Abu Tumin Blang Bladeh |
AMP - Ulama kharismatik Tgk. H. Muhammad Amin Mahmud atau lebih dikenal dengan Abu Tumin Blang Bladeh, mengaku terkejut dan hampir tak percaya, begitu mendengar ada seorang ulama yang berhasrat ingin maju sebagai bakal calon Bupati Bireuen pada Pilkada 2017 mendatang.
Sebab, sepengetahuannya, berdasarkan kepada riwayat dan pengalaman dirinya sejak zaman Belanja, Jepang hingga berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, belum pernah ada di Aceh, ulama terjun langsung ke pemerintahan, dengan menjadi kepala pemerintahan
Pada masa kejayaan Kerajaan Aceh di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda pun, sebut Abu Tumin, ulama hanya menjadi penyeimbang dan penasehat kepada umara (pemerintah atau raja), jika dibutuhkan dan diminta pendapat oleh pemerintah.
“Makanya, kalau sekarang ada ulama yang ingin menjadi kepala pemerintahan, itu sudah salah kaprah!” ungkap Abu Tumin kepada wartawan, saat menghadiri acara launching (peluncuran) mobil ambulans jemputan pasien rujukan di Puskesmas Juli I, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Senin (9/5/2016).
Menurut pimpinan Dayah Almadinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh ini, ulama hanya berperan mengawasi, membimbing, mengarahkan umara (pemerintah) dan meluruskan setiap kebijakan-kebijakan yang melenceng atau bertentangan dengan aturan agama Islam.
“Kalau seorang ulama menjadi kepala daerah, bila nantinya terjadi penyimpangan dalam menjalankan pemerintahan, imbasnya bukan hanya kepada ulama yang bersangkutan. Tapi, hal tersebut juga bisa merusak marwah ulama secara keseluruhan,” jelas ulama salafi ini.
Kalau alasan seorang ulama menjadi kepala daerah untuk menegakkan kebaikan serta melaksanakan kekhususan Aceh tentang pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah, menurut Tumin, itu cukup dilakukan seperti selama ini dalam kapasitasnya selaku ulama untuk membimbing masyarakat ke arah kebajikan. Tanpa perlu terlibat langsung dalam pemerintahan.
Pernyataan Abu Tumin tersebut terkait munculnya spekulasi seorang ulama, Tgk.H. Muhammad Yusuf A. Wahab atau lebih dikenal dengan nama panggilan Tusop (Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb) yang menyatakan akan maju sebagai bakal calon Bupati Bireuen pada Pilkada 2017 mendatang.(koranbireuen.com)
Sebab, sepengetahuannya, berdasarkan kepada riwayat dan pengalaman dirinya sejak zaman Belanja, Jepang hingga berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, belum pernah ada di Aceh, ulama terjun langsung ke pemerintahan, dengan menjadi kepala pemerintahan
Pada masa kejayaan Kerajaan Aceh di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda pun, sebut Abu Tumin, ulama hanya menjadi penyeimbang dan penasehat kepada umara (pemerintah atau raja), jika dibutuhkan dan diminta pendapat oleh pemerintah.
“Makanya, kalau sekarang ada ulama yang ingin menjadi kepala pemerintahan, itu sudah salah kaprah!” ungkap Abu Tumin kepada wartawan, saat menghadiri acara launching (peluncuran) mobil ambulans jemputan pasien rujukan di Puskesmas Juli I, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Senin (9/5/2016).
Menurut pimpinan Dayah Almadinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh ini, ulama hanya berperan mengawasi, membimbing, mengarahkan umara (pemerintah) dan meluruskan setiap kebijakan-kebijakan yang melenceng atau bertentangan dengan aturan agama Islam.
“Kalau seorang ulama menjadi kepala daerah, bila nantinya terjadi penyimpangan dalam menjalankan pemerintahan, imbasnya bukan hanya kepada ulama yang bersangkutan. Tapi, hal tersebut juga bisa merusak marwah ulama secara keseluruhan,” jelas ulama salafi ini.
Kalau alasan seorang ulama menjadi kepala daerah untuk menegakkan kebaikan serta melaksanakan kekhususan Aceh tentang pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah, menurut Tumin, itu cukup dilakukan seperti selama ini dalam kapasitasnya selaku ulama untuk membimbing masyarakat ke arah kebajikan. Tanpa perlu terlibat langsung dalam pemerintahan.
Pernyataan Abu Tumin tersebut terkait munculnya spekulasi seorang ulama, Tgk.H. Muhammad Yusuf A. Wahab atau lebih dikenal dengan nama panggilan Tusop (Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb) yang menyatakan akan maju sebagai bakal calon Bupati Bireuen pada Pilkada 2017 mendatang.(koranbireuen.com)
loading...
Post a Comment