 |
| Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah memberikan keterangan terkait pergantian SKPA dalam pertemuan dengan Ketua Komisi I DPRA Abdullah Saleh dan anggota Komisi I DPRA di Ruang Badan Anggaran, Senin malam, (13/3) malam. SERAMBI/BUDI FATRIA |
AMP - Sekuel penutup drama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada beberapa daerah di Aceh, telah dihelat, dalam dua hari terakhir. Memang pentas dan layar belum digulung sepenuhnya, karena masih ada episode akhir yang masih ditunggu. Yaitu detik detik pelantikan sekaligus dimulainya gelindingan roda pemerintahan yang baru.
Adapun rangkaian sekuel penutup itu adalah Rapat Pleno Penetapan Pasangan Bupati/Wakil Bupati Terpilih pada Pilkada serentak 15 Februari 2017 lalu.
Setidaknya hingga petang kemarin, telah ditetapkan lima pasangan pemenang Pilkada di Aceh, oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten/Kota setempat. Daerah itu antara lain, Aceh Jaya yang menetapkan pasangan T Irfan TB-Tgk Yusri S sebagai bupati dan wakil bupati Aceh Jaya terpilih periode 2017-2022.
Sementara KIP Simeulue menetapkan pasangan Erli Hasim-Afridawati sebagai bupati dan wakil bupati terpilih. Untuk Kota Banda Aceh ditetapkan pasangan Aminullah Usman dan Zainal Arifin sebagai Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh. Sedangkan KIP Aceh Besar menetapkan pasangan Mawardi Ali/Tgk H Husaini A Wahab sebagai Bupati/Wakil Bupati Aceh Besar periode 2017-2022.
Prosesi penetapan itu masih akan terus berlangsung sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan dan disepakati para penyelenggara Pilkada di negeri ini.
Di sisi lain masih ada yang harus menunggu proses yang lebih panjang, termasuk upaya mencari keputusan yang lebih sahih di level Mahkamah Konstitusi (MK). Daerah yang antara lain masih menunggu jalan panjang itu adalah, Pemerintah Aceh, Aceh Singkil, Walikota Langsa, Bupati Aceh Utara, Bupati Gayo Lues dan Aceh Barat Daya.
Sebagai rakyat kita hanya ingin mengucapkan syukur kepada Allah, atas rangkaian prosesi suksesi kepemimpinan di Aceh yang tahun ini terasa lebih cool dan nyaman. Kita tak menafikan dengan dinamika yang ada, karena itu juga bunga bunga demokrasi. Termasuk keputusan beberapa pihak yang mencoba mencari rasa adil di level yang lebih tinggi.
Ingat....! Itu juga hak demokrasi yang tak bisa dikebiri dan dibendung. Semuanya punya hak untuk mencari keadilan, termasuk dari sisi poltik sekalipun. Karena koridor untuk itu memang disediakan secara legal. Bukankah itu terasa lebih elegan dan bermartabat, dibandingkan dengan cara cara penyelesaian yang anarkis dan terkesan bar bar.
Kita ucapkan selamat kepada pasangan kepala daerah yang telah ditetapkan melalui Rapat Pleno KIP Kabupaten/Kota masing masing. Banyak tugas yang telah menanti pejabat terpilih di ujung jalan sana, sejenak dilantik. Sambil menunggu ‘inaugrasi’, pejabat terpilih bisa kembali merenung dan menyusun kembali program program yang telah telanjur dijanjikan. Anda jangan terlena, rakyat sudah menunggu janji Anda di gerbang penantian.(Serambinews)
Adapun rangkaian sekuel penutup itu adalah Rapat Pleno Penetapan Pasangan Bupati/Wakil Bupati Terpilih pada Pilkada serentak 15 Februari 2017 lalu.
Setidaknya hingga petang kemarin, telah ditetapkan lima pasangan pemenang Pilkada di Aceh, oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten/Kota setempat. Daerah itu antara lain, Aceh Jaya yang menetapkan pasangan T Irfan TB-Tgk Yusri S sebagai bupati dan wakil bupati Aceh Jaya terpilih periode 2017-2022.
Sementara KIP Simeulue menetapkan pasangan Erli Hasim-Afridawati sebagai bupati dan wakil bupati terpilih. Untuk Kota Banda Aceh ditetapkan pasangan Aminullah Usman dan Zainal Arifin sebagai Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh. Sedangkan KIP Aceh Besar menetapkan pasangan Mawardi Ali/Tgk H Husaini A Wahab sebagai Bupati/Wakil Bupati Aceh Besar periode 2017-2022.
Prosesi penetapan itu masih akan terus berlangsung sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan dan disepakati para penyelenggara Pilkada di negeri ini.
Di sisi lain masih ada yang harus menunggu proses yang lebih panjang, termasuk upaya mencari keputusan yang lebih sahih di level Mahkamah Konstitusi (MK). Daerah yang antara lain masih menunggu jalan panjang itu adalah, Pemerintah Aceh, Aceh Singkil, Walikota Langsa, Bupati Aceh Utara, Bupati Gayo Lues dan Aceh Barat Daya.
Sebagai rakyat kita hanya ingin mengucapkan syukur kepada Allah, atas rangkaian prosesi suksesi kepemimpinan di Aceh yang tahun ini terasa lebih cool dan nyaman. Kita tak menafikan dengan dinamika yang ada, karena itu juga bunga bunga demokrasi. Termasuk keputusan beberapa pihak yang mencoba mencari rasa adil di level yang lebih tinggi.
Ingat....! Itu juga hak demokrasi yang tak bisa dikebiri dan dibendung. Semuanya punya hak untuk mencari keadilan, termasuk dari sisi poltik sekalipun. Karena koridor untuk itu memang disediakan secara legal. Bukankah itu terasa lebih elegan dan bermartabat, dibandingkan dengan cara cara penyelesaian yang anarkis dan terkesan bar bar.
Kita ucapkan selamat kepada pasangan kepala daerah yang telah ditetapkan melalui Rapat Pleno KIP Kabupaten/Kota masing masing. Banyak tugas yang telah menanti pejabat terpilih di ujung jalan sana, sejenak dilantik. Sambil menunggu ‘inaugrasi’, pejabat terpilih bisa kembali merenung dan menyusun kembali program program yang telah telanjur dijanjikan. Anda jangan terlena, rakyat sudah menunggu janji Anda di gerbang penantian.(Serambinews)
loading...
Post a Comment