AMP - Pengamat Terorisme Ali Fauzi menuturkan, kelompok Abu Sayyaf seperti ingin menyampaikan pesan bahwa Pemerintah Filipina lemah dalam melakukan negosiasi atau melawan aksi mereka.
Pesan ini disampaikan Abu Sayyaf dengan kerap melakukan penyanderaan terhadap sejumlah orang asing.
Warga negara Indonesia bukan lah yang pertama kali disandera. Ia menyebutkan, banyak warga negara asing lainnya seperti Jerman, Kanada dan Jepang yang lebih dahulu mereka sandera.
"Lebih dari itu mereka ingin menunjukkan eksis kepada dunia bahwa kelompok Abu Sayyaf masih berwujud dan eksis," kata Ali saat dihubungi, Rabu (13/4/2016).
Ia mengaku kenal betul dengan kelompok Abu Sayyaf karena pernah bersama-sama mereka dulu.
Adik Amrozi tersebut menambahkan, ia pun amat mengenal Raddulan Sahiron, pimpinan kelompok Abu Sayyaf.
Raddulan, kata dia, banyak kehilangan anggota keluarganya dalam satu pertempuran dengan tentara Filipina.
Selain itu, Raddulan pun cacat seumur hidup karena peluru yang ditembakkan oleh tentara Filipina.
"Sebetulnya ini lebih kepada dendam yang berkepanjangan dari kelompok Abu Sayyaf," ujarnya.(kompas)
Pesan ini disampaikan Abu Sayyaf dengan kerap melakukan penyanderaan terhadap sejumlah orang asing.
Warga negara Indonesia bukan lah yang pertama kali disandera. Ia menyebutkan, banyak warga negara asing lainnya seperti Jerman, Kanada dan Jepang yang lebih dahulu mereka sandera.
"Lebih dari itu mereka ingin menunjukkan eksis kepada dunia bahwa kelompok Abu Sayyaf masih berwujud dan eksis," kata Ali saat dihubungi, Rabu (13/4/2016).
Ia mengaku kenal betul dengan kelompok Abu Sayyaf karena pernah bersama-sama mereka dulu.
Adik Amrozi tersebut menambahkan, ia pun amat mengenal Raddulan Sahiron, pimpinan kelompok Abu Sayyaf.
Raddulan, kata dia, banyak kehilangan anggota keluarganya dalam satu pertempuran dengan tentara Filipina.
Selain itu, Raddulan pun cacat seumur hidup karena peluru yang ditembakkan oleh tentara Filipina.
"Sebetulnya ini lebih kepada dendam yang berkepanjangan dari kelompok Abu Sayyaf," ujarnya.(kompas)
loading...
Post a Comment