 |
| Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2017-2022, Muzakir Manaf dan TA Khalid |
AMP - Siapa yang tak kenal sosok Muzakir Manaf. Pria yang sering disapa Mualem itu adalah wakil gubernur Aceh. Dia juga tercatat sebagai Ketua Partai Aceh, sekaligus calon gubernur Aceh. Tapi siapa sangka, “Muzakir Manaf” itu bukanlah nama aslinya.
Setidaknya, hal itulah yang diungkapkan Direktur Eksekutif GAM-TA Ramli Ali alias Gumok. “Muzakir Manaf itu nama aslinya adalah Syahrial Bin Manaf, sedangkan Muzakir Manaf nama alias yang kerap digunakan dalam konflik,” kata Gumok dalam keterangan persnya, Jumat, (17/3/2017).
Menurut gumok, Muzakir Manaf menggunakan nama itu tanpa penetapan pengadilan dan hal itu, menurutnya adalah penipuan terhadap negara secara sistematis, terstruktur dan masif.
“Harusnya perlu dilakukan eksaminasi terkait keabsahan ijazah Muzakir Manaf, karena informasi yang bersangkuat dengan nama Syahrial Bin Manaf hanya sekolah sampai tingkat SMP,” ungkapnya.
Tak hanya Muzakir Manaf, Gumok juga mengungkapkan bahwa calon wakil Gubernur Aceh TA Khalid diduga melakukan kebohongan latar belakang pendidikan.
“Saat mendaftar sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2014, yang bersangkutan menyatakan tamatan SD dari Idi Aceh timur, sedangkan dalam pilgub 2017 di KIP Aceh yang bersangkutan berijazah SD Jangka Buya,” katanya.
Seharusnya, kata gumok, TA Khalid juga harus digagalkan dari statusnya sebagai calon. Apalagi, dia mempunyai hutang di Bank Aceh puluhan miliar dan undang undang menyatakan calon memiliki hutang tidak bisa maju sebagai calon,” katanya.
Menurut Gumok, hal ini luput dari perhatian Penyelenggara Pilkada di Aceh karena hampir semua orang di Aceh mengetahui bahwa KIP juga diisi oleh kader-kader Partai Aceh.
BERITAKINI.CO belum berhasil menghubungi Muzakir Manaf dan TA Khalid terkait tudingan Gumok ini. Pesan singkat yang dilayangkan, belum berbalas.(beritakini.co)
Setidaknya, hal itulah yang diungkapkan Direktur Eksekutif GAM-TA Ramli Ali alias Gumok. “Muzakir Manaf itu nama aslinya adalah Syahrial Bin Manaf, sedangkan Muzakir Manaf nama alias yang kerap digunakan dalam konflik,” kata Gumok dalam keterangan persnya, Jumat, (17/3/2017).
Menurut gumok, Muzakir Manaf menggunakan nama itu tanpa penetapan pengadilan dan hal itu, menurutnya adalah penipuan terhadap negara secara sistematis, terstruktur dan masif.
“Harusnya perlu dilakukan eksaminasi terkait keabsahan ijazah Muzakir Manaf, karena informasi yang bersangkuat dengan nama Syahrial Bin Manaf hanya sekolah sampai tingkat SMP,” ungkapnya.
Tak hanya Muzakir Manaf, Gumok juga mengungkapkan bahwa calon wakil Gubernur Aceh TA Khalid diduga melakukan kebohongan latar belakang pendidikan.
“Saat mendaftar sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2014, yang bersangkutan menyatakan tamatan SD dari Idi Aceh timur, sedangkan dalam pilgub 2017 di KIP Aceh yang bersangkutan berijazah SD Jangka Buya,” katanya.
Seharusnya, kata gumok, TA Khalid juga harus digagalkan dari statusnya sebagai calon. Apalagi, dia mempunyai hutang di Bank Aceh puluhan miliar dan undang undang menyatakan calon memiliki hutang tidak bisa maju sebagai calon,” katanya.
Menurut Gumok, hal ini luput dari perhatian Penyelenggara Pilkada di Aceh karena hampir semua orang di Aceh mengetahui bahwa KIP juga diisi oleh kader-kader Partai Aceh.
BERITAKINI.CO belum berhasil menghubungi Muzakir Manaf dan TA Khalid terkait tudingan Gumok ini. Pesan singkat yang dilayangkan, belum berbalas.(beritakini.co)
loading...
Post a Comment