Halloween Costume ideas 2015
loading...

Teungku Ni : Semua Sibuk Berpolitik, MoU Helsinki tidak Diperhatikan

AMP - Menyangkut dengan nota kesepahaman perdamaian antara RI dengan GAM atau lebih dikenal MoU Helsinki, Komite Mualimin Aceh (KMA) meminta kepada semua pihak untuk segera berunding kembali terkait butir-butir yang tertuang dalam perjanjian tersebut."Pada tahapan Pilkada Aceh 2017, saya lihat semua pada sibuk bersaing dengan calon Gubernur, calon bupati dan calon walikota. Sementara persoalan butir MoU Helsinki tidak diperhatikan," kata Ketua KMA, Teungku Zulkarnaini alias Teungku Ni dalam konferensi pers di kantor KPA Wilayah Pase di Geudong, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Senin (29/8/2016).

Menyangkut persoalan tersebut, Teungku Zulkarnaini meminta kepada Pemerintah Indonessia, dan semua mediator MoU Helsinki segera merealisasikan butir-butir perjanjian yang diantaranya menyangkut masalah Bendera dan Lambang Aceh serta Himne.

"Kepada DPR Aceh dan gubernur, saya harapkan bendera Aceh yang telah disahkan dalam Qanun nomor 3 Tahun 2013, jangan dilecehkan sendiri. Kalau tidak berani, lebih baik dari dulu jangan disahkan agar tidak menjadi harapan. Berani berbuat, harus berani bertanggungjawab," tegasnya.

Mulai tahun ini juga, lanjut Teungku Zulkarnaini, bendera Aceh harus dikibarkan mulai dari instansi wali nanggroe, gubernur, bupati dan walikota hingga kantor kecamatan dan Keuchik (kepala desa).

"Jika terjadi lagi perdebatan antara Aceh dengan pemerintah pusat, saya harap jangan diam. Harus berunding. Karena masyarakat Aceh sudah mulai menanyakan masalah itu. Yang masyarakat ketahui, perdamaian itu ada isinya," terang Ketua KPA Pase itu.

Ia menambahkan, tuntutan mengenai bendera Aceh bulan bintang dan lambangnya bukan berarti tidak memperhatikan lagi bendera merah putih.

"Bila perlu, bendera merah putih kita naikkan yang lebih tinggi. Bendera aceh dibawah, itu boleh juga. Yang penting Aceh diberi hak dan kewenangan dalam perkara tersebut," ucap Teungku Zulkarnaini.

Acara konferensi pers yang digelar di kantor KPA Wilayah Pase ini turut dihadiri para petinggi KPA dan Partai Aceh (PA), eks Libiya, dan hadir juga Ketua Badan Anggaran (Banggar), DPRK Aceh Utara, Jamaluddin Jalil alias Mualem Jamal.

Dalam kesempatan itu, Teungku Zulkarnaini juga memutuskan untuk menetapkan mantan Plt. Panglima Muda Daerah IV (D-IV), yakni Muhammad Jhoni menjadi juru bicara KPA, PA dan KMA. Sedangkan Halim Abe (mantan juru bicara) mengambil posisi baru sebagai staf.
(goaceh.co)
loading...
Labels:

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget