AMP - Tadi malam (Kamis, 21/04/2016), koruptor buronan BLBI Samadikun Hartono kembali ketanah air, setelah ditangkap BIN di Shanghai China.
Kedatangan Samadikun Hartono yang sudah buron selama 13 tahun ini disambut langsung Jaksa Agung Muhammad Prasetyo di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Dalam berita di televisi maupun media terlihat buron koruptor Samadikun Hartono ini diperlakukan seperti tamu kehormatan.
Hal ini yang membuat publik mempertanyakan perlakuan yang berbeda antara buronan koruptor yang telah merugikan negara mencapai Rp 169 miliar dengan penangkapan Siyono yang hanya “terduga” tapi langsung pulang tinggal jasad.
“Siyono yg baru “terduga” di tmbak mati.. ni yg jelas2 koruptor di sambut pejabat negara. apa ini ya rabb,” komen netizen @SetyaSastra.
“Buronan yang ditangkap, terlalu mahal dijemput KA Bin dan Jaksa Agung. Harusnya dijemput Densus 88 dan dipertimbangkan hukuman mati,” komen @AndiArief_AA.
Netizen lain, @asripeni3 di lini masa Twitter menulis:
Lihat berita pg ini begitu hebatnya aparat penegak hukum kita. Penyambutn yg luar biasa trhadap burunon yg merugikan negara milyaran rupiah.
Begitu gagahnya buronan itu sampe” dipersilahkn jalan duluan oleh seorang jaksa ttpi berbanding berbalik pd perlakuan trhadap siyono.
Siyono yg baru terduga teroris dpt perlakuan yg bgtu luar biasa jg smpe”pun nyawa meLayang ttpi buronan itu dgn nyamannya brjln dgn gagah.
Inikah bentuk keadilan dinegri ini. Kpd rakyat miskin diperlakukan bak binatang ttpi kpd yg berduit diperlakukan bak pejabat berprestasi.
Dan tidak bisa dipungkiri klo hukum dinegri ini jeLas” tajam kebawah tumpuL keatas. So jgn bermimpi dpt keadalin yg sm dinegri ini. (ts/portalpiyungan)
Kedatangan Samadikun Hartono yang sudah buron selama 13 tahun ini disambut langsung Jaksa Agung Muhammad Prasetyo di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Dalam berita di televisi maupun media terlihat buron koruptor Samadikun Hartono ini diperlakukan seperti tamu kehormatan.
Hal ini yang membuat publik mempertanyakan perlakuan yang berbeda antara buronan koruptor yang telah merugikan negara mencapai Rp 169 miliar dengan penangkapan Siyono yang hanya “terduga” tapi langsung pulang tinggal jasad.
“Siyono yg baru “terduga” di tmbak mati.. ni yg jelas2 koruptor di sambut pejabat negara. apa ini ya rabb,” komen netizen @SetyaSastra.
“Buronan yang ditangkap, terlalu mahal dijemput KA Bin dan Jaksa Agung. Harusnya dijemput Densus 88 dan dipertimbangkan hukuman mati,” komen @AndiArief_AA.
Netizen lain, @asripeni3 di lini masa Twitter menulis:
Lihat berita pg ini begitu hebatnya aparat penegak hukum kita. Penyambutn yg luar biasa trhadap burunon yg merugikan negara milyaran rupiah.
Begitu gagahnya buronan itu sampe” dipersilahkn jalan duluan oleh seorang jaksa ttpi berbanding berbalik pd perlakuan trhadap siyono.
Siyono yg baru terduga teroris dpt perlakuan yg bgtu luar biasa jg smpe”pun nyawa meLayang ttpi buronan itu dgn nyamannya brjln dgn gagah.
Inikah bentuk keadilan dinegri ini. Kpd rakyat miskin diperlakukan bak binatang ttpi kpd yg berduit diperlakukan bak pejabat berprestasi.
Dan tidak bisa dipungkiri klo hukum dinegri ini jeLas” tajam kebawah tumpuL keatas. So jgn bermimpi dpt keadalin yg sm dinegri ini. (ts/portalpiyungan)
loading...
Post a Comment