Jakarta - Kelompok Abu Sayyaf diduga kembali melakukan penyanderaan terhadap 4 WNI beberapa hari lalu di antara perairan Malaysia dan Filipina. Sebelumnya kelompok ini sudah dipastikan menyandera 10 WNI di perairan Filipina.
"Kami melakukan koordinasi dengan Malaysia dan Filipina. Presiden, Menlu, dan Panglima, melakukan koordinasi," kata Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitam di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (18/4/2016).
Hingga kini pemerintah masih mendalami kondisi 14 WNI yang disandera. Segala upaya dilakukan untuk membebaskan para sandera tersebut.
"Ke depan mungkin kita akan melakukan patroli-patroli bersama dengan kapal-kapal kita di daerah tersebut agar tidak terjadi seperti di daerah Somalia beberapa waktu lalu," imbuh Luhut.
Mengenai pasukan RI yang tak bisa masuk Filipina ditegaskan oleh Luhut karena konstitusi setempat. Lobi terus dilakukan dengan pemerintah Filipina, tetapi memang tak mendapat izin untuk melakukan operasi militer.
Luhut membantah bila diplomasi dengan Filipina disebut gagal. Hingga saat ini pin diplomasi terus dilakukan. [detik.com]
"Kami melakukan koordinasi dengan Malaysia dan Filipina. Presiden, Menlu, dan Panglima, melakukan koordinasi," kata Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitam di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (18/4/2016).
Hingga kini pemerintah masih mendalami kondisi 14 WNI yang disandera. Segala upaya dilakukan untuk membebaskan para sandera tersebut.
"Ke depan mungkin kita akan melakukan patroli-patroli bersama dengan kapal-kapal kita di daerah tersebut agar tidak terjadi seperti di daerah Somalia beberapa waktu lalu," imbuh Luhut.
Mengenai pasukan RI yang tak bisa masuk Filipina ditegaskan oleh Luhut karena konstitusi setempat. Lobi terus dilakukan dengan pemerintah Filipina, tetapi memang tak mendapat izin untuk melakukan operasi militer.
Luhut membantah bila diplomasi dengan Filipina disebut gagal. Hingga saat ini pin diplomasi terus dilakukan. [detik.com]
loading...
Post a Comment