Halloween Costume ideas 2015
loading...

Kapal yang Dibajak Abu Sayyaf Sudah Diiingatkan Sebelumnya

AMP  - Hingga kini nasib 14 warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf masih dalam kondisi tidak jelas. Upaya pembebasan pun masih terus diusahakan oleh pemerintah Filipina dan Indonesia.

Pasca pembajakan kapal yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf, seluruh kapal yang hendak melakukan perjalanan sementara dihentikan. Puluhan kapal tunda dan tongkang akhirnya memenuhi pelabuhan di perairan Tarakan, Kalimantan Utara.

"Instruksi dari Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan dilarang sementara berlayar," kata Komandan Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tarakan Saharuddin, Rabu 20 April 2016.

Pulau pembajak

Menurut Saharuddin, kejadian dibajaknya kapal Tunda Hendry dan Cristy oleh kelompok Abu Sayyaf pada 12 Maret 2016, cukup disesalkan.

Sebab selain karena sebelumnya telah ada kapal yang dibajak kelompok Abu Sayyaf dan menahan 10 WNI. Ternyata kapal tunda Hendry dan Cristy, mengabaikan imbauan yang telah disampaikan KPLP.

"Sejak ada yang dibajak Abu Sayyaf, kami langsung imbau agar kapal-kapal menghindari pelayaran ke Filipina lewat pulau-pulau yang rawan pembajakan. Namun masih diabaikan," kata Saharuddin.

Kini nasib 14 WNI yang disandera kelompok bersenjaata Abu Sayyaf masih berharap upaya serius Filipina dan perusahaan mereka menebus uang ke kelompok Abu Sayyaf.

Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) yang sudah berlatih dan berkumpul tiga pekan di Tarakan pun tidak bisa berbuat lebih jauh. Sebab hingga kini Filipina belum mengizinkan Indonesia untuk membantu mendesak kelompok Abu Sayyaf.(*)

Sumber: Viva
loading...

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget