AMP - Bakal Calon Gubernur Aceh Zakari Saman atau Apa Karya sepertinya tak pernah bosan mengeluarkan satire yang menyasar Partai Aceh, partai yang ikut dia dirikan beberapa tahun lalu. Kali ini dia kembali mengeluarkan pernyataan sindirin kepada Partai Aceh. Menurut Apa Karya, Partai Aceh ibarat reunong yang leumik (galah yang lembek) sehingga tidak bisa memetik buah kesejahteraan untuk lima juta masyarakat Aceh.
"Saya memilih nama PA bersama Pak Jusuf Kalla dengan harapan PA atau Partai Aceh bisa menjadi lokomotif kesejahteraan bagi rakyat. Ternyata PA ini ibarat runong yang leumik," kata Apa Karya saat hadir sebagai pembicara dalam Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), dan Aceh Institute di sekrtariat KAHMI Aceh, Desa Kuta Baro, Banda Aceh, Rabu (31/8/2016).
Pendiri Partai Aceh ini mengatakan, kenyataan itu akhirnya membuat dia memilih untuk mencalonkan diri lewat jalur perseorangan untuk Pilkada 2017. "Umur saya sudah 70 tahun lebih. Jadi tidak ada tujuan saya selain untuk membuat masyarakat Aceh tidak ada lagi yang lapar," katanya. "Gubernur sekarang saya yang suruh naik tapi mereka tidak mampu memperbaiki kondisi Aceh."
Menurutnya, pemimpin tak perlu bicara banyak kalau perut masyarakat Aceh masih banyak yang lapar. Maka yang harus dipikirkan ke depan adalah bagaimana masyarakat Aceh ini tidak lagi lapar. "Karena kalau lapar maka keamanan bisa kacau.Akhirnya semua percuma, tidak ada gunanya," tambah Apa Karya.(Modusaceh)
"Saya memilih nama PA bersama Pak Jusuf Kalla dengan harapan PA atau Partai Aceh bisa menjadi lokomotif kesejahteraan bagi rakyat. Ternyata PA ini ibarat runong yang leumik," kata Apa Karya saat hadir sebagai pembicara dalam Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), dan Aceh Institute di sekrtariat KAHMI Aceh, Desa Kuta Baro, Banda Aceh, Rabu (31/8/2016).
Pendiri Partai Aceh ini mengatakan, kenyataan itu akhirnya membuat dia memilih untuk mencalonkan diri lewat jalur perseorangan untuk Pilkada 2017. "Umur saya sudah 70 tahun lebih. Jadi tidak ada tujuan saya selain untuk membuat masyarakat Aceh tidak ada lagi yang lapar," katanya. "Gubernur sekarang saya yang suruh naik tapi mereka tidak mampu memperbaiki kondisi Aceh."
Menurutnya, pemimpin tak perlu bicara banyak kalau perut masyarakat Aceh masih banyak yang lapar. Maka yang harus dipikirkan ke depan adalah bagaimana masyarakat Aceh ini tidak lagi lapar. "Karena kalau lapar maka keamanan bisa kacau.Akhirnya semua percuma, tidak ada gunanya," tambah Apa Karya.(Modusaceh)
loading...
Post a Comment