AMP - Pembangunan Jalan Trans Papua yang menghubungkan antara daerah Sinak ke Mulia di Kabupaten Puncak Jaya direncanakan dilanjutkan pada bulan Mei mendatang.
Pengerjaaan proyek ini terhenti pasca-insiden penyerangan tujuh pekerja PT Modern di Desa Agenggeng, Sinak, Kabupaten Puncak, pada 15 Maret 2016 lalu.
Hal ini disampaikan Kepala Balai Jalan Nasional X Wilayah Papua dan Papua Barat Osman Marbun saat ditemui di Jayapura, Jumat (15/4/2016).
Osman mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Modern dan kontraktor lainnya yang terlibat dalam pengerjaan jalan yang menghubungkan antara Sinak ke Mulia agar kembali beroperasi pada bulan Mei.
“Jalan Trans Papua yang menghubungkan kedua wilayah di daerah pegunungan ini harus tetap dilanjutkan. Sebab, kami telah menargetkan proyek harus rampung pada tahun 2018 seusai instruksi Presiden Joko Widodo,” kata Osman.
Ia pun menyatakan, hanya jalan Sinak-Mulia yang masih terhenti hingga saat ini. Namun, ada sejumlah proyek jalan di daerah pegunungan yang masih terlaksana, seperti proyek jalan Ilaga ke Beoga dan proyek jalan Sinak ke Ilaga. Kedua proyek ini berada di wilayah Kabupaten Puncak.
“Kami telah berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat yang bertugas di sana. Mudah-mudahan pengerjaan Jalan Trans Papua tak lagi terkendala masalah keamanan,” harap Osman.
Pejabat Pelaksana Kegiatan Balai Jalan Nasional X Wilayah Papua dan Papua Barat Vinsensius Sihotang mengatakan, pengerjaan jalan Trans Papua di Mulia ke Sinak hingga Ilaga mencapai 94 kilometer.
“Hingga saat ini, pengerjaan proyek jalan di tiga lokasi tersebut baru mencapai 20 persen. Sebanyak empat kontraktor yang menangani proyek-proyek tersebut,” papar Vinsensius.
Sumber : Harian Kompas
Pengerjaaan proyek ini terhenti pasca-insiden penyerangan tujuh pekerja PT Modern di Desa Agenggeng, Sinak, Kabupaten Puncak, pada 15 Maret 2016 lalu.
Hal ini disampaikan Kepala Balai Jalan Nasional X Wilayah Papua dan Papua Barat Osman Marbun saat ditemui di Jayapura, Jumat (15/4/2016).
Osman mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Modern dan kontraktor lainnya yang terlibat dalam pengerjaan jalan yang menghubungkan antara Sinak ke Mulia agar kembali beroperasi pada bulan Mei.
“Jalan Trans Papua yang menghubungkan kedua wilayah di daerah pegunungan ini harus tetap dilanjutkan. Sebab, kami telah menargetkan proyek harus rampung pada tahun 2018 seusai instruksi Presiden Joko Widodo,” kata Osman.
Ia pun menyatakan, hanya jalan Sinak-Mulia yang masih terhenti hingga saat ini. Namun, ada sejumlah proyek jalan di daerah pegunungan yang masih terlaksana, seperti proyek jalan Ilaga ke Beoga dan proyek jalan Sinak ke Ilaga. Kedua proyek ini berada di wilayah Kabupaten Puncak.
“Kami telah berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat yang bertugas di sana. Mudah-mudahan pengerjaan Jalan Trans Papua tak lagi terkendala masalah keamanan,” harap Osman.
Pejabat Pelaksana Kegiatan Balai Jalan Nasional X Wilayah Papua dan Papua Barat Vinsensius Sihotang mengatakan, pengerjaan jalan Trans Papua di Mulia ke Sinak hingga Ilaga mencapai 94 kilometer.
“Hingga saat ini, pengerjaan proyek jalan di tiga lokasi tersebut baru mencapai 20 persen. Sebanyak empat kontraktor yang menangani proyek-proyek tersebut,” papar Vinsensius.
Sumber : Harian Kompas
loading...
Post a Comment