AMP - Betapa ambisi kekuasaan bisa menyulap permukaan bumi menjadi neraka.
Jika digabungkan, jumlah warga yang mati di tangan delapan tokoh ini bisa memusnahkan populasi sebuah negara kecil.
Laman Deutsche Welle membuat daftar delapan tokoh diktator yang disebut paling kejam, dalam sejarah dunia.
Mereka adalah:
1. Mao Zedong
Tangan Mao Zedong bersimbah darah rakyat China.
Tangan Mao Zedong bersimbah darah rakyat China.
Salah satu program politiknya, "Lompatan Jauh ke Depan" yang
dilancarkannya tahun 1958 untuk menyontek model ekonomi Uni Sovyet
menewaskan hingga 45 juta orang.
Hampir 10 tahun kemudian ia mendeklarasikan Revolusi Kebudayaan demi
memberangus budaya borjuis. Hasilnya sekitar 30 juta orang tewas.
2. Adolf Hitler
Tidak terhitung kejahatan yang dilakukan Adolf Hitler.
2. Adolf Hitler
Tidak terhitung kejahatan yang dilakukan Adolf Hitler.
Penguasa NAZI Jerman ini memerintahkan pembantaian 11 juta orang, yang enam juta di antaranya kaum Yahudi.
Dia juga menyeret dunia ke dalam perang yang merenggut hingga 70 juta korban jiwa.
Ironisnya setelah takluk, Hitler bunuh diri karena takut ditangkap pasukan Uni Sovyet.
3. Josef Stalin
Oleh Vladimir Lenin, salah seorang pendiri Uni Sovyet, Josef Stalin dicap sering berperilaku "kasar."
3. Josef Stalin
Oleh Vladimir Lenin, salah seorang pendiri Uni Sovyet, Josef Stalin dicap sering berperilaku "kasar."
Pria yang kemudian memimpin Sovyet melawan NAZI di Perang Dunia II itu terkenal kejam terhadap musuh politiknya.
Tercatat hingga 20 juta orang mati di kamp konsentrasi alias Gulag selama 31 tahun kekuasaan Stalin.
4. Pol Pot
Pemimpin gerakan Khmer Merah ini cuma butuh waktu empat tahun untuk melumat satu juta nyawa penduduk Kamboja.
4. Pol Pot
Pemimpin gerakan Khmer Merah ini cuma butuh waktu empat tahun untuk melumat satu juta nyawa penduduk Kamboja.
Korban sebagian besar meninggal karena bencana kelaparan, siksaan di penjara, kamp kerja paksa atau pembunuhan.
Setelah dilengserkan dari jabatan Perdana Menteri oleh Vietnam, Pol
Pot melancarkan perang gerilya dari hutan Kamboja hingga kematiannya
tahun 1998.
5. Saddam Hussein
Kebencian diktator Irak Saddam Hussein terhadap etnis Kurdi nyaris tak mengenal batas.
5. Saddam Hussein
Kebencian diktator Irak Saddam Hussein terhadap etnis Kurdi nyaris tak mengenal batas.
Selama kekuasaannya sejak tahun 1979 hingga 2003, tercatat hingga 300.000 warga Kurdi tewas di tangan pengikut dia.
Secara keseluruhan, Saddam bertanggungjawab atas kematian hampir satu juta penduduk Irak.
Ia dihukum gantung tahun 2006 setelah digulingkankan Amerika Serikat.
6. Idi Amin
Selama tujuh tahun kekuasaannya, presiden ketiga Uganda ini membunuh lebih dari 250.000 penduduk lewat penyiksaan, asasinasi, dan pembersihan etnis.
6. Idi Amin
Selama tujuh tahun kekuasaannya, presiden ketiga Uganda ini membunuh lebih dari 250.000 penduduk lewat penyiksaan, asasinasi, dan pembersihan etnis.
Ia kemudian mendapat julukan "Jagal Uganda."
Setelah lengser, Amin melarikan diri ke Arab Saudi. Hingga
kematiannya, Idi Amin selama bertahun tahun tinggal di kamar terbaik di
sebuah hotel mewah di Jeddah.
7. Mengistu Haile Mariam
Setelah menjatuhkan Kerajaan Ethiopia bersama Partai Komunis, Mengistu Haile Mariam, melancarkan kampanye berdarah bernama "teror merah" terhadap musuh politiknya.
7. Mengistu Haile Mariam
Setelah menjatuhkan Kerajaan Ethiopia bersama Partai Komunis, Mengistu Haile Mariam, melancarkan kampanye berdarah bernama "teror merah" terhadap musuh politiknya.
Selama dua tahun antara 1977 dan 1978, ia membunuh hampir setengah juta penduduk.
Mengistu lalu dihukum mati tahun 2006 oleh pemerintah Ethiopia dengan dakwaan melakukan genosida.
Ia sempat kabur ke jiran Zimbabwe untuk meminta perlindungan.
8. Kim Jong Il
Cuma Kim Jong Il yang tahu bagaimana cara membunuh jutaan orang dan tetap dipuja bak dewa.
8. Kim Jong Il
Cuma Kim Jong Il yang tahu bagaimana cara membunuh jutaan orang dan tetap dipuja bak dewa.
Lantaran militerisasi ekonomi dan korupsi yang merajalela, tak kurang dari 2,5 juta penduduk Korea Utara mati.
Mereka mati akibat kemiskinan dan bencana kelaparan di pertengahan dekade 1990an.
Di tangan "sang pemimpin besar", satu generasi Korea Utara mengalami gangguan pertumbuhan karena malnutrisi.
Sumber | : Deutsche Welle |
loading...
Post a Comment