AMP - Beragam peristiwa mulai terjadi di Aceh, namun peristiwa pembantaian sekarang beda dengan Pilkada tahun 2012 yang lalu. tahun 2012 sejumlah masyarakat sipil dan timses dari Partai PNA jadi korban pembantaian oleh oknum kader dari partai Aceh (Red 2012).
Namun hal tersebut sekarang sudah dimulai pasca kandidat dari partai terkuat tersebut menndapat kekalahan dari Paslon nomor urut 6 Irwandi-Nova, namun belum diketahui pasti pelaku tersebut apakah terkait dengan politik atau karena hal yang lain.
Walau demikian, sejumlah akun Facebook dari oknum parti penguasa sudah mulai menggencarkan ancaman melalaui akunnya, berbagai tulisan dengan memmegang senjata dipamerkan ke publik seakan-akan Aceh ini akan siap perang kembali pasca Partai Aceh kalah.
Dikutip dari aceHTrend.co, Minggu, 05/02/2017, Ketua DPW PNA Aceh Timur, Muslim Hasballah membenarkan bahwa Juman
(50) adalah kader PNA. “Beliau Ketua Bapilu PNA Peunaron, Aceh Timur.”
Sementara Misno yang disebut memiliki hubungan famili dengan Juman, juga sebagai bagian dari PNA.
Menurut
informasi yang diterima Muslim, beberapa pelaku menembak ke arah pintu
rumah dan akhirnya terkena bagian leher Juman. Begitu juga dengan Misno
yang tinggal berdekatan, juga menjadi korban tembakan yang terkena
dibagian perut.
“Keduanya tertembak saat masih berada di dalam
rumah, pelaku yang merasa diketahui aksinya, menembak rumah keduanya,
dan keduanya menjadi korban saat masih berada di dalam rumah,” sebut
Muslim melalui saluran telepon, Minggu (5/3).
Kedua korban
dikabarkan sudah dibawa ke Banda Aceh. “Tidak benar jika ada berita yang
mengatakan salah satunya meninggal, 15 menit sebelumnya saya masih
berkomunikasi dengan rekan di Banda Aceh, dan menurut rekan itu, ia
berbicara langsung dengan anak Juman dan tidak ada kabar soal
meninggal,” jelasnya. [AMP/AT]
loading...
Post a Comment