AMP - Warga Perumahan Kuwait Gampong Kaye Lheu Kec.Ingin Jaya Aceh Besar Kamis (29/9) malam sekira pukul 21.00 WIB, digegerkan pembacokan yang menewaskan Hilman Qadr (36) beralamat Komp Pam Jalan Raya Tirtasari Blok F Desa Jati Kramat Kecamatan Jati Asih Bekasi Jawa Barat. Korban yang sempat dilarikan ke rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh, meninggal akibat sejumlah luka akibat terkena sabetan parang.
Kapolresta Banda Aceh Kombes T Saladin SH melalui Kapolsek Ingin Jaya, Iptu Fitra mengatakan masih menyelidiki motif pembacokan terhadap korban. Meski demikian insiden diduga kuat dilakukan oleh YI mantan suami Susi yang kini menikah dengan Hilman korban pembacokan.
"Pelaku sudah teridentifikasi dan hasil pemeriksaan saksi, pembacokan dilatar belakangi sakit hati YI terhadap Susi mantan isterinya yang saat ini menikah dengan korban ," kata Iptu Fitra kepada AJNN, Jumat (30/9).
Menurut Fitra, meski telah bercerai keduannya diduga masih menyimpan permasalahan pembagian harta. Salah satunya lanjut Fitra merupakan rumah yang menjadi lokasi pembacokan terhadap Hilman pada Kamis malam.
“Pelaku ini marah karena mantan istrinya membawa korban (suami baru Susi) kerumah yang dibeli dari hasil perkawinannya dengan pelaku. Sementara sang isteri merasa rumah sudah menjadi miliknya karena pelaku telah membawa mobil yang juga hasil perkawinannya sebelumnya,” kata Fitra.
Fitra mengatakan sebelum peristiwa tersebut terjadi, korban sebenarnya baru beberapa malam menginap di rumah Susi yang baru dinikahinya di Gampong Kayee Lheu. Karena sejak menikah korban lebih memilih menetap di rumah orang tua Susi.
“Dugaan sementara karena merasa pembagian harta perkawinan sudah selesai, makanya sang istri mengajak korban ke rumah tempat peristiwa terjadi. Kami mengimbau pelaku menyerahkan diri karena identitasnya sudah kami kantongi,” kata Fitra.
Lebih lanjut dijelaskan peristiwa berawal saat pelaku mendatangi rumah hasil perkawinannya dengan Susi di Gampong Kaye Lheu, pada Kamis malam sekira pukul 21.00 WIB. Saat itu pelaku yang tiba di lokasi bersama rekannya yang belum teridentifikasi, langsung masuk setelah mendobrak pintu depan rumah.
Pelaku yang berhasil masuk langsung menyerang dengan benda tajam mengarahkan parangnya ke korban yang saat itu tengah berada di ruang tamu bersama Susi. Melihat gelagat tersebut korban langsung masuk kedalam kamar untuk menyelamatkan diri.
“Korban sempat masuk ke kamar untuk menyelamatkan diri, termasuk Susi sempat menahan aksi mantan suaminya tapi sia-sia. Pelaku yang berhasil masuk langsung menyerang korban hingga mengakibatkan sejumlah luka serius,” ungkap Fitra.(AJNN)
AMP - Bakal calon Wali Kota Lhokseumawe Sofyan dinyatakan tidak lolos tes kesehatan. Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, bakal calon dari jalur perseorangan ini "tidak memenuhi syarat secara psikologis". Sedangkan T. Noval, bakal calon wakil wali kota dari pasangan Sofyan, dan para kandidat lainnya lolos tes tersebut.
Ketua Pokja Pencalonan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe Yuswadi Mustafa, Jumat, 30 September 2016, membenarkan hal itu. Kata dia, KIP telah melakukan rapat pleno dan menghadirkan semua bakal pasangan calon untuk menerima hasil tes kesehatan tersebut.
“Hasil tes kesehatan itu, kami serahkan langsung kepada setiap pasangan calon melalui rapat pleno. Sehingga mereka bisa melihat langsung bagaimana hasilnya, serta tentang kondisi kesehatan yang perlu dijaga,” kata Yuswardi.
Yuswardi mengatakan, bakal calon wali kota Sofyan yang tidak lolos tes kesehatan boleh diganti dengan orang lain. “Karena hasil tes kesehatan calon wakilnya, T. Noval bagus dan prosesnya bisa dilanjutkan,” ujarnya.
KIP Lhokseumawe memberikan waktu untuk mengganti bakal calon yang gugur itu 30 September sampai 4 Oktober 2016. “Bagi calon yang baru, nantinya akan mengikuti berbagai proses seperti sebelumnya, yaitu melakukan tes kesehatan, mengikuti uji baca Alquran dan hal-hal terkait lainnya,” kata Yuswardi.
Sebelumnya diberitakan, lima bakal pasangan calon wali kota-wakil wali kota Lhokseumawe telah mendaftar ke KIP, 21-23 September 2016. Tiga bakal paslon diusung partai politik/koalisi parpol, yaitu Zulkifli (Doly)–Tengku Amni Bin Ahmad Marzuki, Suaidi Yahya-Yusuf Muhammad dan Helmi Musa Kuta-Maisyuri. Dua bakal paslon jalur perseorangan ialah Mahyeddin Saad–Nyak Rani dan Sofyan–T. Noval. Tak Lolos Tes Kesehatan, Sofyan: Saya Masih Waras
Bakal calon Wali Kota Lhokseumawe Sofyan memprotes hasil tes kesehatan terhadap dirinya yang dikeluarkan tim dokter Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
“Saya telah menerima surat hasil tes kesehatan malam tadi yang diberikan oleh KIP Lhokseumawe. Dalam surat tersebut ditulis bahwa saya tidak memenuhi syarat secara psikologis,” kata Sofyan kepada portalsatu.com, Jumat, 30 September 2016.
Sofyan menyatakan tidak dapat menerima keputusan terkait hasil tes kesehatan tersebut. “Saya tidak menerima hasil ini. Tim saya akan menggugat secara hukum dan juga akan menghadirkan tim pembanding dari psikolog lainnya. Saya masih waras, nggak gila, kenapa tidak memenuhi syarat,” ujar bakal calon wali kota dari jalur perseorangan ini.
Menurut Sofyan, seharusnya tim dokter atau pihak rumah sakit menerangkan secara lebih jelas mengapa dirinya dinyatakan tidak memenuhi syarat secara psikologis. “Termasuk apa saja yang menjadi penilaian, harusnya disebutkan, apa yang tidak terpenuhi, tidak mampu bagaimana dan tidak terbuka bagaimana,” katanya.
Sofyan mengatakan, ia akan meminta klarifikasi kepada pihak RSUZA Banda Aceh yang mengeluarkan hasil tes kesehatan. “Saya juga akan membentuk tim untuk menggugat secara hukum,” ujar dia lagi.[Sumber: portalsatu.com]
AMP - Merasa dirugikan sepihak, salah satu bakal calon Bupati Aceh pada Pilkada 2017 mendatang, Haji Sulaiman Ibrahim (Haji Leman), berencana menggugat Kepala Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Rencana itu disampaikan pada MODUSACEH.CO, terkait putusan KIP Aceh Utara bahwa dirinya dinyatakan tak sehat jasmani. “Kalau tidak salah rekomundasi tim dokter RSUZA Banda Aceh, Haji Leman terindikasi mengalami ganguan kesehatan,” duga seorang sumber di KIP Aceh Utara pada media ini. “Ya, saya dengar juga begitu, tapi pada saya tidak mendapat tembusan hasil pemeriksaan yang dilakukan. Karena itu, putusan tersebut telah merugikan saya, baik moril maupun materil,” sebut Haji Leman.
Terhadap putusan ini, Haji Leman mengaku keberatan. Bahkan, dia menaruh curiga adanya praktik permainan ‘kotor’ dari oknum dokter dan pimpinan rumah sakit terbesar di Aceh tersebut. “Saya siap dilakukan medical check up ulang oleh KIP Aceh dengan biaya sendiri. Biar fair dan adil, jangan di RSUZA Banda Aceh. Terserah dimana yang dirujuk KIP Aceh. Bila perlu ke Malaysia, saya siap,” tantang Haji Leman. Menurut Haji Leman, dia tetap merasa sehat. Bahkan, jika disandingkan dengan beberapa kandidat lain, dirinya lebih sehat. Termasuk adanya kecurigaan dirinya ada beberapa kandidat, yang diduga mengunakan narkoba, tapi hasilnya dinyatakan negatif. “Saya sempat bertanya, kenapa kandidat itu hanya di tes urin soal narkoba. Coba periksa betul-betul, tapi oleh tim dokter di RSUZA hanya tersenyum,” ungkap Haji Leman. Sebelumnya KIP Aceh Utara menyatakan, dua kandidat yang akan maju dalam Pilkada Aceh Utara dinyatakan gugur dalam tes kesehatan. Mereka adalah Sulaiman Ibrahim yang maju sebagai bakal calon bupati dan Tgk Ibnu Hajar yang maju sebagai bakal calon wakil bupati.
Haji Leman maju melalui jalur independen dengan menggandeng Razali sebagai calon wakilnya. Sedangkan Tgk Ibnu Hajar merupakan calon wakil dari Syamsuddin Ayah Panton yang juga maju melalui jalur independen. Informasi tentang ketidaklulusan kedua kandidat tersebut disampaikan Kamis (29/9) malam oleh Ketua Pokja Tes Kesehatan KIP Aceh Utara, M Sayuni pada media pers. “Tadi malam kita mendapat hasil tes kesehatan dari KIP Aceh di Banda Aceh. Kemudian tadi sore (kemarin) hasil tes tersebut kita kirimkan kepada masing-masing paslon melalui penghubungnya,” kata Sayuni.
Sulaiman Ibrahim dinyatakan tidak lulus kesehatan pada bidang jasmani. Sedangkan Tgk Ibnu Hajar tidak lulus pada bidang kesehatan jasmani dan psikologi. Dengan demikian, keduanya dinyatakan tidak bisa ikut bertarung dalam Pilkada mendatang.
Pada Pilkada 2012 silam, Haji Leman juga maju sebagai salah satu calon Bupati Aceh Utara. Tapi dia kalah dengan rival kuatnya pasangan Muhammad Thaib/Drs M Jamil M.Kes yang meraih suara terbanyak yakni 174.503 suara. Sedangkan Haji Sulaiman Ibrahim-T Syafruddin berada di urutan dua dengan jumlah perolehan suara 20.693 suara. Haji Leman sempat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta. Hasilnya, tetap dinyatakan kalah. Itu sebabnya, banyak pihak menduga, putusan menyatakan Haji Leman tidak sehat jasmani, ada unsur permainan agar pengusaha ini tak bisa maju kembali, menjadi lawan berat Muhammat Thaib (incumbent) yang diusung Partai Aceh. Sementara Haji Leman maju melalui jalur perseorangan. Terkait masalah ini, Kepala RSUZA Banda Aceh dr. Fahrul Djamal belum berhasil dikonfirmasi. Pesan singkat juga belum berbalas.(Modusaceh.co)
Peristiwa G30S/PKI atau biasa disebut dengan Gerakan 30 September merupakan salah satu peristiwa pemberontakan komunis yang terjadi pada bulan september sesudah beberapa tahun Indonesia merdeka. Peristiwa G 30 S PKI terjadi di malam hari tepatnya pada tanggal 30 September tahun 1965. Dalam sebuah kudeta, setidaknya ada 7 perwira tinggi militer yang terbunuh dalam peristiwa tersebut.Partai Komunis saat itu sedang dalam kondisi yang amat kuat karena mendapatkan sokongan dari Presiden Indonesia Pertama, Ir. H Soekarno. Tidak heran jika usaha yang dilakukan oleh segelintir masyarakat demi menjatuhkan Partai Komunis berakhir dengan kegagalan berkat bantuan Presiden kala itu. Hingga sampai saat ini, peristiwa 30S PKI tetap menjadi perdebatan antara benar atau tidaknya PartaiKomunis Indonesia yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut.
SEJARAH PERISTIWA 30S PKI
Sebelum peristiwa 30S PKI terjadi, Partai Komunis Indonesia sempat tercatat sebahgai Partai Komunis terbesar di dunia tanpa harus dengan menghitung beberapa partai komunis yang tersebar di Uni Soviet dan Tiongkok.
Semenjak dilakukannya audit pada tahun 1965, hampir lebih dari 3,5 juta pengguna aktif yang bernaung dalam partai ini. Hitungan itupun belum termasuk dengan 3 juta jiwa yang menjadi kader dalam anggota pergerakan pemuda.
Disisi lain, PKI juga memiliki hak kontrol secara penuh terhadap pergerakan buruh, kurang lebih 3,5 juta orang lagi telah ada di bawah pengaruhnya. Belum sampai disitu, masih ada 9 juta anggota lagi yang terdiri dari gerakan petani dan beberapa gerakan lain, misal pergerakan wanita, pergerakan sarjana dan beberapa organisasi penulis yang apabila dijumlahkan bisa mencapai angka 20 juta anggota beserta para pendukungnya.
Masyarakat curiga karena adanya isu yang menyatakan bahwa PKI adalah dalang dibalik terjadinya peristiwa 30 September yang bermula dari kejadian di bulan Juli 1959, yang mana pada saat itu parlemen sedang di bubarkan dan Soekarno sendiri justru menetapkan bahwa konstitusi harus berada di bawah dekrit presiden.
PKI berdiri dibelakang dukungan penuh dekrit presiden Soekarno. Sistem Demokrasi Terpimpin yang diperkenalkan oleh Soekarno juga disambut denngan gembira oleh PKI. Karena dengan adanya sistem ini PKI diyakini mampu menciptakan sebuah persekutuan konsepsi Nasionalis, Agama dan Komunis yang kemudian disingkat dengan NASAKOM.
Peristiwa G30S PKI bermula pada tanggal 1 Oktober. Dimulai dengan kasus penculikan 7 jendral yang terdiri dari anggota staff tentara oleh sekelompok pasukan yang bergerak dari Lapangan Udara menuju Jakarta daerah selatan. Tiga dari tujuh jenderal tersebut diantaranya telah dibunuh di rumah mereka masing-masing, yakni Ahmad Yani, M.T. Haryono dan D.I. Panjaitan.
Sementara itu ketiga target lainya yaitu Soeprapto, S.Parman dan Sutoyo ditangkap secara hidup-hidup. Abdul Harris Nasution yang menjadi target utama kelompok pasukan tersebut, berhasil kabur setelah berusaha untuk melompati dinding batas kedubes Irak.
Meskipun begitu, Pierre Tendean beserta anak gadisnya. Ade Irma S. Nasution ditangkap tertembak tewas pada 6 Oktober oleh regu sergap. Korban tewas semakin bertambah disaat regu penculik menembak serta membunuh seorang polisi penjaga rumah tetangga Nasution. Abert Naiborhu menjadi korban terakhir dalam kejadian ini. Mayat Jenderal yang masih hidup dibunuh dan dibuang di Lubang Buaya tepat sebelah markas tersebut.
Sekitar 2.000 pasukan diterjunkan untuk menduduki sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama Lapangan Merdeka, Monas. Walaupun mereka belum berhasil mengamankan bagian timur dari area ini. Sebab saat itu merupakan daerah dari Markas KOSTRAD pimpinan Soeharto.
Jam 7 pagi, Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan sebuah pesan yang berasal dari Untung Syamsuri, Komandan Cakrabiwa bahwa G30 S PKI telah berhasil diambil alih di beberapa lokasi stratergis Jakarta beserta anggota militer lainnya. Mereka bersikeras bahwa gerakan tersebut sebenarnya didukung oleh CIA yang bertujuan untuk melengserkan Soekarno dari posisinya.
Tinta kegagalan tertulis dalam sejarah peristiwa G30S/PKI karena mereka melewatkan Soeharto yang mereka kira bujan seorang tokoh politik. Salah seorang tentangga beliau memberi tahu pada Soeharto tentang hilangnya para Jenderal serta penembakan yang terjadi pada jam setengah 6 pagi. Mendengar berita tersebut, Soeharto pun segera bergerak ke Markas KOSTRAD dan menghubungi anggota angkatan laut dan polisi.
Soeharto juga berhasil membujuk dua dari batalion pasukan kudeta untuk menyerah. Dimulai dari pasukan Brawijaya yang masuk ke dalam area markas KOSTRAD. Kemudian disusul dengan pasukan Diponegoro yang kabur menuju Halim Perdana Kusuma.
Kudeta ini juga gagal dikarenakan perencanaan yang kirang matang. Sehingga kondisi ini menyebabkan para tentara yang berada di Lapangan Merdeka kehausan akan impresi mereka untuk melindungi Presiden di Istana.
BERAKHIRNYA PERISTIWA G 30 S PKI
G 30 S PKI bisa berakhir pada jam 7 malam, pasukan pimpinan Soeharto berhasil mengambil alih atas semua fasilitas yang sebelumnya pernah dikuasai oleh G 30 S PKI. Jam 9 malam Soeharto bersama dengan Nasution mengumumkan bahwa sekarang ia tengah mengambil alih tentara yang pernah dikuasai oleh PKI dan akan tetap berusaha untuk menghancurkan pasukan kontra-revolusioner demi melindungi posisi Soekarno.
Soeharto melayangkan kembali sebuah ultimatum yang kali ini ditujukan khusus kepada pasukan di Halim. Tak berapa lama kemudian, Soekarno meninggalkan halim perdana kusuma untuk segra menuju ke istana presiden lainnya yang ada di Bogor. Ketujuh jasad orang yang terbunuh dan terbuang di Lubang Buaya pada tanggal 3 Oktober berhasil ditemukan dan dikuburkan secara layak pada tanggal 5 Oktober.
NAMA-NAMA PAHLAWAN REVOLUSI KORBAN KEKEJAMAN G30S PKI 1965
Peristiwa G30S PKI pastinya tidak lepas dari penculikan para petinggi-petinggi TNI AD saat itu. Mereka diasingkan dan dibantai tanpa belas kasihan di Monumen Lubang Buaya. Berikut nama-nama TNI yang mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi pasca terjadinya pembantaian tersebut.
1. JEND. TNI ANUMERTA AHMAD YANI
Pria yang menjabat sebagai Komandan TNI AD ini lahir di Purwodadi pada 19 Juni 1922. Ahmad Yani dibunuh karena menentang keras adanya penerapan faham komunis di Indonesia. Sebelum dibunuh, ia diculik dari rumahnya. Kemudian dibantai bersama para petinggi TNI lainnya di Lubang Buaya.
2. MAYJEND. TNI ANUMERTA DONALD ISAAC PANDJAITAN
Beliau merupakan salah satu perintis dibalik lahirnya TNI. Dibantu dengan sekumpulan anak-anak muda lainnya, ia menggagas Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebelum TNI.
Suatu ketika para gerombolan PKI menyerbu rumah Donald Issac Pandjaitan. Mereka langsung membunuh ajudan beserta para pelayannya.
Seakan tahu jika detik-detik kematiannya tiba, Donald Isaac Pandjaitan menemui gerombolan tersebut dengan seragam militer atribut lengkap. Seketika itu ia langsung diberondong timah panas dan mayatnya dibuang di Lubang Buaya.
3. BRIJEND TNI ANUMERTA KATAMSO DARMOKUSUMO
Lahir di Sragen, 5 Februari 1923. Lain halnya dengan dua pahlawan revolusi di atas yang mayatnya dibuang ke Lubang Buaya, Brigjend Katamso kala itu sedang berada di Yogyakarta.
Beliau diculik dan dipukuli dengan menggunakan mortar motor. Dirasa telah meninggal, para anggota PKI kemudian memasukkan jasad beliau ke dalam lubang yang sudah dipersiapkan.
Kejadian tersebut berlangsung di wilayah Kentungan. Setelah beberapa hari proses pencarian, akhirnya jenazah beliau ditemukan pada 21 Oktober 1965.
4. LETJEND TNI ANUMERTA MAS TIRTODARMO HARYONO (MT HARYONO)
Beliau lahir di kota Pahlawan, Surabaya pada tanggal 20 Januari 1924. Letjend MT Haryono memiliki kemampuan berkomunikasi dalam 3 bahasa asing. Sama halnya dengan DI Pandjaitan dan tentara-tentara lainnya, beliau diculik lalu dibunuh di Lubang Buaya.
5. LETJEND TNI ANUMERTA SUPRAPTO
Terlahir di Purwokerto, 20 Juni 1920, beliau juga mengalami hal serupa dengan MT Haryono. Diculik lalu dibantai di Lubang Buaya. Letjen Soeprapto pernah berjasa dalam meredam beberapa pemberontakan PKI di wilayah-wilayah tertentu, seperti Medan dan Semarang.
6. KAPTEN ANUMERTA PIERRE TENDEAN
Dari sekian korban tentara korban G30 S PKI yang ada, Pierre Tendean adalah satu-satunya pahlawan revolusi yang tidak memiliki pangkat jenderal.Meskipun begitu, keberanian ajudan A.H. Nasution ini patut diacungi jempol dalam melawan pemberontak komunis.Dengan keberaniannya, beliau mengaku sebagai A.H. Nasution demi meloloskan ajudannya tersebut.
7. AJUN INSPEKTUR POLISI DUA ANUMERTA KS TUBUN
Lahir di Maluku Tenggara, 14 Oktober 1928. Beliau adalah satu-satunya perwira korban G30 S PKI yang bukan dari anggota TNI. KS Tubun adalah ajudan dari Johanes Leimena, Menteri kabinet Soekarno.Rumah pak Leimena berada di samping persis rumah Jenderal A.H. Nasution, kebetulan pada saat itu pak jenderal sedang menjadi target PKI.
Peristiwa itu berlangsung saat anggota PKI mengepung rumah pak Nasution. KS Tubun yang mendengar kejadian itu langsung melepaskan tembakan ke arah PKI. Sayangnya, beliau masih kalah jumlah dengan pemberontak.Sehingga KS Tubun tewas tetapi dibuang ke lubang buaya seperti pahlawan revolusi lainnya.
8. KOLONEL INFANTERI ANUMERTA R SUGIYONO MANGUNWIYOTO
Tentara yang lahir di Jogja tanggal 12 Agustus 1926 ini sempat menjadi korban penculikan PKI bersama Brigjen Katamso. Mereka dikubur dalam lubang yang sama, setelah itu mayatnya baru terlacak usai 20 hari kemudian.
9. MAYJEN TNI ANUMERTA SUTOYO SISWOMIHARJO
Beliau diculik dalam rumahnya, kemudian dibantai saat berada di Lubang Buaya. Awalnya, tentara yang lahir di Kebumen tanggal 23 Agustus ini dibujuk oleh para penculik dengan dalih dipanggil oleh Presiden RI, Soekarno.
10. LETJEN TNI ANUMERTA S. PARMAN
Berbeda dengan perwira lainnya, S. Parman merupakan tentara intel yang sebenarnya akrab dengan PKI. Sehingga ia tahu apa saja aktivitas rahasia partai komunis tersebut.
Meskipun dekat, ia justru menolak untuk memeluk faham komunis yang ditawarkan oleh anggota PKI tersebut. Alhasil, ia pun dimasukkan dalam nama-nama target pembunuhan PKI lantaran sudah mengetahui berbagai hal yang tersimpan rahasia.
Kakaknya, Ir. Sakirman yang pada saat itu menjabat sebagai petinggi PKI dengan kejam membantai adiknya sendiri S. Parman tepat di Lubang Buaya.
AMP - Dana Desa yang dikucurkan Pemerintah Pusat hingga hari ini masih menimbulkan seribu masalah. Salah satunya adalah pihak kecamatan yang seharusnya menjadi pihak yang mendukung dan membina aparatur desa dalam pengelolaan dana desa malah menjadi ‘Duri Dalam Daging’ terhadap pengelolaan dana desa dengan memangkas anggaran dana desa mencapai 5 persen.
Hal tersebut disampaikan Ketua Asosiasi Geuchik Kecamatan Lhoksukon Sulaiman, melalui siaran persnya kepada Redaksi LintasAtjeh.com, Kamis (29/9/2016). Nyakman mengatakan para geuchik di Lhoksukon sangat resah terhadap pemangkasan yang dilakukan di Kecamatan Lhoksukon.
Nyakman menambahkan, kalau memang pemangkasan tersebut dibenarkan secara aturan, saya minta pemangkasan tersebut diseragamkan seluruh Aceh Utara.
“Jangan hanya di Kecamatan Lhoksukon, karena kalau begini kami para geuchik bingung. Bagaimana cara mempertanggungjawabkan pemangkasan tersebut kepada masyarakat kami di desa. Apabila pemangkasan tersebut tidak dibenarkan secara aturan, kami meminta agar pihak berwajib untuk mengusut pemangkasan dana desa tersebut,” tegas Nyakman.
Nyakman juga menjelaskan setahunya, secara aturan dana desa adalah tanggung jawab penuh kami sebagai geuchik yang juga berlaku sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dana desa. Dan tidak ada satu aturan pun yang membolehkan kecamatan mengintervensi dana tersebut karena fungsi kecamatan hanya fungsi koordinasi dan pembinaan.
“Akan tetapi yang terjadi di lapangan malah kami diintervensi agar seluruh perencanaan program pengelolaan dana desa wajib dibuat oleh pihak kecamatan. Mulai dari penyusunan APBDes hingga perencanaan proyek desa diwajibkan dibuat atau disusun oleh kecamatan sehingga para geuchik merasa fungsi sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dipasung oleh camat,” bebernya.
Nyakman juga meminta kepada para pendamping desa agar dapat bermitra dengan para geuchik yang ada di Kecamatan Lhoksukon. Jadi kami meminta agar para pendamping desa jangan hanya mentaati perintah camat karena pendamping desa digaji untuk membina aparatur desa agar terciptanya pemerintah desa yang mandiri sesuai dengan cita-cita negara.
Nyakman merincikan, dalam Kecamatan Lhoksukon terdapat 75 desa dan 5 persen yang dipangkas kecamatan itu berasal dari Dana Desa yang diperuntukkan untuk pekerjaan fisik desa yang rata-rata setiap desa itu berjumlah sebesar 500 juta.
“Bayangkan saja 5 persen dari 500 juta itu 25 juta dan kalau dikalikan dengan 75 desa yang ada di Lhoksukon berarti kecamatan itu pangkas Dana Desa sebesar 1,8 milyar lebih. Buat apa uang itu? Waalahualam,” tutup Nyakman.[Lintasaceh]
AMP - pelaku yang berhasil Membawa kabur isi brankas Bank Mandiri Mikro Idi Rayeuk pada Minggu, 25 sep 2016, senilai 3,77 Millar ternyata warga langsa.
Pelaku yang bernama lengkap Muhammad Raiz Artendi, warga langsa yang beralamat di pondok pabrik langsa lama kota Langsa telah ditetapkan sebagai tersangka dan masuk DPO oleh pihak kepolisian Aceh Timur.
Pelaku tersebut adalah karyawan bank Mandiri itu sendiri yang bertugas sebagai.
Umur pelaku yang tergolong muda yaitu 26 tahun dan berpenampilan ganteng membuat semua orang tidak percaya jika dia lah pelaku yg mengambil uang di brankas Bank Mandiri Mikro Idi Rayeuk tanpa izin.
Ternyata berpenampilan baik tidak menjamin kebaikan akhlak nya ya guys. So kita semua harus waspada pada apa pun disekeliling kita OK guys. (facebook)
AMP - Calon Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menggelar pertemuan tertutup dengan Menteri Koordinator (Menko) Polhukam RI Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta, Kamis 29 September 2016.
Irwandi Yusuf terlihat memasuki ruang pertemuan didampingi oleh Ketua Umum DPP PDA Tgk Muhibbusabri atau yang akrab disapa Abi Muhib.
Sementara itu, Menko Polhukam didampingi oleh tokoh Aceh di Jakarta Amir Faisal Nek Muhammad.
Sebelumnya beberapa minggu yang lalu, Calon Gubernur Aceh yang lainnya, Zaini Abdullah yang berkapasitas sebagai Gubernur Aceh juga melakukan audiensi dengan Menko Polhukam Wiranto.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pembahasan yang dibahas dalam pertemuan itu.
Sebagaimana diketahui, Irwandi Yusuf telah dipastikan maju di Pilkada Aceh 2017, dan berpasangan dengan Nova Iriansyah. Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrat, PNA, PKB dan PDA.(klikkabar)
AMP - Kontestasi Pilkada Aceh memasuki babak baru. Berbagai kejutan dipertontonkan para kandidat di menit-menit akhir menjelang pendaftaran.
Tahapan Pilkada Aceh menyudahi masa pendaftaran pasangan kandidat. Pertengahan pekan lalu, 21-23 September 2016, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh resmi menerima pendaftaran pasangan calon yang mendaftar dari koalisi partai maupun jalur independen.
Tercatat, ada tiga paslon dari koalisi partai dan tiga dari jalur independen. Pasangan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah, Tarmizi Karim-Teuku Machsalmina Ali, dan Muzakir Manaf-Teuku Al Khalid diusung Parpol. Selebihnya, Paslon Zakaria Saman-Teuku Alaidinsyah, Abdullah Puteh–Sayed Mustafa Usab dan Zaini Abdullah–Nasaruddin maju melalui jalur independen.
Perjuangan keenam Paslon ini mampu sampai fase ini tak bisa dibilang enteng. Bagi pasangan yang berasal dari Parpol, selain sulitnya mendapatkan dukungan Parpol juga diikuti terkurasnya waktu dan tenaga untuk proses lobi. Bahkan, untuk meyakinkan Parnas, kandidat harus bolak-balik menemui petinggi partai di Jakarta. Hasilnya juga tak selamanya sesuai harapan. Begitu pula calon kandidat independen, ketiganya melewati jalan berliku. Kini meski telah terdaftar, mereka masih harus melengkapi kekurangan dukungan KTP.
Cerita kekecewaan menjelang pendaftaran juga menyelimuti Partai NasDem dan Golkar Aceh. Empat hari menjelang kran pendaftaran dibuka, Zaini Djalil “diceraikan” Tarmizi Karim di tengah jalan. Padahal, Zaini dan NasDem adalah partai yang getol memperjuangkan mantan PJ Gubernur Aceh itu. NasDem juga diketahui sebagai partai yang sejak awal memperjuangkan Tarmizi ke partai lainnya. Namun, masuknya Golkar membuat pasangan yang sempat dilabeli “Soekarno-Hatta dari Aceh” ini harus berpisah. Kader NasDem pun murka akibat keputusan ini.
Meski akhirnya Tarmizi berpasangan dengan Macsalmina yang juga Sekretaris DPD I Golkar Aceh, kabarnya tidak semua fungsionaris partai beringin ini puas. Paling kecewa tentu saja TM Nurlif yang telah enam bulan bekerja mensosialisasikan diri kepada kader dan rakyat sebagai Cagub. Bahkan, hingga dua pekan lalu TM Nurlif masih menjadi kandidat Cawagub pendamping Tarmizi jika Zaini memang terdepak. Kekecewaaan tak masuknya Nurlif juga membuat Golkar tak solid mengusung Tarmizi-Machsalmina.
Kesolidan pasangan Muzakir Manaf-TA Khalid terbukti tak bisa digoyahkan kubu Irwandi. Sempat menghebuskan isu adanya pergantian posisi wakil dari TA Khalid ke Abu Razak, Irwandi akhirnya mengaku hal tersebut merupakan propagandanya. Ia menyebutkan, pasangan Mualem-TA Khalid dinilainya “lebih mudah” dilawannya dibanding jika Mualem menggandeng Abu Razak sebagai Cawagub.
Sementara pasangan dari jalur indpenden setelah mendaftar, harus segera bersiap untuk menyerahkan kekurangan dukungan KTP kepada KIP. Jika hingga tenggat waktu yang telah ditetapkan tidak mampu menyanggupinya, mereka dipastikan gagal ikut Pilkada.
Sejatinya, di balik hiruk-pikuk pendaftaran kandidat, rakyat Aceh mengharapkan Pilkada 2017 menghadirkan pesta yang benar-benar demokratis. Selebihnya, dipastikan akan ada kejutan-kejutan baru mendekati suksesi pemilihan yang dihelat 15 Februari 2015.[pikiranmerdeka.co]
AMP - Kepolisian Republik Indonesia menyebut dari hasil pemeriksaan terhadap AR alias Abu Fauzan, terduga teroris yang tertangkap di Kota Bekasi Jawa Barat, ternyata sudah empat kali memfasilitasi keberangkatan warga negara Indonesia untuk bergabung dengan kelompok Islam radikal di Suriah atau ISIS.
Setidaknya dari empat kali keberangkatan itu, diperkirkan sudah ada lebih dari 20 WNI yang kemudian bergabung ke ISIS di Suriah. "Kurang lebih begitu (20 WNI)," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol Boy Rafli Umar, Kamis, 29 September 2016.
Sejauh ini, pemeriksaan terhadap AR alias Abu Fauzan masih terus diintensifkan di Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. "Masih di crosscheck dari dokumen yang ada dan kita pelajari," kata Boy.
Abu Fauzan sebelumnya diamankan tim Densus 88 Antiteror di kediamannya di Mustika Jaya Kota Bekasi jawa Barat, Rabu, 28 September 2016. Penangkapan Abu Fauzan buah dari penangkapan tujuh orang, namun hanya tiga yang kemudian menjadi tersangka, sisanya dilepaskan kembali.
Dari penggeledahan di kediaman Abu Fauzan, tim Densus 88 Antiteror menemukan sejumlah barang bukti yang diduga kuat berkaitan dengan aktivitas terorisme yang dilakukannya. Seperti, delapan unit telepon seluler, sejumlah tablet, tiga buah laptop, paspor, buku jihad dan visa untuk menuju negara Turki.
Dari pemeriksaan, peran Abu Fauzan diduga sebagai motivator untuk merekrut WNI yang hendak bergabung dengan ISIS di Suriah. "Dia memberikan motivasi dan pembekalan jawaban-jawaban bohong untuk mengantisipasi kalau para WNI tertangkap," kata Boy.(Viva)
AMP - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau menetapkan tersangka baru terkait tewasnya seorang warga Kabupaten Kepulauan Meranti hingga menyebabkan kerusuhan di Kota Sagu.
"Hasil pengembangan, penyidik menetapkan tersangka baru berinisial D dengan pangkat Bripka. Ia merupakan anggota Polres Meranti," kata Kasubdit III Dit Reskrimum Polda Riau AKBP Firbi Karpiananto kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu (28/9).
Dengan ditetapkannya Bripka D sebagai tersangka, secara keseluruhan ada 4 oknum polisi dari Polres Meranti yang telah menjadi pesakitan atas kasus Meranti.
Berdasarkan pemeriksaan, keempat oknum tersebut diduga melakukan pengeroyokan dan penganiayaan hingga menyebabkan Apri Adi Pratama (24), tersangka pembunuh polisi Brigadir Adil S Tambunan meninggal dunia Kamis (25/8) lalu.
Tiga oknum lainnya yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka adalah Bripda AS dari Reserse Kriminal Polres Meranti, Brigadir DY anggota Polsek Tebing Tinggi-Meranti, dan Bripda EM anggota Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Meranti.
Penetapan tersangka baru ini, menurut Fibri berdasarkan barang bukti dan keterangan saksi yang diungkap dalam proses penyidikan. Dia bahkan tidak menyanggah jika nantinya akan ada penambahan tersangka baru dalam kasus tersebut.
"Penetapan tersangka baru ini atas bukti dan keterangan baru. Kita koordinasi kejaksaan perihal adanya apakah ada tersangka baru," katanya. (Konfr)
AMP - Monalisa (39), matan istri Bupati Nagan Raya yang diduga menjadi korban perampokan pada, Sabtu, (24/9) lalu akhirnya meninggal dunia, setelah di rawat beberapa hari d Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien (RSU CND) Meulaboh.
Korban meninggal dunia, Kamis (29/9) sekitar pukul 02.30 WIB. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Monalisa sebelum meninggal dunia sempat dipindahkan dari kelas utama ke ruang ICU, karena kondisinya yang sempat mengalami droping.
Setelah diketahui meninggal dunia, jenazah korban langsung dibawa pulang kerumah ibunya yang berada di Desa Kuta Padang, Kecamatan Johan Pahlawan. Dan rencananya akan disemanyamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
Hingga berita ini diunggah, belum ada informasi penyebab istri bekas orang nomor satu di Nagan Raya itu meninggal dunia. Dari pantauan AJNN, ratusan masyarakat berdatangan ke rumah duka untuk melayat.
Sementara itu rumah milik korban yang berada di Jalan Swadaya, Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Palawan masih dipasang police line oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Aceh Barat.(AJNN)
Rekontruksi dari puing-puing pesawat Malaysia Arilines MH17 saat
dipresentasikan laporan terakhir kecelakaan pada Juli 2014 di Gilze
Rijen, Belanda, 14 Oktober 2015. Para investigator internasional
menyimpulkan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17 telah ditembak jatuh
oleh rudal BUK buatan Rusia. REUTERS/Michael Kooren
AMP - Maskapai penerbangan Malaysia Airline MH17 ditembak jatuh oleh peluru
kendali dari sebuah peluncur roket yang ditempatkan di wilayah Ukraina,
berlokasi di sebuah desa yang dikuasai pemberontak pro-Rusia. Keterangan
tersebut disampaikan jaksa penuntut internasional, Rabu, 28 September
2016, sebagaimana dilaporkan Al Arabiya. Al Arabiya
menuliskan, ada sejumlah bukti mengarah ke Moskow bahwa pesawat
penumpang yang melakukan penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur pada
Juli 2014 jatuh akibat tembakan militer di kawasan Ukraina yang
dikuasai separatis. "Seluruh penumpang di dalam kabin berjumlah 298 orang, hampir semuanya warga negara Belanda, tewas," kata Al Arabiya.
Kesimpulan tersebut berdasarkan ribuan rekaman, foto, dan pernyataan
para saksi serta uji forensik yang dilakukan selama kurang-lebih dua
tahun untuk mengungkap insiden tersebut. Laporan mengenai insiden
penembakan ini membuat hubungan Rusia dan Barat memanas. Di
antara kunci temuan tersebut, pesawat sipil itu dihantam misil Buk-9M38
Rusia. Misil ini ditembakkan dari Desa Pervomaysk di sebelah timur
Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia. Menurut laporan Al Arabiya, peluncur misil untuk menembak pesawat dibawa masuk ke wilayah Ukraina dari Rusia.
"Pengangkut Buk datang dari wilayah Federasi Rusia," kata Wilbert
Paulissen, pemimpin investigasi bersama polisi nasional Belanda.
Pemerintah Ukraina mengatakan, hasil temuan bukti tersebut menunjukkan
bahwa Rusia terlibat langsung dalam jatuhnya pesawat Malaysia MH17.
Tudingan itu dibantah oleh Rusia dan pemberontak pro-Rusia.(Tempo)
Kabar Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang diyakini pengikutnya memiliki kesaktian membuat tak hanya masyarakat luas namun juga pihak kepolisian tertarik untuk mencari tahu.Isu yang beredar di Probolinggo, Dimas Kanjeng Taat Pribadi, sekarang berada di Makkah dan yang ditangkap adalah jelmaannya.
Mendengar ada isu itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol RP Argo Yuwono, rupanya penasaran juga.Dia lantas mendatangi sel tahanan Polda Jatim dan mengecek keberadaan tersangka Taat Pribadi.
"Apa benar Anda berada di Makkah?," tanya Kombes Argo saat itu.
Tersangka Taat Pribadi yang menghuni sel khusus di tahanan Polda Jatim langsung menjawab. Tonton saat Taat Pribadi mengelabui pengikutnya bisa menggandakan uang:
"Siapa yang bilang begitu. Saya ada di sini (dalam tahanan)," ungkap tersangka, sebagaimana ditirukan Kombes Argo, 27 September 2016.
Tak hanya itu saja, Dukun yan menobatkan diri sebagai Raja Probolingo, Dimas Kanjeng Taat Pribadi, mengaku tidak bisa menggandakan uang seperti apa yang diperlihatkan dalam tayangan YouTube?Itu terungkap saat seorang petugas mendatangi tersangka Taat Pribadi ke sebuah ruangan.
"Taat, ini uangku Rp 5.000, gandakan jadi Rp 1 miliar," goda penyidik sembari menyodorkan uang pecahan Rp 5.000.
Tersangka Taat yang saat itu tengah duduk hanya melempar senyum. Lihat video saat Dimas Kanjeng mengepul uang hasil penipuan:
"Siapa yang bilang begitu. Saya tidak ngomong begitu," ujar Taat yang ditirukan seorang petugas. Lho, Anda katanya bisa menggandakan uang?" tanya petugas lagi.
"Yang ngomong kan bukan saya," elaknya lagi.
Isu Jelmaan
Sekadar diketahui, korban penggandaan uang dari berbagai wilayah di Indonesia bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.Mereka bertahan karena ada keyakinan yang ditangkap penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim bukan Taat Pribadi, tapi jelmaannya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji, menegaskan bertahannya korban penggandaan uang menjadi problem sosial tersendiri di Probolinggo.
"Mereka kebanyakan berasal dari luar Jatim dan ada juga dari Makassar yang nilainya mencapai puluhan miliar," ujarnya beberapa waktu lalu.
Forpimda Jatim, kata kapolda akan membicarakan dampak sosial ini, mengingat ada yang dipakai makan di warung cuma tinggal Rp 2.000.Sesuai rencana, Forpimda berencana menggelar pertemuan untuk membahas penanganan anak buah atau korban penggandaan uang Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Kami sudah perintahkan Kapolres Probolinggo agar menggelar pertemuan dengan Forpimda setempat. Nanti sore saya juga akan bertemu Gubernur Jatim dan Pangdam untuk membicarakan korban Taat Pribadi," jelas Anton.
Apakah ajaran yang diajarkan Taat Pribadi di padepokan masuk kategori sesat? Anton mengaku belum bisa memastikan itu. Ia sudah koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Probolinggo dan Jatim untuk menentukan sesat atau tidaknya.
"Yang perlu ditegaskan, pakai logika saja ya. Mana bisa uang digandakan, bagaimana nomor serinya," tegasnya.Hingga kini, penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim terus mendalami pembunuhan dua sultan (pengepul uang), Ismail Hidayat dan Abdul Gani.
Mayat Ismail ditemukan di dekat sebuah hutan di Tegal Siwalan, Probolinggo. Kondisi kedalaman makam hanya 1 meter hingga dieker-eker anjing kemudian ditemukan warga sekitar.Sementara mayat Abdul Gani, juragan batu mulia di Probolinggo ditemukan di bawah jembatan sungai di Wonogiri. Abdul
Gani dibantai anak buah Taat Pribadi di padepokan karena sebagai saksi kunci seorang profesor yang melapor ke Mabes Polri atas kasus penipuan.Ketika disinggung terkait penipuan dengan modus penggandaan uang, kapolda mengaku akan mengembangkan. Termasuk dugaan uang yang disimpan pada seseorang di Jakarta senilai Rp 1 triliun.
"Sekarang fokus pada pembunuhan dulu. Dugaan penipuan masih dikembangkan," tutur Irjen Anton Setiadji.
AMP - Sudah bukan rahasia umum lagi Mualem setidaknya punya lima istri. Mantan Panglima GAM yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh itu diketahui pernah menikah di Malaysia, sebelum kemudian menikahi tiga wanita lain di Aceh: Ana,Kiki,Salma,Puri dan seorang gadis anggun dari pulau jawa, Salma yang terakhirmendampingi Mualem dihari pencoblosan pada Pilkada 2012 lalu. Foto keduanya pun terpampang di koran-koran. Namun, setelah terpilih sebagai Wakil Gubernur Aceh, pria bernama lengkap Muzakir Manaf itu menjadikan Ana sebagai ‘permaisuri’ yang menemani hari-harinya di pendopo Wakil Gubernur Aceh di Blang Padang, Banda Aceh. Sementara Salma kini tinggal di kampung halamannya di Aceh Utara dan bekerja di kantor PLN Lhokseumawe.
Sejak itu, kabar Mualem punya istri lebih dari satu pun menjadi bisik-bisik tetangga. Eh, bukan hanya tetangga, tetapi juga ban sigom Nanggroe, para haters dan lovers Mualem kompak menjadikan isu rumah tangga itu sebagai bahan perbincangan di kalangan masyarakat, isu Mualem punya istri lebih dari satu itu bukanlah hal baru dan menjadi boomerang baginya dikalangan para Istri Mualem menjadi "FIRST LADY"yang akan menduduki Pendopo. Adakah rasa keadilan yang akan dialami oleh para istri Mualem?
Kini, menjelang Pilkada 2017, di saat Mualem mendaftarkan diri sebagai salah satu calon Gubernur Aceh, isu rumah tangga itu kembali menarik perbincangan dikalangan masyarakat siapakah yang akan mendampingi Mualem ketika kelak terpilih menjadi Gubernur? Tabek, Panglima! []
AMP - Jet-jet tempur Suriah dilaporkan kembali melakukan serangan ke Aleppo. Dalam serangan kali ini, sebuah toko roti hancur dan sebuah rumah sakit di kota tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah.
Mohammad Abu Rajab, seorang ahli radiologi di rumah sakit trauma terbesar di Aleppo mengatakan, pasien di rumah sakit mereka tertimpa puing-puing bangunan yang berjatuhan akibat serangan udara tersebut.
"Jet tempur tersebut terbang di atas kami dan langsung menjatuhkan rudal ke rumah sakit ini. Puing-puing menimpa pasien di unit perawatan intensif," kata Rajab, seperti dilansir Reuters pada Rabu (28/9).
Dia menambahkan, serangan itu juga menghancurkan simpanan oksigen dan generator di rumah sakit tersebut. "Para pasien harus dipindahkan ke rumah sakit lain," sambungnya.
Sementara itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang memonitor konflik menuturkan, serangan itu turut menghantam toko roti di lingkungan al-Maadi. Enam warga yang sedang mengantri untuk membeli roti tewas akibat serangan tersebut.
Militer Suriah sendiri mengakui, mereka melakukan serangan udara di Aleppo dan sekitarnya. Namun, Damaskus menyebut serangan itu menargetkan basis pemerontak dan teroris di kota tersebut.(Sindonews)
AMP - Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat (PD) Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyarankan agar Ruhut Sitompul yang tidak mendukung pasangan Agus-Sylvi untuk mundur dari partai. Ruhut pun menolak.
“Demokrat bukan partaiku yang pertama tapi Demokrat partaiku yang terakhir. Kalau dipecat, aku tetap pakai di dadaku lambang Demokrat. Aku membesarkan partai, jangan bilang dibesarkan partai,” kata Ruhut saat dihubungi, Rabu (28/9/2016).
Ruhut tetap pada pendiriannya untuk mendukung cagub petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dinilai akan menang di Pilgub DKI 2017. Menurut Ruhut, imbauan mundur itu akibat Partai Demokrat tidak berani memecatnya.
“Aku tahu kenapa mereka enggak berani pecat aku. Karena karamlah partai ini kalau Ahok menang. Nanti kadernya yang paling hebat dia pecat karena enggak dukung calon dari parpolnya, ternyata menang. Jadi semua kebakaran jenggot,” ungkap anggota Komisi III DPR ini.
“Masih banyak amunisi aku. Hati hati sama Ruhut. Gawat kalau aku ‘nyanyi’,” sambung Ruhut sambil tertawa.
Meski sudah digeser dari jabatan koordinator juru bicara partai, Ruhut meyakini dia masih disayang oleh Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan ayah Agus dan Ibas. Sindiran balasan pun dia lempar ke Ibas.
“Kau bisa kebayang bagaimana Republik ini bisa maju, apalagi parpol kalau cara berpikirnya seperti tukang parkir. Jangan berpikir tukang parkir. Hanya tukang parkir yang pekerjaannya bilang ‘mundur mundur kiri kanan stop’. Hahaha,” ujar Ruhut.
Sebelumnya, Ibas pun mengisyaratkan agar kader PD yang memiliki perbedaan pandangan dengan partai untuk mengambil sikap tegas. Yakni untuk mengundurkan diri dari Demokrat atau menempuh jalan lain.
“Namun saya yakin kecintaan Saudara Ruhut yang telah berjuang dan menjadi bagian dalam membesarkan Partai Demokrat tidak pernah pudar pada partai yang disayanginya,” ujar Ibas dalam keterangan tertulisnya.
AMP - Dalam praktik politik, terutama untuk proses pemilihan kepala daerah, secara umum para calon eksekutif maupun legislatif adalah “calon pengkhianat” bagi partai pengusung atau timses yang bersangkutan.
Mengapa begitu? Ini karena ada kecenderungan Partai Politik hanya digunakan sebagai “kendaraan” sesaat saja untuk mencapai target jabatan yang dikejar.
Di Aceh, fenomena seperti ini kerap disebut dengan istilah “politek raket bak pisang”.
Istilah “raket bak pisang” memang sangat popular sebagai salah satu kosakata penting dalam istilah perpolitikan di Aceh. Maknanya dalam bahasa Indonesia adalah, “rakit batang pisang”.
Maksudnya, orang menyeberang ke suatu tempat dengan menggunakan batang pisang sebagai rakitnya. Batang pisang ini dianggap sesuatu yang berharga pada saat diperlukan, tetapi menjadi tidak penting lagi setelah penumpangnya sampai di seberang, di tempat tujuan.
Makna konotatif dari istilah ini adalah, “pengkhianatan” terhadap mereka yang telah sukses mengantarkan seseorang dari suatu posisi yang sulit – diseberang sungai atau di seberang laut — dengan sukses karena telah tercapainya tujuan.
Biasanya orang yang menggunakan rakit batang pisang ini langsung membuang rakitnya begitu sampai di tujuan, seakan-akan tiada makna.
Dalam studi dan pengalaman politik saya sebagai orang yang dekat dengan lingkungan politik di Aceh sejak pertengahan tahun 90-an, ketika saya masih menjadi wartawan dan aktivis, istilah ini menunjukkan fakta dan bukti-bukti yang kuat tentang kebenarannya.
Cerita yang selalu terjadi paska pemilihan kepala daerah (Pilkada) atau Pemilihan Umum (Pemilu) legislative, bahwa orang-orang yang sukses menjadi Kepala Daerah atau Anggota Legislatif segera melupakan Partai Politik serta tim sukses yang telah membantu orang bersangkutan duduk dalam jabatan yang diperebutkan.
Cerita tentang kesedihan, kemarahan, kekesalan dan perasaan dikhianati dari para pengusung atau anggota tim sukses serta petinggi Partai Politik akan segera merebak menjadi cerita dan pergunjingan dikalangan internal atau di ruang publik seperti warung kopi dan tempat lainnya. Tetapi biasanya, “anjing menggonggong kafilah tetap berlalu”.
Pejabat yang telah berhasil menggunakan “raket bak pisang” tadi tetap tenang dalam jabatannya, karena kalangan yang merasa dikhianati tidak bisa berbuat apa-apa.
Peristiwa seperti ini bisa terjadi karena beberapa kemungkinan. Kemungkinan pertama: Si calon eksekutif atau legislative sejak awal sudah membayar kepada para petinggi Partai Politik bersangkutan sejumlah uang yang merupakan “bayaran” atas telah diberikannya dukungan kepada si calon.
Biasanya uang seperti ini disebut dengan “mahar”, yaitu pembayaran jasa atas dukungan yang diberikan kepada si calon. Sebagai konsekuensi dari siatuasi ini si calon merasa telah “membayar tiket” kendaraannya untuk sampai ke tujuan. Jadi transaksi telah selesai. Inilah yang kemudian disebut sebagai praktik transaksional dalam politik.
Kemungkinan kedua adalah: Tidak ada transaksi “pembayaran tiket” sejak awal. Tetapi kesepakatan politik atau komitmen untuk tujuan-tujuan politik berikutnya, atau kerjasama politik. Menurut saya, pola ini masih bisa dianggap sehat, walau bisa saja dalam konteks kerjasama itu ada aspek keuangan, berupa konsesi proyek, bantun atau dukungan fasilitas dan seterusnya bisa mengarah pada Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Sedangkan kemungkinan ketiga adalah; Bebas mahar, atau tidak ada transaksi apapun apakah bayaran tiket kendaraan, konsesi proyek dan lain-lain, kalaupun ada hanyalah komitmen kerjasama politik dalam kerangka membangun suatu daerah.
Tetapi kemungkinan ketiga ini pun, bisa menimbulkan kerumitan, karena bisa saja sang calon tetap menjadikan Partai Politik sebagai “Raket Bak Pisang”, karena ketika yang bersangkutan sudah berkuasa, ia tidak menjalankan amanah-amanah ideal dari partai.
Tetap saja Partai Politik tersandera oleh pengkhianatan dari calon yang telah diusungnya. Tentang hal ini, orang Aceh sudah cukup faham, itulah sebabnya ada pepatah yang berbunyi; “Watee di laot sapue kheun, ka troh u darat ka laen cerita”. Mari merenung!
AMP - Semakin hangatnya isu yang beredar dipublik terkait kredit macet yang menjerat salah satu bakal calon wakil gubernur Aceh TA Khalid menjadi tanda tanya dikalangan publik.
Apalagi ditegaskan di dalam undang- undang nomor 11 tahun pemerintah Aceh pasal 67 huruf (m) bahwa salah satu syarat calon kepala daerah baik itu calon gubernur/wakil gubernur, calon bupati/wakil bupati harus terbebas dari hutang baik itu secara pribadi maupun badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya.
Selain itu, juga dijelaskan dalam PKPU nomor 6 Tahun 2015 bahwa salah satu syarat administrasi yang harus dilengkapi sebagai calon kepala daerah yaitu surat keterangan tidak memiliki hutang baik secara pribadi maupun badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang dikeluarkan oleh pengadilan niaga. Khusus untuk di Aceh surat itu dikeluarkan oleh pengadilan negeri tempat pihak terkait domisili.
Direktur Utama Bank Aceh, Busra Abdullah membantah isu adanya surat pelunasan kredit perusahaan milik TA Khalid dari Bank Aceh.
“Tidak pernah BPD (Bank Aceh) keluarkan surat lunas, tidak mungkin,” ungkap Busra Abdullah kepada Liputan Rakyat, Selasa (27/09/2016).
Sementara itu, ketika ditanyakan apakah yang dirinya mengetahui persoalan tersebut, Busra mengatakan bahwa kredit perusahaan TA Khalid tersebut belum lunas dan masih macet.
“Belum lunas dan macet,” jawabnya singkat.(liputanrakyat.com)
AMP - Bakal calon Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) M. Fakhruddin Muhdi tidak mengikuti tes kesehatan sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, dan Tim dokter pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA).
Ketua Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Organisasi KIP Aceh, Fauziah menerangkan, tes kesehatan untuk pasangan calon kepala daerah adalah salah satu syarat yang harus dijalani, jika ada bakal calon tidak mengikutinya, maka yang bersangkutan tidak bisa lagi maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 mendatang.
"Tidak lulus dong, salah satu syarat calon itu kan mengikuti uji tes kesehatan," kata Fauziah kepada AJNN, Selasa (27/9).
Kata Fauziah, jika tidak menjalani tes kesehatan, berarti yang bersangkutan tidak akan mendapatkan hasilnya, maka secara otomatis Fakhruddin dapat digugurkan, dan bisa menggantikannya dengan orang lain yang kemudian dijadikan calon.
"Tidak mengikuti tes kesehatan, berarti tak ada hasil, otomatis kan gugur dia," ujarnya.
Terkait masalah tersebut, kata Fauziah, partai politik pengusung harus menggantikan calon pada masa perbaikan nanti, kemudian calon yang baru juga harus mengikuti tes kesehatan lagi.
Sejak tadi malam, Fauziah mengaku masih menunggu kedatangan Fakhruddin ke rumah sakit, namun berdasarkan informasi terakhir yang diterimanya dari Ketua KIP Abdya, mereka tidak jadi berangkat dari Jakarta menuju Banda Aceh, karena belum diperbolehkan keluar dari rumah sakit tempat Fakhruddin dirawat.
"Pukul 22.00 WIB, saya masih komunikasi terus dengan Ketua KIP Abdya mempertanyakan kondisi Fakhruddin. Pihak KIP mengatakan Fakhruddin tidak jadi berangkat," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Fauziah, hari ini tim kesehatan RSUZA sudah melakukan penyusunan hasil pemeriksaan tes kesehatan bakal calon kepala daerah. Dan mereka akan menyerahkan hasil tersebut selambat-lambatnya sampai besok, Rabu (28/9).
"Berkas tes kesehatan itu dari tanggal 27 sampai 28 September sudah harus diserahkan," jelas Fauziah yang juga Ketua Pokja Tes Kesehatan KIP Aceh.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua KIP Abdya, Elviza, kata dia, informasi yang diterimanya dari tim penghubung, hingga hari ini Fahkruddin masih dirawat di Rumah Sakit Gatot Soebroto Jakarta. Namun, mereka tidak menyampaikan kapan akan berangkat kembali ke Aceh.
"Intinya tim dokter belum mengizinkan beliau untuk meninggalkan rumah sakit itu," kata Elviza melalui sambungan telponnya, semalam, (26/9).[AJNN]
AMP - Akibat Jalan Blang Bintang Lama, Kecamatan Kuta Baru, Aceh Besar tak kunjung diaspal, masyarakat yang tinggal di sana, melakukan aksi protes, Selasa (27/09/2016).
Mereka meletakkan berbagai material seperti kayu di atas badan jalan. Tak hanya itu, warga juga menanam pohon pisang persis di badan jalan tersebut, dengan menuliskan “semoga kontraktor mati”.
Konsisi jalan di sana memang sangat memprihatinkan. Pengendara yang melintas kerap terpapar debu di saat kemarau, dan becek di musim hujan.
Sehingga, pengguna jalan mengalami kesulitan, terutama masyarakat yang tinggal di daerah itu. Pemilik usaha Zai Call, Zainuddin mengaku sangat kesal dengan kondisi infrastruktur di desanya itu.
Alasanya, jalan tersebut tidak kunjung diaspal oleh kontraktor pelaksana. Menurut Zainuddin yang tinggal di Desa Jurung, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, jalan itu sudah dikerjakan sebelum Idul Fitri lalu.
Tapi kata Zainuddin, hingga empat bulan, pekerjaan jalan tidak juga selesai. Kontraktor juga tidak menyiram air untuk mengurangi debu. “Kami kesal, karena sudah empat bulan jalan ini tidak juga diaspal,” ujar Zainuddin.(modusaceh.co)