Dok. Anggota White Helmets mengevakuasi korban yang tertimbun reruntuhan akibat serangan udara. Foto: Reuters
|
AMP - Serangan udara diduga dari jet tempur Amerika Serikat menghantam masjid di daerah yang dikuasai gerilyawan Suriah, menewaskan sedikitnya 35 orang.
Kelompok Pertahanan Sipil Suriah, atau biasa dikenal White Helmets, mengatakan tim penyelamat bersegera menuju lokasi serangan di Jeeneh, dekat provinsi Idlib, untuk mengevakuasi para korban.
Jeeneh terletak di daerah pedesaan Aleppo barat, yang menjadi rumah bagi ratusan ribu pengungsi akibat perang Suriah.
Jet tempur Rusia dan Suriah secara rutin melancarkan serangan udara di daerah-daerah yang dikuasai gerilyawan. Sementara angkatan udara AS juga ikut menjatuhkan bom di daerah barat laut Suriah, dengan dalih menyerang kelompok yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda.
Serangan udara terhadap masjid di Jeeneh terjadi sehari setelah bom bunuh diri di ibu kota Damaskus menewaskan sedikitnya 30 orang, tepat enam tahun peringatan perang sipil Suriah.
Perang sipil Suriah yang berlangsung sejak Maret 2011 menewaskan ratusan ribu orang dan melukai jutaan lainnya serta memaksa separuh penduduknya mengungsi. (Rimanews)
Kelompok Pertahanan Sipil Suriah, atau biasa dikenal White Helmets, mengatakan tim penyelamat bersegera menuju lokasi serangan di Jeeneh, dekat provinsi Idlib, untuk mengevakuasi para korban.
Jeeneh terletak di daerah pedesaan Aleppo barat, yang menjadi rumah bagi ratusan ribu pengungsi akibat perang Suriah.
Jet tempur Rusia dan Suriah secara rutin melancarkan serangan udara di daerah-daerah yang dikuasai gerilyawan. Sementara angkatan udara AS juga ikut menjatuhkan bom di daerah barat laut Suriah, dengan dalih menyerang kelompok yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda.
Serangan udara terhadap masjid di Jeeneh terjadi sehari setelah bom bunuh diri di ibu kota Damaskus menewaskan sedikitnya 30 orang, tepat enam tahun peringatan perang sipil Suriah.
Perang sipil Suriah yang berlangsung sejak Maret 2011 menewaskan ratusan ribu orang dan melukai jutaan lainnya serta memaksa separuh penduduknya mengungsi. (Rimanews)
loading...
Post a Comment