Menko Polhukam beserta delegasi Indonesia yang hadir dlm Acara Anti-Corruption Summit di London Inggris (foto : Kemensetneg) |
AMP - Indonesia akhirnya mengirimkan delegasinya ke Inggris untuk bertemu langsung dengan anggota parlemen lokal dan pimpinan gereja setempat untuk membahas situasi terkini tentang Papua yang masih menjadi sorotan terkait pelanggaran-pelanggaran HAM masa lalu yang belum juga terselesaikan hingga saat ini.
Delegasi Indonesia sendiri dipimpin langsung oleh Menko Polhukam, Luhut Binsar Pandjaitan, dan turut hadir juga Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Kepala BNPT, Tito Karnavian.
Dalam kunjungan tersebut Luhut juga akan bertemu beberapa anggota parlemen yang berjuang demi memisahkan Papua dari tubuh NKRI dan menjelaskan kepada mereka tentang semua pembangunan yang hingga saat ini terus dilakukan presiden Jokowi untuk menopang kemajuan dari sektor perekonomian yang akan menopang kesejahteraan masyarakat di Papua.
Seperti diketahui, beberapa anggota parlemen di Inggris hingga saat ini masih terus mendukung pisahnya tanah Papua dari pangkuan NKRI dengan terus mengekspos lini terlemah pemerintah pusat dari kasus-kasus pelanggaran HAM yang belum juga terlesaikan.
Pembangunan di Papua sendiri jarang dimuat di beberapa media lokal Papua yang dengan terang-terangan mendukung Papua merdeka lewat tulisan-tulsian kontroversial dan menghasut pada media-media tersebut.(harianpapua.com)
Delegasi Indonesia sendiri dipimpin langsung oleh Menko Polhukam, Luhut Binsar Pandjaitan, dan turut hadir juga Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Kepala BNPT, Tito Karnavian.
Dalam kunjungan tersebut Luhut juga akan bertemu beberapa anggota parlemen yang berjuang demi memisahkan Papua dari tubuh NKRI dan menjelaskan kepada mereka tentang semua pembangunan yang hingga saat ini terus dilakukan presiden Jokowi untuk menopang kemajuan dari sektor perekonomian yang akan menopang kesejahteraan masyarakat di Papua.
Seperti diketahui, beberapa anggota parlemen di Inggris hingga saat ini masih terus mendukung pisahnya tanah Papua dari pangkuan NKRI dengan terus mengekspos lini terlemah pemerintah pusat dari kasus-kasus pelanggaran HAM yang belum juga terlesaikan.
Pembangunan di Papua sendiri jarang dimuat di beberapa media lokal Papua yang dengan terang-terangan mendukung Papua merdeka lewat tulisan-tulsian kontroversial dan menghasut pada media-media tersebut.(harianpapua.com)
loading...
Post a Comment