AMP - Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Partai Aceh (PA) Wilayah Bireuen, Darwis Jeunieb mengatakan, Muzakir Manaf atau Mualem cocok memimpin Aceh saat ini. Ini karena Mualem orang lapangan yang tahu bagaimana kondisi Aceh sebenarnya.
Karena sebelumnya, kata Darwis, kepemimpinan Aceh sudah pernah diberikan kepada orang-orang hebat yang pernah menetap di luar negeri. Tetapi setelah memimpin lupa kepada garis perjuangan, dan sekarang kata Teungku Darwis, malah maju kembali melalui jalur perseorangan.
"Mualem ureung lapangan, geutu'oh phet mangat dan jra, jadi cocok memimpin Aceh, nyoe baroken tapuduk awak woe dari lua nanggroe, maka jih hana dituoh, (Mualem orang lapangan, tau bagaimana susah dan kondisi Aceh sebenarnya, cocok jadi pemimpin Aceh. Sebelumnya kita sudah naikkan orang yang pulang dari luar negeri, makanya tidak tau)," kata Darwis Jeunieb dalam orasi politiknya di acara deklarasi dukungan Partai Aceh di Lapangan Geulumpang Payong, Bireuen, Minggu 9 Oktober 2016.
Darwis Jeunieb juga menyayangkan sikap calon perseorangan yang sudah keluar dari Partai Aceh tetapi masih memakai umbul-umbul Partai Aceh dan juga foto Wali Nanggroe, Hasan Muhammad Ditiro.
"Mareka yang keluar dari Partai Aceh itu sudah mengkhianati wali, jadi tidak boleh lagi memakai gambar wali pada alat peraga kampanye," katanya. [Mediaaceh]
Karena sebelumnya, kata Darwis, kepemimpinan Aceh sudah pernah diberikan kepada orang-orang hebat yang pernah menetap di luar negeri. Tetapi setelah memimpin lupa kepada garis perjuangan, dan sekarang kata Teungku Darwis, malah maju kembali melalui jalur perseorangan.
"Mualem ureung lapangan, geutu'oh phet mangat dan jra, jadi cocok memimpin Aceh, nyoe baroken tapuduk awak woe dari lua nanggroe, maka jih hana dituoh, (Mualem orang lapangan, tau bagaimana susah dan kondisi Aceh sebenarnya, cocok jadi pemimpin Aceh. Sebelumnya kita sudah naikkan orang yang pulang dari luar negeri, makanya tidak tau)," kata Darwis Jeunieb dalam orasi politiknya di acara deklarasi dukungan Partai Aceh di Lapangan Geulumpang Payong, Bireuen, Minggu 9 Oktober 2016.
Darwis Jeunieb juga menyayangkan sikap calon perseorangan yang sudah keluar dari Partai Aceh tetapi masih memakai umbul-umbul Partai Aceh dan juga foto Wali Nanggroe, Hasan Muhammad Ditiro.
"Mareka yang keluar dari Partai Aceh itu sudah mengkhianati wali, jadi tidak boleh lagi memakai gambar wali pada alat peraga kampanye," katanya. [Mediaaceh]
loading...

Post a Comment