AMP - Anggota Komisi III DPR RI Adies Kadir meragukan keberhasilan operasi militer pembebasan WNI yang disandera kelompok milisi Abu Sayyaf, Filipina. Keraguan ini dipicu oleh belum berhasilnya operasi penangkapan gembong teroris Poso, Santoso alias Abu Wardah.
Politisi Golkar ini mengatakan, masalah pembebasan 10 WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf saja sampai saat ini belum juga diselesaikan. Hal ini, kata Kadir sangat membahayakan para tawanan orang Indonesia.
"Kasus Abu Sayyaf, pemerintah mau kirim pasukan menghadapi persoalan yang tidak kita ketahui medannya. Bandingkan dengan Poso, yang tak mampu diatasi. Apa tidak mati konyol kita di sana," tegas Adies dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kepala Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Hingga kini, 10 WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf belum bebas. Pemerintah Indonesia mengisyaratkan memperkuat negosiasi, setelah pihak militer Filipina gagal melumpuhkan kelompok Abu Sayyaf. [posmetro]
Politisi Golkar ini mengatakan, masalah pembebasan 10 WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf saja sampai saat ini belum juga diselesaikan. Hal ini, kata Kadir sangat membahayakan para tawanan orang Indonesia.
"Kasus Abu Sayyaf, pemerintah mau kirim pasukan menghadapi persoalan yang tidak kita ketahui medannya. Bandingkan dengan Poso, yang tak mampu diatasi. Apa tidak mati konyol kita di sana," tegas Adies dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kepala Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Hingga kini, 10 WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf belum bebas. Pemerintah Indonesia mengisyaratkan memperkuat negosiasi, setelah pihak militer Filipina gagal melumpuhkan kelompok Abu Sayyaf. [posmetro]
loading...
Post a Comment