Halloween Costume ideas 2015
loading...

Sejarah Awal Mula Terjadinya Hari Raya Idul Adha

AMP - Assalamu'alaikum wr wb, Idul Adha atau dalam bahasa Arabnya adalah عيد الأضحى yang berarti hari raya Islam. Pada Hari Idul Adha adalah hari peringatan peristiwa Kurban, yaitu Ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang rela menyembelih anaknya yaitu Ismail untuk dikorbankan kepada Allah swt, kemudian pada saat hari H sudah siap Ismail pun sudah siap untuk disembelih oleh ayahnya yaitu Ibrahim dan akhirnya pada waktu pensembelihan tersebut Allah swt menggantikan Ismail dengan domba.

Tidak panjang lebar lagi infokyai akan mengulas tentang Sejarah Awal Mula Terjadinya Hari Raya Idul Adha, Pada Jaman Nabi Ibrahim AS peristiwa penyembelihan ini dimulai, awal mula ceritanya Nabi Ibrahim adalah nabi yang taat dan cinta sekali Pada Allah swt, hingga pada suatu hari Nabi Ibrahim mengurqurban 1000 ekor domba atau kambing, 300 ekorsapi, dan 100 ekor sapi atau unta, dari pengorbanan Nabi Ibrahim tersebut membuat banyak orang mengaguminya bahkan para malaikat terheran-heran, kagum akan pengorbanan Nabi Ibrahim kepada Allah swt.

Beliau berkata “Setiap apapun yang membuat aku dekat dengan Allah, maka tidak ada sesuatu yang berharga bagiku. Demi Allah, jika aku mempunyai seorang anak niscaya aku akan menyembelihnya ke jalan Allah. Jika itu bisa membuatku dekat kepada Allah”.

“Kurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa. Demi Allah! Seandainya aku memiliki anak lelaki, pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nya,” kata Nabi Ibrahim AS, sebagai ungkapan karena Sarah, istri Nabi Ibrahim belum juga mengandung.

Seiring waktu terus berjalan dan berganti dari masa ke masa akhirnya Sarah menyarankan Nabi Ibrahim, untuk menikahi Hajar (ia adalah budaknya yang negro yang diperoleh Nabi Ibrahim AS dari Negara Mesri, Ketika dia berada di Daerah Baitul Maqdis), setelah itu Nabi Ibrahim AS berdoa kepada Allah SWT agar dapat dikaruniai seorang anak, dan doa Nabi Ibrahim pun dikabulkan Allah SWT.

Setelah dikabulkan doanya oleh Allah SWT, Nabi Ibrahim AS dikarunia seorang anak laki - laki yang tampan dan berbakti kepada Allah SWT dan kepada kedua orang tuanya, anak Nabi Ibrahim Tersebut bernama Ismail dari istri beliau Hajar Allah berfirman dalam Alqur’an pada Surat Ash-Shoffat 102: لسعىا معه بلغ فلما
Maka tatkala anak itu (Ismail) sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim

Dari Allah SWT mengabulkan doa Nabi Ibrahim tersebut mulailah cobaan untuk Nabi Ibrahim AS

Menurut sumber - sumber sejarah menceritakan Nabi Ibrahim AS umurnya pada saat itu mencapai umurnya perkiraan 90 - 99 tahun, dan pada umur Nabi Ibrahim AS yang sudah terbilang tua tersebut Nabi Ibrahim AS dikaruniai seorang anak laki - laki yaitu Ismail yang tampan dan sangat berbakti kepada Allah SWT serta kepada orang tuanya.

(QS.37:100) رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
"Ya Rabb-ku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh'."

(QS.37:101) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلامٍ حَلِيمٍ
 "Maka Kami beri dia khabar gembira, dengan seorang anak yang amat sabar."

Arti nama Ismail artinya "Allah telah mendengar", dengan kegembiraan diberikan seorang anak oleh Allah SWT, Nabi Ibrahim mengatakan "Allah  mendengar doaku",  Ketika usia Ismail menginjak kira-kira 7 tahun dan ada pula sumber lainnya mengatakan 13 dan 15 tahun, jadi perkiraan umur Ismail pada saat itu adalah 7 - 15 tahun.

Pada Hari ke 8 Dzulhijjah atau pada hari Tarwiyah (artinya, berpikir/merenung), Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan, “Hai Ibrahim! Penuhilah nazarmu (janjimu).” Untuk Tahu lebih lanjut tentang Janji Nabi Ibrahim Kepada Allah swt Baca di Sejarah Awal Mula

Di Hari Tarwiyah (artinya, berpikir/merenung) ini Nabi Ibrahim AS mulailah berpikir dan merenungkan arti dari mimpinya semalam tentang Penuhi Nazarmu (Janjimu), dari Malam Ke 9 Dzulhijjah atau pada hari Arafah (artinya mengetahui), dari Hari Arafah (artinya mengetahui) pada hari ke 9 Dzulhijjah Nabi Ibrahim berada di Tanah Arafah.

Nabi Ibrahim AS bermimpi lagi dengan mimpi yang serupa, maka, keesokan harinya, beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya (janjinya) itu. Pada Tanggal 10 Dzulhijjah ditetapkan Hari menyembelih kurban (yaumun nahr).

Dalam riwayat lain Nabi Ibrahim AS mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi, Untuk mimpi yang kedua kalinya, beliau memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban. Tiba-tiba api datang menyantapnya, dan beliau mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi.

Pada mimpi untuk ketiga kalinya, seolah-olah ada yang menyeru Nabi Ibrahim AS, “Sesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu agar menyembelih putramu, Ismail.” Beliau terbangun seketika, langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Sholat Shubuh tiba

Untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut, Nabi Ibrahim AS menemui istrinya terlebih dahulu yaitu Hajar (ibu Ismail).Nabi Ibrahim AS berkata, “Dandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus, sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allah.” Hajar Istri Nabi Ibrahim AS langsung mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya Ismail.

Setelah didandani oleh Hajar, Ismail pun diajak oleh Nabi Ibrahim AS pergi menuju suatu tempat yaitu lembah di daerah Mina, Nabi Ibrahim AS membawa tali dan sebuah pedang yang tajam, Nabi Ibrahim AS membawa peralatan tersebut untuk mempersiapkan Ismail kehadapan Allah SWT dengan cara mengurbankan Ismail.


Di waktu - waktu tersebut Iblis pun sangat sibuk menggoda, Ismail yang melihatnya segera mendekati ayahnya yaitu Nabi Ibrahim AS.
“Hai Ibrahim! Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan

berbakti kepada mu itu?” seru Iblis.
“Benar, namun aku Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk itu (menyembelihnya) *Ibrahim AS.

Iblis pun mempunyai siasat baru karena dia gagal menggoda Nabi Ibrahim AS, iblis pun menggoda Istri Nabi Ibrahim AS yaitu Hajar “Mengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja, padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelih?” goda Iblis.
“Kau jangan berdusta padaku, mana mungkin seorang ayah membunuh anaknya?” jawab Hajar.
“Mengapa ia membawa tali dan sebilah pedang, kalau bukan untuk menyembelih putranya?” rayu Iblis
“Untuk apa seorang ayah membunuh anaknya?” jawab Hajar balik bertanya.
“Ia menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk itu”, goda Iblis meyakinkannya.
“Seorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan.

Seandainya itu benar, nyawaku sendiri (Nabi Ibrahim AS) pun siap dikorbankan demi tugasnya Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT yang mulia, dengan mengurbankan nyawa anakku yaitu Ismail, pengurbanan ini belum ada apa - apanya ! "Jawab hajar

Iblis pun gagal menggoda Hajar istri Nabi Ibrahim AS akhirnya iblis berambisi menggagalkan penyembelihan Ismail “Hai Isma’il! Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja, padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untuk menyembelihmu. Lihat, ia membawa tali dan sebuah pedang,” *Iblis
“Kau dusta, memangnya kenapa ayah harus menyembelih diriku?” jawab Ismail dengan keadaan heran.

“Ayahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk itu” *kata Iblis meyakinkannya.
“Demi perintah Allah! Aku siap mendengar, patuh, dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragaku, jika Ayahku Nabi Ibrahim AS Melaksanakan untuk menyembelihku” jawab Ismail .

Ketika Iblis gagal dengan tipu dayanya ia hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain kepada Ismail, akan tetapi Ismail ... Selanjutnya diSini

loading...

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget