AMP - Jelang Pilkada Aceh, setingan untuk mengacaukan kondisi politik mulai dilakukan oleh oknum tertentu, tak tau mengapa dan untuk siapa. Namun analisa AMP menduga peristiwa yang terjadi di Idi, Aceh Timur hana setingan belaka untuk mempekeruh suasana seakan-akan Partai berkuasa di Aceh mulai di serang oleh lawan politiknya.
Dikutip dari portalsatu.com, Senin, 22 Agustus 2016, pernyataan Kapolres Aceh Timur AKBP Rudi Purwiyanto menyebutkan tidak ada korban jiwa atau kerugian materi dalam insiden letusan senjata di Idi Rayeuk. Dia juga tidak bisa memastikan apakah suara letusan tersebut berasal dari senjata api atau bukan.
"Belum bisa kami pastikan suara letusan tersebut dari senjata api atau benda lain, karena pada malam hari kita tidak bisa membedakannya," ujar Kapolres Aceh Timur usai memeriksa keterangan saksi dan olah tempat kejadian perkara, yang disebut-sebut tidak jauh dari kantor Partai Aceh Idi Rayeuk, Senin, 22 Agustus 2016.
Dia mengatakan, di Tempat Kejadian Perkara (TKP) juga tidak ditemukan selongsong peluru. Begitu pula di mobil Nawan yang mengaku ditembak, juga tidak ditemukan bekas hantaman timah panas.
"Tidak ditemukan lubang bekas tembakan," ujar Kapolres.
Namun polisi tetap mendalami kejadian ini dan mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik.
"Kepada masyarakat seputar lokasi kejadian, laksanakanlah kegiatan sebagaimana biasanya karena peristiwa tersebut tidak terkait kriminalitas," ujar Kapolres.
"Belum bisa kami pastikan suara letusan tersebut dari senjata api atau benda lain, karena pada malam hari kita tidak bisa membedakannya," ujar Kapolres Aceh Timur usai memeriksa keterangan saksi dan olah tempat kejadian perkara, yang disebut-sebut tidak jauh dari kantor Partai Aceh Idi Rayeuk, Senin, 22 Agustus 2016.
Dia mengatakan, di Tempat Kejadian Perkara (TKP) juga tidak ditemukan selongsong peluru. Begitu pula di mobil Nawan yang mengaku ditembak, juga tidak ditemukan bekas hantaman timah panas.
"Tidak ditemukan lubang bekas tembakan," ujar Kapolres.
Namun polisi tetap mendalami kejadian ini dan mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik.
"Kepada masyarakat seputar lokasi kejadian, laksanakanlah kegiatan sebagaimana biasanya karena peristiwa tersebut tidak terkait kriminalitas," ujar Kapolres.
Sebelumnya, Nawan, 40 tahun, warga Teupin Jareng, Kecamatan Idi Rayeuk, dilaporkan jadi korban penembakan pada Minggu, 21 Agustus 2016 sekitar pukul 23.30 WIB. Hal ini dibenarkan Kapolres Aceh Timur AKBP Rudi Purwanto, kepada portalsatu.com, Senin, 22 Agustus 2016.
Dia mengatakan, kronologis penembakan ini terjadi saat Nawan hendak pulang ke rumahnya dengan menggunakan minibus Avanza berwarna putih. Sebelumnya dia duduk di posko Partai Aceh di Idi Rayeuk. Namun sekitar 30 meter Nawan beranjak dari posko, terdengar suara letusan senjata api.
Nawan menduga tembakan itu diarahkan ke mobilnya sehingga mempercepat laju mobil. Menurut keterangan Nawan kepada polisi, suara letusan tersebut masih terdengar hingga tiga kali usai dia meninggalkan lokasi.
Nawan yang menyadari menjadi sasaran pelaku kemudian meninggalkan mobilnya di jalan dan berlari ke rumahnya. Antara lokasi mobil dengan rumah Nawan saat itu sudah dekat.
"Setelah kejadian itu, beredar informasi di sosial media dan broadcast melalui Blackberry Messenger (BBM) terkait peristiwa tersebut," kata Kapolres.
Kapolres langsung memerintahkan Kapolsek Idi Reyeuk, anggota Sat Intelkam, dan anggota Satreskrim Polres Aceh Timur untuk mengkonfirmasi kebenaran penembakan tersebut.
“Polsek Idi Rayeuk dengan dibantu Anggota Sat Reskrim dan anggota Sat Intelkam malam itu juga kami perintahkan untuk melakukan penyelidikan, karena Nawan hingga saat ini belum membuat laporan,” kata Kapolres. Baca: Anggota PA Idi Rayeuk Ditembak di Posko Partai?
Dia mengatakan, kronologis penembakan ini terjadi saat Nawan hendak pulang ke rumahnya dengan menggunakan minibus Avanza berwarna putih. Sebelumnya dia duduk di posko Partai Aceh di Idi Rayeuk. Namun sekitar 30 meter Nawan beranjak dari posko, terdengar suara letusan senjata api.
Nawan menduga tembakan itu diarahkan ke mobilnya sehingga mempercepat laju mobil. Menurut keterangan Nawan kepada polisi, suara letusan tersebut masih terdengar hingga tiga kali usai dia meninggalkan lokasi.
Nawan yang menyadari menjadi sasaran pelaku kemudian meninggalkan mobilnya di jalan dan berlari ke rumahnya. Antara lokasi mobil dengan rumah Nawan saat itu sudah dekat.
"Setelah kejadian itu, beredar informasi di sosial media dan broadcast melalui Blackberry Messenger (BBM) terkait peristiwa tersebut," kata Kapolres.
Kapolres langsung memerintahkan Kapolsek Idi Reyeuk, anggota Sat Intelkam, dan anggota Satreskrim Polres Aceh Timur untuk mengkonfirmasi kebenaran penembakan tersebut.
“Polsek Idi Rayeuk dengan dibantu Anggota Sat Reskrim dan anggota Sat Intelkam malam itu juga kami perintahkan untuk melakukan penyelidikan, karena Nawan hingga saat ini belum membuat laporan,” kata Kapolres. Baca: Anggota PA Idi Rayeuk Ditembak di Posko Partai?
loading...
Post a Comment