AMP - Partai NasDem akhirnya mengikuti langkah Partai Golkar (PG), mendukung Aminullah Usman sebagai Cawalkot Banda Aceh pada Pilkada 2017 mendatang. Ketua DPW NasDem Aceh Zaini Djalil membenarkan itu, Senin malam (22/8/2016). "Ya. Jumat saya dipanggil Pak Ketum Surya Paloh dan diberi informasi seperti itu," jelas Zaini.
Menurutnya, keputusan tersebut sesuai dengan juklak dan juknis partai bahwa yang memutuskan adalah DPP. "Kami hanya menjaring. Selanjutnya DPP yang memutuskan," sebut Zaini.
Masuknya NasDem semakin memperpanjang arus dukungan pada mantan Dirut Bank Aceh ini. Selain NasDem dan Golkar, ada juga PAN pengusung utama dan Gerindra. Jika koalisi ini bertahan hingga pendaftaran calon, dipastikan akan menjadi rival kuat bagi pasangan Illiza Sa'aduddin Djamal-Farid Nyak Umar ST. Aminullah akan berpasangan dengan Ketua PAN Banda Aceh Zainal Arifin yang akrab disapa Keuchik Zainal.
Kenapa T. Irwan Djohan terhempas dari bursa calon? Sumber media ini di DPP Partai NasDem mengungkapkan, Irwan kurang serius untuk maju. Ini terlihat dari aksi dan reaksinya dalam bursa calon. "Dia ingin menerima jadinya saja dari partai. Tanpa ada komunikasi dan lobi. Akhirnya, pimpinan memutuskan untuk mendukung Aminullah," sebut sumber itu.
Lemahnya komunikasi Irwan Djohan, diduga karena dia enggan untuk melepaskan status dan jabatanya di DPR Aceh. "Ini strategi jitu. Satu sisi pada pendukungnya dia katakan terserah DPP. Disisi lain, dia kurang respek. Sehingga jika ada desakan dari pendukungnya, dia tinggal berdalih bahwa DPP NasDem tidak memilihnya," ungkap sumber tadi.
Memang sempat santer, awalnya Irwan Djohan menyatakan maju, kemudian menyatakan tidak. Tak berapa lama kemudian, mengaku maju kembali dan siap dipaketkan dengan Sulaiman Abda. Belum lagi kering kabar itu, muncul berita akan disandingkan dengan politisi Golkar, Sabri Badruddin. Harapan Sabri juga kandas, setelah PG mendukung Aminullah Usman-Zainal Arifin.[Sumber: modusaceh.co]
Menurutnya, keputusan tersebut sesuai dengan juklak dan juknis partai bahwa yang memutuskan adalah DPP. "Kami hanya menjaring. Selanjutnya DPP yang memutuskan," sebut Zaini.
Masuknya NasDem semakin memperpanjang arus dukungan pada mantan Dirut Bank Aceh ini. Selain NasDem dan Golkar, ada juga PAN pengusung utama dan Gerindra. Jika koalisi ini bertahan hingga pendaftaran calon, dipastikan akan menjadi rival kuat bagi pasangan Illiza Sa'aduddin Djamal-Farid Nyak Umar ST. Aminullah akan berpasangan dengan Ketua PAN Banda Aceh Zainal Arifin yang akrab disapa Keuchik Zainal.
Kenapa T. Irwan Djohan terhempas dari bursa calon? Sumber media ini di DPP Partai NasDem mengungkapkan, Irwan kurang serius untuk maju. Ini terlihat dari aksi dan reaksinya dalam bursa calon. "Dia ingin menerima jadinya saja dari partai. Tanpa ada komunikasi dan lobi. Akhirnya, pimpinan memutuskan untuk mendukung Aminullah," sebut sumber itu.
Lemahnya komunikasi Irwan Djohan, diduga karena dia enggan untuk melepaskan status dan jabatanya di DPR Aceh. "Ini strategi jitu. Satu sisi pada pendukungnya dia katakan terserah DPP. Disisi lain, dia kurang respek. Sehingga jika ada desakan dari pendukungnya, dia tinggal berdalih bahwa DPP NasDem tidak memilihnya," ungkap sumber tadi.
Memang sempat santer, awalnya Irwan Djohan menyatakan maju, kemudian menyatakan tidak. Tak berapa lama kemudian, mengaku maju kembali dan siap dipaketkan dengan Sulaiman Abda. Belum lagi kering kabar itu, muncul berita akan disandingkan dengan politisi Golkar, Sabri Badruddin. Harapan Sabri juga kandas, setelah PG mendukung Aminullah Usman-Zainal Arifin.[Sumber: modusaceh.co]
loading...
Post a Comment