Halloween Costume ideas 2015
loading...

Kejam,, Israel Tembak Ibu Dua Anak dan Adiknya Hingga Meninggal di Palestina

Keluarga menunjukkan foto Maram Taha (24) bersama dua orang putrinya. Foto: Chron
AMP - Penembakan dua bersaudara Palestina—yang membawa pisau, kata tentara Israel—hingga tewas di dekat pos pemeriksaan di Tepi Barat mendapat kecaman keras dari sejumlah pihak.

Orang tua, saksi mata dan kelompok HAM Israel, Kamis (28/04/2016), mengatakan tindakan itu berlebihan dan sebenarnya tidak perlu dilakukan karena tentara Israel masih bisa menggunakan cara yang manusiawi.

Penembakan terhadap Maram Taha (24) dan saudara laki-lakinya Ibrahim yang baru berusia 16 tahun kembali membuat banyak pihak mempertanyakan tindakan keras Israel terhadap warga Palestina yang dituduh membawa pisau dalam beberapa bulan terakhir, kata kelompok HAM B'Tselem.

Polisi Israel berdalih, anggotanya menembak kedua bersaudara tersebut di pos pemeriksaan Qalandiya pada Rabu karena mengabaikan perintah untuk berhenti. Mereka mengklaim bahwa Maram Taha melempar pisau ke arah petugas.

Polisi tidak dapat menjelaskan kenapa tindakan mematikan tetap digunakan meski Maram Taha telah melempar pisaunya dan kenapa Ibrahim ikut ditembak. Dua pisau ditemukan di dekat jasad Ibrahim, klaim polisi.

Tiga saksi mata yang diwawancarai secara terpisah pada Kamis mengatakan bahwa jarak kedua korban dengan polisi cukup jauh, yakni 20-25 meter ketika ditembak mati. Mereka tak bersedia namanya disebut karena takut terhadap pemerintah Israel.

Juru bicara polisi Israel, Luba Samri, mengatakan rekaman CCTV di lokasi kejadian, yang akan mengungkapkan kebenaran, tidak akan dirilis sampai penyelidikan selesai. Namun, tidak jelas kapan penyelidikan ini selesai dan selama ini Israel hampir tidak pernah membuka rekaman semacam itu ke publik.

Di desa Qatana, Tepi Barat, Saleh dan Fatima Taha tengah berduka karena kematian Maram dan Ibrahim, dua dari tujuh anak mereka, di tangan pasukan penjajah Israel. Maram meninggalkan dua anaknya yang masih kecil.

Saleh Taha (61) mengatakan, meski barang yang dilempar anaknya benar sebuah pisau, tentara tidak harus sampai membunuhnya.

"Dan kenapa mereka membunuh saudaranya (Ibrahim)? Apakah dia melemparkan sesuatu kepada mereka? Dia tidak melakukannya," ujar Saleh.

Orang tua Maram dan Ibrahim mengatakan bahwa kedua anaknya itu pamit karena ingin checkup di sebuah rumah sakit di Tepi Barat. Mereka baru mengetahui kalau kedua anaknya telah tewas dari tetangga.

Saleh mengaku dipanggil oleh polisi untuk dimintai keterangan pada Rabu dan mengatakan bahwa Israel belum mengembalikan jasad kedua anaknya, demikian sebagaimana dikutip dari Boston Herald.

Israel sering "menculik" jasad korban Palestina, hingga menimbulkan kecurigaan bahwa organ tubuhnya dicuri.(Rima)
loading...

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget