidato atau orasi saat kampanye, demontrasi, lewat spanduk atau banner, pamflet, media massa cetak atau elektronik, di jejaring media sosial, hingga ceramah keagamaan.
PETA juga mengancam bila Polda Aceh tak memproses kasus ini, maka pihaknya akan mengirimkan surat ke Mabes Polri agar diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tapi menurut Radian, polisi kabarnya telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait penghinaan yang disampaikan Tgk Ni tersebut. “Jika itu benar, kami mengapresiasi dan mendukung langkah itu,” kata Radian.
Seperti banyak diberitakan, pernyataan Ketua KPA Wilayah Pase, Tgk Zurkarnaini Hamzah alias Tgk Ni saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Partai Aceh di Kantor DPW Partai Aceh, Geudong, Aceh Utara, Kamis (7/4) lalu dinilai telah menghina Presiden Jokowi. Tengku Ni juga kabarnya siap mengajak para anak yatim, jika diperlukan, untuk melawan Pemerintah Indonesia.(*) Sumber: modusaceh.com
loading...
Post a Comment