AMP - Ular Piton yang panjangnya diduga mencapai 7,1 meter memangsa Muhammad Akbar, seorang petani kebun kelapa sawit, di Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat pada Senin (27/3) silam.
Satu hari sebelumnya, Akbar pergi ke kebun sawit untuk bekerja memanen sawit seperti hari-hari biasa. Tapi ia tak kunjung pulang sehingga keluarga dan warga sekitar mencarinya di kebun sawit. Ketika melihat ular dengan benda berbentuk sepatu di perutnya, mereka pun curiga. Benar saja, tubuh Akbar ditemukan tewas di dalam perut ular piton tersebut.
Dikutip dari Detik, berat ular yang memangsa Akbar diperkirakan mencapai 158 kilo gram dan berjenis ular sanca kembang, atau sanca batik.
Ular jenis ini adalah salah satu yang paling besar di dunia yang panjangnya bisa mencapai 10 meter. Namun, panjang rata-rata piton dewasa hanya mencapai 3-6 meter.
Populasi piton berjenis sanca kembang banyak ditemukan di Asia Tenggara, terutama di Indonesia dan Filipina. Pada 1912 silam, piton sepanjang 10 meter pernah ditemukan juga di Sulawesi.
Dikutip dari Live Science, Piton menyenangi daerah tropis karena mereka berhabitat di daerah yang hangat tapi juga di iklim basah. Banyak di antaranya hidup di hutan tadah hujan. Ketika habitat mereka diganggu, sebagaimana yang terjadi pada kasus gajah atau harimau menyerang perkampungan manusia, barulah mereka mendekati area lain untuk mencari makanan.
Kasus Akbar di Mamuju merupakan pertama kalinya Piton memangsa manusia di area tersebut.
"Yang saya tahu sih belum pernah (terjadi orang dimakan ular). Hanya memang ular sering ditangkap berkeliaran (di wilayah itu)," kata Pejabat Humas Polda Sulbar AKBP Mashura, seperti dikutip dari Detikcom.
"Sebelumnya pernah juga ditangkap (ular) sepanjang tujuh meter lebih, sekitar bulan November 2016."
Guiness World Records mencatatkan, Piton terpanjang yang pernah tertangkap manusia adalah ular bernama Medusa, ular yang dimiliki Full Moon Productions Inc di Kansas City, Amerika Serikat. Ketika diukur pada 12 Oktober 2011, Piton tersebut memiliki panjang 7,67 meter dan berat 158,8 kilo gram.
Ketika diukur, Medusa harus digendong oleh 15 pria dewasa. Ia mengonsumsi kelinci dan rusa setiap dua minggu. Dikutip dari laman resmi Guiness World Records, Medusa pernah memakan rusa seberat 18 kilogram dalam sekali 'telan'.
Tapi Medusa tak berbahaya. Ia justru menjadi tontonan di The Edge of Hell Haunted House dan bahkan sudah paham kode untuk berdiam diri jika ada pengunjung yang ingin berpose dengannya.
Bagaimana Piton Membunuh Mangsa?
Piton kerap disebut-sebut membunuh mangsanya terlebih dahulu dengan melilitkan badan pada korban untuk meremukkan tulang dan membuat mangsa sesak napas.
Akan tetapi penelitian pada 2015 lalu menemukan bahwa ular-ular berukuran besar lain seperti anaconda, piton, dan boas, membunuh mangsa dengan memotong aliran darah sehingga prosesnya lebih cepat.
Dikutip dari National Geographic, peneliti ekologis bernama Scott Boback di Pennsylvania, AS, menjelaskan cara-cara piton memangsa manusia.
"Jantung mangsa tidak punya kekuatan untuk mendorong dan melawan tekanan," kata Boback. "Kekuatan piton ketika mencekik cukup untuk menghentikan aliran darah menuju jantung selama beberapa detik."
Setelah mangsa ditangkap, barulah mereka menelan utuh. Binatang yang biasa dimangsa oleh piton adalah mamalia berukuran kecil seperti anjing hutan atau babi hutan. Kasus piton menelan manusia juga sebenarnya peristiwa jarang terjadi.
BBC menjelaskan, piton sebenarnya sangat sensitif pada getaran, cahaya, dan juga panas lampu sehingga mereka menghindari habitat manusia. Di kasus-kasus tertentu, mereka akan beraksi sebagai bentuk pertahanan.
Biasanya piton memperkirakan ukuran tubuh mangsa sebelum menelan. Akan tetapi, mereka juga terkadang bisa salah melakukan perhitungan.
Pada 2005, piton di Florida mati karena coba menelan seekor buaya. (CNN)
Satu hari sebelumnya, Akbar pergi ke kebun sawit untuk bekerja memanen sawit seperti hari-hari biasa. Tapi ia tak kunjung pulang sehingga keluarga dan warga sekitar mencarinya di kebun sawit. Ketika melihat ular dengan benda berbentuk sepatu di perutnya, mereka pun curiga. Benar saja, tubuh Akbar ditemukan tewas di dalam perut ular piton tersebut.
Dikutip dari Detik, berat ular yang memangsa Akbar diperkirakan mencapai 158 kilo gram dan berjenis ular sanca kembang, atau sanca batik.
Ular jenis ini adalah salah satu yang paling besar di dunia yang panjangnya bisa mencapai 10 meter. Namun, panjang rata-rata piton dewasa hanya mencapai 3-6 meter.
Populasi piton berjenis sanca kembang banyak ditemukan di Asia Tenggara, terutama di Indonesia dan Filipina. Pada 1912 silam, piton sepanjang 10 meter pernah ditemukan juga di Sulawesi.
Dikutip dari Live Science, Piton menyenangi daerah tropis karena mereka berhabitat di daerah yang hangat tapi juga di iklim basah. Banyak di antaranya hidup di hutan tadah hujan. Ketika habitat mereka diganggu, sebagaimana yang terjadi pada kasus gajah atau harimau menyerang perkampungan manusia, barulah mereka mendekati area lain untuk mencari makanan.
Kasus Akbar di Mamuju merupakan pertama kalinya Piton memangsa manusia di area tersebut.
"Yang saya tahu sih belum pernah (terjadi orang dimakan ular). Hanya memang ular sering ditangkap berkeliaran (di wilayah itu)," kata Pejabat Humas Polda Sulbar AKBP Mashura, seperti dikutip dari Detikcom.
"Sebelumnya pernah juga ditangkap (ular) sepanjang tujuh meter lebih, sekitar bulan November 2016."
Guiness World Records mencatatkan, Piton terpanjang yang pernah tertangkap manusia adalah ular bernama Medusa, ular yang dimiliki Full Moon Productions Inc di Kansas City, Amerika Serikat. Ketika diukur pada 12 Oktober 2011, Piton tersebut memiliki panjang 7,67 meter dan berat 158,8 kilo gram.
Ketika diukur, Medusa harus digendong oleh 15 pria dewasa. Ia mengonsumsi kelinci dan rusa setiap dua minggu. Dikutip dari laman resmi Guiness World Records, Medusa pernah memakan rusa seberat 18 kilogram dalam sekali 'telan'.
Tapi Medusa tak berbahaya. Ia justru menjadi tontonan di The Edge of Hell Haunted House dan bahkan sudah paham kode untuk berdiam diri jika ada pengunjung yang ingin berpose dengannya.
Bagaimana Piton Membunuh Mangsa?
Piton kerap disebut-sebut membunuh mangsanya terlebih dahulu dengan melilitkan badan pada korban untuk meremukkan tulang dan membuat mangsa sesak napas.
Akan tetapi penelitian pada 2015 lalu menemukan bahwa ular-ular berukuran besar lain seperti anaconda, piton, dan boas, membunuh mangsa dengan memotong aliran darah sehingga prosesnya lebih cepat.
Dikutip dari National Geographic, peneliti ekologis bernama Scott Boback di Pennsylvania, AS, menjelaskan cara-cara piton memangsa manusia.
"Jantung mangsa tidak punya kekuatan untuk mendorong dan melawan tekanan," kata Boback. "Kekuatan piton ketika mencekik cukup untuk menghentikan aliran darah menuju jantung selama beberapa detik."
Setelah mangsa ditangkap, barulah mereka menelan utuh. Binatang yang biasa dimangsa oleh piton adalah mamalia berukuran kecil seperti anjing hutan atau babi hutan. Kasus piton menelan manusia juga sebenarnya peristiwa jarang terjadi.
BBC menjelaskan, piton sebenarnya sangat sensitif pada getaran, cahaya, dan juga panas lampu sehingga mereka menghindari habitat manusia. Di kasus-kasus tertentu, mereka akan beraksi sebagai bentuk pertahanan.
Biasanya piton memperkirakan ukuran tubuh mangsa sebelum menelan. Akan tetapi, mereka juga terkadang bisa salah melakukan perhitungan.
Pada 2005, piton di Florida mati karena coba menelan seekor buaya. (CNN)
loading...
Post a Comment