Ilustrasi |
AMP - Kementerian Pertahanan Rusia membantah informasi yang mengatakan sebuah
pesawat Rusia telah jatuh di Raqqa hari ini. Menurut Kemenhan Rusia,
tidak ada pesawat tempur Rusia yang melakukan misi di kota tersebut.
"Laporan stasiun televisi Qatar tentang pesawat Rusia yang diduga ditembak jatuh oleh teroris ISIS dekat Raqqa adalah sebuah provokasi," kata juru bicara Kemhan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov, dikutip dari TASS, Kamis (14/4/2016).
"Pesawat dari Angkatan Udara Rusia tidak ada yang bekerja hari ini, pada tanggal 14 April, di wilayah itu," tambah Konashenkov. Menurutnya, semua pesawat dari kelompok penerbangan Rusia di Suriah tinggal di pangkalan udara Khmeimim.
Sebuah rezim gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia dan Amerika Serikat pada 22 Februari secara resmi mulai berlaku di Suriah pada 27 Februari malam waktu Damaskus. Namun, gencatan senjata itu tidak berlaku bagi ISIS dan Front al-Nusra, serta kelompok lain yang diakui sebagai teroris oleh Dewan Keamanan PBB.
Satu jam sebelum gencatan senjata mulai berlaku, Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang mendukung penghentian permusuhan di Suriah. Dokumen ini diprakarsai oleh Rusia dan Amerika Serikat dan mendapatkan dukungan dari semua 15 anggota Dewan Keamanan PBB.(Sindo)
"Laporan stasiun televisi Qatar tentang pesawat Rusia yang diduga ditembak jatuh oleh teroris ISIS dekat Raqqa adalah sebuah provokasi," kata juru bicara Kemhan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov, dikutip dari TASS, Kamis (14/4/2016).
"Pesawat dari Angkatan Udara Rusia tidak ada yang bekerja hari ini, pada tanggal 14 April, di wilayah itu," tambah Konashenkov. Menurutnya, semua pesawat dari kelompok penerbangan Rusia di Suriah tinggal di pangkalan udara Khmeimim.
Sebuah rezim gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia dan Amerika Serikat pada 22 Februari secara resmi mulai berlaku di Suriah pada 27 Februari malam waktu Damaskus. Namun, gencatan senjata itu tidak berlaku bagi ISIS dan Front al-Nusra, serta kelompok lain yang diakui sebagai teroris oleh Dewan Keamanan PBB.
Satu jam sebelum gencatan senjata mulai berlaku, Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang mendukung penghentian permusuhan di Suriah. Dokumen ini diprakarsai oleh Rusia dan Amerika Serikat dan mendapatkan dukungan dari semua 15 anggota Dewan Keamanan PBB.(Sindo)
loading...
Post a Comment